#HUKUM_ADZAN_JAMA'I
Terkait adzan jama'i yang dilakukan bersamaan dengan satu suara di satu Masjid, para ulama telah membahas hukumnya. ini adalah bid'ah yang tidak pernah diajarkan Nabi dan para shahabatnya,.
Syaikh Bakr Abu Zaid رحمه الله mengatakan:
وأما الأذان الجماعي -وهو الذي كان يسمَّى أذان الجوق، أو الأذان السلطاني- وهو: أن يقوم أربعة من المؤذنين بأذان واحد، أُحدث في خلافة هشام بن عبدالملك، وقد أبطله فاروق الأول بمصر بفتوى الشيخ محمد مصطفى المراغي، وكان الأذان الجماعي في المسجد الحرام وفي المسجد النبوي الشريف حتى أُبطل عام (1400 هـ)، وقد أفردتُ في إنكاره جزءاً، والحمد لله رب العالمين.
"Adapun adzan berjamaah yaitu yang dahulu disebut Adzan Al-Jawq atau Adzan Sulthani, yaitu: empat orang muadzin mengumandangkan satu adzan secara bersamaan. Adzan ini merupakan hal yang diada-adakan (bid’ah) pada masa kekhilafahan Hisyam bin Abdul Malik. Kemudian dibatalkan (ditiadakan) oleh Raja Faruq I di Mesir berdasarkan fatwa dari Syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi. Adzan berjamaah ini dahulu dilakukan juga di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi hingga akhirnya dibatalkan pada tahun 1400 H. Saya pun telah menulis secara khusus sebuah risalah dalam mengingkari hal ini. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". (Tashih Ad Du'a, hal. 376)