Jumat, 17 Oktober 2025

Salah satu kaedah berharga mengenai tauhid sifat yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazzaq hafizhahullah kepada kami:

📚Salah satu kaedah berharga mengenai tauhid sifat yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazzaq hafizhahullah kepada kami:

"إذا أضيفت الصفة إلى من ليس كمثله شيء (الله) كانت الصفة كذلك ليست كمثلها شيء."

"Jika suatu sifat disandarkan kepada Dzat yang tidak ada suatu pun yang serupa denganNya (Allah) maka begitu juga sifat tersebut tidak ada suatu pun yang serupa dengannya."

📝Ungkapan ini masuk ke dalam kaedah "al-qadrul musytarak" dan "al-qadrul mumayyiz". Yakni: bahwa setiap dzat yang ada pasti memiliki kesamaan di beberapa sifat, ini dinamakan sebagai al-qadrul musytarak. Seperti tangan, beberapa makhluk berserikat pada kepemilikan beratas namakan tangan ini. Manusia punya tangan, hewan juga punya tangan. Namun apakah tangan manusia sama dengan tangan hewan? Padahal namanya satu, yakni tangan. 

Nah di sini lah peran al-qadrul mumayyiz, yaitu kadar yang membedakan antara pemilik tangan ini dengan pemilik tangan yang lain. Karena suatu sifat ketika ia sudah disandarkan kepada dzat tertentu maka ia menjadi kekhususan dari dzat tersebut. Tangan ketika disandarkan kepada manusia maka jadilah tangan manusia yang kita kenal selama ini. Begitu juga tangan ketika disandarkan kepada kucing misalkan, maka ia menjadi tangan kucing yang kita kenal selama ini. Dan tangan di sini sudah menjadi kekhususan antara masing-masing dari manusia dan kucing. Maka tidak bisa dikatakan tangan manusia sama dengan tangan kucing. 

📖Begini lah para ulama menetapkan kaedah sifat-sifat Allah. Bahwa Allah memiliki sifat-sifat dengan nama yang sama dengan makhluk-Nya seperti: mendengar, melihat, turun, memiliki tangan, mata, dan lain-lain sebagaimana yang telah Allah tetapkan atas diri-Nya di Kitab dan Sunnah. Namun apakah penglihatan Allah -misalkan- sama dengan penglihatan makhluk? Padahal sama-sama berserikat atas nama penglihatan. Jawabannya tentu tidak sama antara penglihatan Allah dan penglihatan makhluk. Allah memiliki penglihatan yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya. Penglihatan yang mampu mencakup segala hal di alam semesta ini. Berbeda dengan penglihatan makhluk yang memiliki keterbatasan bahkan bisa dimasuki kekurangan seperti rabun dan buta. 

📋Dari sini kita bisa tahu sebab tersesatnya beberapa firqah dalam bab sifat ini:

1) Mu'aththilah mereka mengingkari al-qadrul musytarak. Makanya di pikiran mereka ketika mendengar nama tangan langsung terbesit bahwa tangan itu merupakan kekhususan yang hanya dimiliki oleh makhluk saja (sifatul muhdatsin). Kalau kita tetapkan Allah punya tangan pasti kita samakan Allah dengan makhluk dong, begitu kata mereka. Makanya mereka mengingkari sifat-sifat Allah. 

2) Musyabbihah mereka mengingkari al-qadrul mumayyiz. Mereka menetapkan sifat tangan atas Allah misalkan. Tapi yang ada di pikiran mereka adalah tangan-tangan makhluk hidup yang selama ini mereka saksikan. Makanya mereka mensifati tangan Allah memiliki spesifikasi yang sama dengan tangan makhluk. Tak terbesit oleh mereka bahwa tangan Allah itu berbeda dengan tangan makhluk-Nya. 

📌Berikut beberapa kaedah semakna mengenai al-qadrul musytarak dan al-qadrul mumayyaz yang disebutkan oleh para ulama:
-صفات كل موصوف تناسب ذاته وتلائم حقيقته. 
-أن الاتفاق في اللفظ والمعنى لا يلزم منه الاتفاق في الحقيقة والكيفية. 
-الاتفاق في الأسماء لا يقتضي المماثلة والاتفاق في المسميات. 
-إن الصفة يلزمها لوازم بحسب محلها.
Ustadz muhammad taufiq