MARKAS DAKWAH DITUTUP
Bagi ahlussunnah, jangankan markas dakwah yang ditutup oleh pemerintah muslim, dilarang buka majlis ilmu pun atau dilarang berdakwah, ahlussunnah tetap taat dan bersabar, tidak memberontak, sekalipun dipenjarakan. Coba perhatikan kisah Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah dan ulama lainnya rahimahumullah. Bahkan Ibnu Taimiyah rahimahullah mati di dalam penjara.
Dikutip secara singkat dari kisah menuntut ilmunya Baqi bin Makhlad rahimahullah dalam kitab Shafahat min Shabril ‘Ulama’,
Baqi bin Makhlad rahimahullah, adalah orang Andalus (Spanyol), yang pergi dalam rangka menuntut ilmu ke Baghdad (Irak) untuk belajar kepada Imam Ahmad Rahimahullah Ta'ala.
Ketika sampai di Baghdad, beliau mengetahui bahwa di Baghdad sedang terjadi fitnah orang dipaksa mengatakan "Al-Qur'an adalah Makhluk", mulai dari Khalifah Ma'mun, Mu'tasim dan Wastiq.
Ketika terjadi fitnah itu, Imam Ahmad disiksa dan dipenjara (karena tidak mau mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah makhluk) selama 28 bulan ( 2 tahun, 4 bulan). Ketika keluar dari penjara, beliau dilarang untuk mengajar.
Lalu Baqi bin Makhlad datang ke rumah Imam Ahmad ditunjukkan oleh seseorang, beliau mengetuk pintu, lalu mengatakan :
Ana penuntut ilmu yang datang dari negeri yang sangat jauh (Spanyol) untuk mendengarkan darimu Hadist Rasulullah salallahu alaihissalam.
Lalu Imam Ahmad berkata : Apakah kamu tidak tau apa yang terjadi kepadaku? Yaitu aku dilarang untuk mengajar.
Baqi bin Makhlad menjawab : Naam, saya mengetahui itu dari orang-orang saat kakiku menginjakkan tanah Baghdad.
Akan tetapi bisa disiasati, aku menyamar sebagai seorang pengemis, yang setiap hari datang ke rumahmu. Lalu engkau membacakan kepadaku satu atau dua Hadist, itu sudah mencukupi bagiku.
Imam Ahmad mengatakan : Akan tetapi ada syaratnya.
Baqi bin Makhlad menjawab : Apa itu?
Imam Ahmad : Jangan kau hadir majelis ilmu siapapun. Karena jika engkau hadir majelis ilmu, polisi akan mengetahui. Dan itu mudhorot bagimu dan bagiku.
Akhirnya mereka melakukan hal itu setiap hari.
Baqi bin Makhlad datang setiap hari ke rumah Imam Ahmad dengan baju yang sangat lusuh, dan Imam Ahmad pun menyambut beliau dengan memberi makan dan sekaligus ilmu.
Hal ini berlalu sangat lama, hingga akhirnya Imam Ahmad diizinkan lagi untuk mengajar di zaman Khalifah Mutawakkil.
Imam Ahmad sangat memuliakan Baqi bin Makhlad karena semangatnya dan kesabaran setelah beberapa waktu selalu menyamar sebagai pengemis demi untuk mendapatkan ilmu. (Shafahat min Shabril ‘Ulama’).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
مات بسجن قلعة دمشق سنة 728 هجريا
Dia (Ibnu Taimiyah) meninggal di dalam penjara Damaskus tahun 728 H. (Al-bidayah wannihayah Ibnu Katsir. (14/698-767)).
Bersabar atas kezaliman penguasa, merupakan salah satu asas pondasi diantara asas pondasi Ahlussunnah waljamaah.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :
الصبر على جور الأئمة أصل من أصول أهل السُنة والجماعة
"Sabar terhadap kezaliman penguasa adalah salah asas pondasi diantara asas pondasi Ahlussunnah wal Jama’ah” (Majmu’ Al Fatawa, 28/179).
Dan berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah,
الصبر على ظلم الأئمة وجورهم من أصول أهل السنة والجماعة «مجموع الفتاوى» (١٧٩/٢٨)
Bersabar atas kezaliman penguasa dan ketidakadilan mereka termasuk asas pondasi Ahlussunnah waljamaah. (Majmu Fatawa 28/179).
Dan berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah,
ﻓﺈﻥ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻭاﻟﻌﺪﻝ اﻟﻤﺄﻣﻮﺭ ﺑﻪ اﻟﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﻇﻠﻢ اﻷﺋﻤﺔ ﻭﺟﻮﺭﻫﻢ ، ﻭﻛﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺃﺻﻮﻝ ﺃﻫﻞ اﻟﺴﻨﺔ ﻭاﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ، ﻭﻛﻤﺎ ﺃﻣﺮ ﺑﻪ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻲ اﻷﺣﺎﺩﻳﺚ اﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ ﻋﻨﻪ .. ﻓﺎﻟﺨﺮﻭﺝ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻳﻮﺟﺐ ﻣﻦ اﻟﻈﻠﻢ ﻭاﻟﻔﺴﺎﺩ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻇﻠﻤﻬﻢ .
Maka sesungguhnya termasuk ilmu dan keadilan yang diperintahkan dengannya adalah bersabar atas kezaliman penguasa dan ketidakadilan mereka. Sebagaimana hal itu termasuk asas pondasi ahlussunah wal jamaah,
Juga termasuk perintah Nabi shalallahu alaihi wa sallam pada sekian haditsnya yang masyhur.
Karena memberontak kepada para penguasa akan menyebabkan kezaliman dan kerusakan yang jauh lebih dahsyat ketimbang kezaliman dan ketidakadilan mereka. (Al Mustadrak 5/125).
AFM
Copas dari berbagai sumber
