Sejumlah rekan yang tengah mulazamah di Yaman dan rekan lain yang tengah mendalami fiqh madzhab dari seorang syaikh mengabarkan bahwa modal uang mereka untuk bisa tetap bertahan dan fokus belajar semakin menipis. Sayangnya kami tidak bisa membantu karena kami sedang seperti mereka juga. Memang ya kalau sudah meninggalkan tempat tinggal ke negeri/daerah lain untuk fokus belajar di hadapan seorang syaikh dan belajar 'ala-'ala menuntut ilmu para ulama harus siap bekal modal yang tidak sedikit apalagi ada keluarga sendiri yang harus dinafkahkan. Kata syaikhuna sekelas mereka ini menjadi tanggung jawab orang kaya. Mulazamah itu mengerahkan waktu, energi dan pikiran untuk fokus dengan ilmu, udah nggak mikirin yang lain. Semoga ada yang mengcover. Syaikhuna Dr. Abul Hasan Ali Jadullah, MA beberapa hari lalu menceritakan bahwa di Mesir, orang kaya akan mencari seorang penuntut ilmu untuk menanggung segala keperluannya baik harian dan bulanan. Sini kamu, kamu fokus ajah belajar. Ini uang bulanan buat kamu dan keluargamu. Kamu belajar ajah, belajar dan belajar lalu fokus berdakwah. Syaikhuna juga menyatakan seandainya ada orang kaya yang datang menemui beliau punya uang 100 Milyar untuk minta saran bangun masjid, beliau akan arahkan agar dana tersebut diberikan untuk fokus mencetak penuntut ilmu yang mutqin dengan cara memberikan dana bulanan kepada penuntut ilmu karena banyak penuntut ilmu yang gugur dari medan ilmu karena faktor ekonomi. Masjid sudah banyak tinggal fokus bagaimana kita mencetak si fakih yang akan mengisi kajian dan majelis ilmu di masjid. Kita butuh ahli ilmu, bukan pelawak di rumah Allah itu.
____
Ustadz yani fahriansyah