Minggu, 19 Oktober 2025

Dalam silabus sekolah dasar di Mesir, 95 tahun lalu, tercantum pelajaran akidah berikut:

Dalam silabus sekolah dasar di Mesir, 95 tahun lalu, tercantum pelajaran akidah berikut:

مِنهَا: التَّوَسُّلُ بِالْعِظَامِ الَّتِي فِيهَا إِلَى قَضَاءِ حَاجَةٍ، أَوْ تَفْرِيجِ كَرْبٍ، أَوْ شِفَاءِ مَرَضٍ، أَوْ كَسْبِ قَضِيَّةٍ، فَذَلِكَ زَيْغٌ عَنِ الدِّينِ، وَكُفْرٌ بِاللهِ.

"Di antaranya (yakni bentuk tawassul yang terlarang): ialah bertawassul dengan tulang-belulang orang mati untuk memenuhi suatu hajat, menghilangkan kesusahan, menyembuhkan penyakit, atau memenangkan suatu perkara. Yang demikian itu merupakan penyelewengan dari ajaran agama dan termasuk kekufuran terhadap Allah Ta‘ala."

فَكُلُّ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ الَّذِينَ تَراهُمْ يَتَزَاحَمُونَ عَلَى ضَرِيحِ السَّيِّدَةِ «زَيْنَبَ» وَضَرِيحِ «الْحُسَيْنِ» وَضَرِيحِ «السَّيِّدِ الْبَدَوِيِّ» وَغَيْرِهِمْ مِنْ عِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِينَ، يُقَبِّلُونَ الْأَعْتَابَ، وَيَلْثِمُونَ مَا عَلَى الْأَضْرِحَةِ مِنَ الْحَدِيدِ وَالنُّحَاسِ، وَيَكْتَحِلُوْنَ بِتُرَابِهَا، وَيَنْذُرُونَ لَهُمُ النُّذُرَ، إِنَّمَا يَدْعُونَ غَيْرَ اللّٰهِ، وَلَا فَرْقَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ عُبَّادِ الْأَصْنَامِ.

"Setiap laki-laki dan perempuan yang tampak berdesak-desakan di sekitar makam Sayyidah Zainab, makam al-Husain, makam Sayyid al-Badawi, serta makam orang-orang saleh lainnya dari kalangan hamba Allah, kemudian mereka mencium pintu-pintu makam, mengusap besi dan tembaga di atasnya, mengambil debunya untuk dioleskan pada mata mereka, serta bernazar untuk penghuni kubur tersebut, maka sesungguhnya mereka telah berdoa kepada selain Allah, dan tidak ada perbedaan antara mereka dengan para penyembah berhala."

فَزُرْ أَيُّهَا التِّلْمِيذُ الْأَضْرِحَةَ، كَمَا تَزُورُ قُبُورَ أَمْوَاتِكَ لِلْعِظَةِ وَالِاعْتِبَارِ، وَإِيَّاكَ أَنْ تَدْعُوَ وَلِيًّا مِنَ الْأَوْلِيَاءِ لِيُنَجِّحَكَ فِي الِامْتِحَانِ، أَوْ لِيُفَرِّجَ عَنْكَ كُرْبَةً، لِأَنَّكَ تَدْعُو غَيْرَ مُجِيبٍ، وَتُشْرِكُ مَعَ اللّٰهِ عِظَامًا نَخِرَةً، وَمَخْلُوقًا قَدْ تَكُونُ عِنْدَ اللّٰهِ أَفْضَلَ مِنْهُ. وَادْعُ اللّٰهَ فَإِنَّهُ قَرِيبٌ.

"Karena itu, ziarahilah makam-makam tersebut, wahai pelajar, sebagaimana engkau menziarahi kubur orang-orang yang telah meninggal lainnya, yakni semata-mata untuk mengambil pelajaran dan nasihat (ʿibrah).

Dan janganlah engkau berdoa kepada wali mana pun agar membuatmu lulus dalam ujian atau menghilangkan kesusahanmu, karena sesungguhnya engkau memohon kepada sesuatu yang tidak dapat menjawab, serta menyekutukan Allah dengan tulang-belulang yang telah hancur dan makhluk yang boleh jadi engkau sendiri lebih mulia daripadanya di sisi Allah.

Berdoalah hanya kepada Allah, karena Dia Maha Dekat."

- - - - 

Di zaman sekarang, justru ada sebagian pelajar dari salah satu universitas Islam tertua di Mesir yang melakukan hal serupa, mereka meminta di kuburan-kuburan sekitarnya, baik ketika akan ujian maupun di waktu lainnya.

Bahkan dahulu, ketika saya akan mengikuti ujian semester pertama di al-Azhar, ada seorang kawan yang mengajak saya berdoa di makam-makam para wali di sekitar kampus. "Minta kemudahan ujian kita.", katanya dengan wajah serius.

Namun saat itu, saya sudah memahami bahwa perbuatan seperti itu bertentangan dengan tauhid, karena hak berdoa hanyalah milik Allah semata. 

الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk kepada jalan ini; dan kita tidak akan mendapat petunjuk seandainya Allah tidak memberi petunjuk kepada kita.

Ahmad Remanda
Gombak, Malaysia.