"Allah tidak akan menghukum hal-hal furu' yg (keharamannya) dikhilafkan para ulama", kata Imam as-Siraj al-Bulqini.
Yakni selama si pelaku, taqlid ke pendapat yg membolehkan.
[العقد الفريد في أحكام التقليد، ٩٥]
__
Jadi, ranah furu'iyyah yg dikhilafkan para ulama, dalam ibadah, muamalah, atau munakahat, antara pendapat yg mengatakan haram dan halal, tidak sah dan sah, akan dimaafkan oleh Allah kelak di akhirat.
Karena memang Allah mengizinkan umat ini untuk berbeda pendapat.
Tentu yg dimaksud di sini adalah khilaf yg mu'tabar, bukan pendapat syadz yg menyelisihi ijma'.
الحمد لله على نعمة شريعة سيدنا محمد ﷺ
__
Di dars Fathul Muin, Syeikh Labib Najib juga menyampaikan hal yg semakna dengan ini,
إن الله لا يعذب العبد بالفروع الاجتهادية في الآخرة
Tambahan tentang khilafnya
