Selasa, 14 Oktober 2025

Makna Al-Wasilah

Makna Al-Wasilah 

Allah Ta'ala berfirman:

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ ٱلْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُۥ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُۥٓ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari al-wasilah kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti" (QS. Al Isra' : 57).

Makna "wasilah" dalam ayat ini adalah: ibadah. Kita diperintahkan untuk berusaha memperbanyak amal ibadah dan ketaatan yang sesuai dengan tuntunan syariat untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Wasilah" dalam ayat ini bukanlah makhluk yang dianggap bisa mengantarkan doa dan menyampaikan hajat kepada Allah.

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan:

والوسيلة معناها: الطاعة والقُرب، فهي في اللغة: الشيء الذي يُوصِل إلى المقصود، فالذي يُوصِل إلى رِضا الله وجنَّته هو الوسيلة إلى الله، فهذه هي الوسيلة المشروعة في قوله تعالى: ﴿وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ﴾ [المائدة: 35].

"Makna wasilah dalam ayat ini adalah amalan ketaatan dan ibadah. Secara bahasa, wasilah artinya sesuatu yang dapat mengantarkan kepada tujuan. Maka sesuatu yang dapat mengantarkan seseorang kepada keridhaan Allah dan surga-Nya itu adalah wasilah menuju Allah. Inilah wasīlah yang disyariatkan dalam firman Allah Ta‘ala (yang artinya) : "Dan carilah wasilah (ibadah) yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya." (QS. Al-Ma’idah: 35).

أما المخرفون المنحرفون فيقولون: الوسيلة: أن تجعل بينك وبين الله واسطةً من الأولياء والصالحين والأموات، تجعلهم واسطةً بينك وبين الله ليُقرِّبوك إلى الله ﴿مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى﴾ [الزمر: 3]، فمعنى الوسيلة عند هؤلاء المنحرفين: أن تجعل بينك وبين الله واسطةً تعرِف الله بك، وتنقل له حاجاتك وتخبره عنك، كأن الله -جل وعلا- لا يعلم، أو كأن الله -جل وعلا- بخيلٌ لا يعطي إلا بعدما يُبلَّغ عليه بالوسائط -تعالى الله عما يقولون-.

Adapun orang-orang yang menyimpang berkata bahwa wasilah dalam ayat ini adalah menjadikan antara dirimu dan Allah suatu perantara dari kalangan para wali, orang shalih, atau orang-orang yang sudah mati. Yaitu menjadikan mereka sebagai perantara antara dirimu dan Allah, agar mereka mendekatkanmu kepada Allah, sebagaimana firman-Nya (yang artinya) : "Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya." (QS. Az-Zumar: 3)

Maka makna wasilah menurut orang-orang yang menyimpang ini adalah menjadikan antara dirimu dan Allah perantara yang mengenalkanmu kepada Allah, menyampaikan kebutuhanmu kepada-Nya, dan memberitahukan keadaanmu kepada-Nya seolah-olah Allah tidak mengetahui, atau seolah-olah Allah pelit dan tidak memberi kecuali setelah disampaikan melalui sang perantara. Maha tinggi Allah dari apa yang mereka katakan tersebut!"

(Silsilah Syarhur Rasail, hal.352).

Fawaid Kangaswad 
Ustad yulian purnama