Sabtu, 15 November 2025

Kedudukan amalan "mengajarkan ilmu" kepada orang lain.

Kedudukan amalan "mengajarkan ilmu" kepada orang lain.

=====

Sebagian orang enggan mengajarkan ilmu agama yg Allah titipkan kepadanya .. macem² alasannya: "aku bukan siapa²", "belum pantas", "dapat apa", "dapat berapa", "kecewa dg manusia", dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Sungguh alasan² itu hanya merugikan dirinya saja .. karena ilmu agama tidaklah membutuhkan dirinya, dia yg sangat membutuhkan pahala menyebarkan ilmu agama.

Lihatlah bagaimana kedudukan amalan mengajarkan ilmu agama ini di mata ulama besar dari generasi salaf Abdullah bin Mubarak -rahimahullah-:

قيل لعبد الله بن المبارك : لو قيل لك لم يبق من عمرك إلا يوم، ما كنت صانعا؟ قال: كنت أعلم الناس

Abdullah bin al-Mubārak pernah ditanya: 'Seandainya dikatakan kepadamu bahwa umurmu tinggal satu hari saja, apa yang akan engkau lakukan?'
Beliau menjawab, 'Aku akan mengajarkan ilmu kepada manusia'. [Al-Madkhal Ilas Sunanil Kubra, hal: 473]

Kalau bukan karena besarnya pahala mengajarkan ilmu, tentu beliau tidak akan mengatakan seperti itu.

Ingat, mengajarkan ilmu tidak harus ada banyak ilmu dulu .. Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda (yg artinya): "sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat" [HR. Bukhari 3461].

Semoga Allah mudahkan bagi kita dan Allah berkahi amalan kita, amin.