﷽
:: MANAKAH YANG LEBIH DAHSYAT ADZABNYA, PELAKU MAKSIAT ATAU PELAKU BID'AH ??? ::
سؤال :
أيهما أشد عذابا : العصاة أم المبتدعة ؟
Pertanyaan :
Manakah yang lebih dahsyat adzabnya, pelaku maksiat ataukah pelaku bid'ah ?
الجواب :
المبتدعة أشد ؛ لأن البدعة أشد من المعصية ،
والبدعة أحب إلى الشيطان من المعصية ؛
لأن العاصي يتوب ،
وأما المبتدع فقليلا ما يتوب ؛
لأنه يظن أنه على حق ،
بخلاف العاصي ؛
فإنه يعلم أنه عاص ، وأنه مرتكب لمعصية ،
أما المبتدع فإنه يرى أنه مطيع ، وأنه على طاعة،
Jawaban :
Pelaku bid'ah lebih dahsyat adzabnya, karena bid'ah lebih dahsyat daripada maksiat.
Bid'ah lebih disukai oleh syaithon daripada maksiat, karena pelaku maksiat masih diharapkan akan bertaubat sedangkan pelaku bid'ah sangat kecil kemungkinannya untuk bertaubat, karena ia mengira bahwa dirinya berada di atas kebenaran.
Berbeda dengan pelaku maksiat, ia mengetahui bahwa dirinya berbuat maksiat dan terjatuh dalam kemaksiatan.
Adapun pelaku bid'ah, ia mengira bahwa dirinya sedang melakukan ketaatan dan berada di atas ketaatan.
فلذلك صارت البدعة - والعياذ بالله - شرا من المعصية ،
ولذلك يحذر السلف من مجالستة المبتدعة ؛ لأنهم يؤثرون على مجالستهم ، وخطرهم شديد.
Oleh karena itu, kebid'ahan kita berlindung kepada Allah darinya lebih buruk daripada kemaksiatan.
Maka dari itu, para Ulama Salaf memperingatkan untuk tidak bermajelis dengan pelaku bid'ah karena mereka akan memberikan pengaruh dalam majelis tersebut dan bahaya mereka sangat dahsyat.
ولا شك أن البدعة شر من المعصية ، وخطر المبتدع أشد على الناس من خطر العاصي ، ولهذا قال السلف : "اقتصاد في سنة خير من اجتهاد في بدعة".
{ كتاب الأجوبة المفيدة عن أسئلة المناهج الجديدة .
للشيخ الدكتور صالح فوزان بن عبدالله الفوزان : ص 27 - 28 }
Tidak diragukan bahwa bid'ah lebih buruk daripada maksiat. Bahaya pelaku bid'ah terhadap manusia lebih dahsyat daripada bahaya pelaku maksiat.
Oleh karena itu, Ulama Salaf bertutur :
“Sederhana di atas sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh di atas bid'ah.”
【 Kitab Al-Ajwibah Al-Mufidah 'an As-ilatil Manahij Al Jadidah | Syaikh Shalih Al Fauzan حفظه الله 】