كيف يقرأ العلماء عشر ساعات يوميا ولا يضجرون؟
يجيبك فضيلة الشيخ المحدث
مشهور بن حسن آل سلمان - حفظه الله -.
Bagaimana Melatih Diri Agar Suka Membaca Buku?
❓Pertanyaan:
"Bagaimana para ulama bisa membaca selama 10 jam setiap hari dan tidak merasa bosan (jenuh)?"
Syaikhuna al-Muhaddits Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman hafidzahullah menjawab:
"Membaca itu seperti otot yang membutuhkan latihan dan pembiasaan.
Anda mungkin heran melihat seorang atlet, bagaimana dia bisa melakukan olahraga marathon dan menempuh jarak yang jauh. (Mungkin bisa menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilo meter)
Dengan latihan dan pembiasaan, hal itu tentu mudah bagi atlet tersebut..
Saya (Syaikh Mashur Hasan alu Salman) karena karunia Allah, sejak pertengahan tahun 1980-an hingga sekarang, bisa membaca lebih dari 10 jam setiap hari kecuali hanya beberapa hari yang sedikit.
Jika saya tidak membaca selama waktu tersebut, saya merasa lelah, tidak nyaman, dan sakit. Saya merasa kekuatan di dalam tubuh hilang.
Tetapi, setiap kali saya banyak membaca, saya merasa penuh semangat dan kuat.
Waktu membaca saya bisa mencapai 14 hingga 16 jam, bahkan bisa lebih –tentu karena karunia yang Allah berikan kepada saya.
Dan saya katakan ini sebagai bentuk syukur:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
"Adapun nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah." (QS. Adh-Dhuha: 11)
Saya merasa penuh semangat dan bertenaga, jadi ini seperti otot.
"𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙩𝙞𝙝 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖?"
"𝙈𝙪𝙡𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩."
𝙈𝙖𝙠𝙨𝙪𝙙𝙣𝙮𝙖, 𝙗𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖, 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙨𝙪𝙠𝙖𝙞. 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣𝙠𝙖𝙣, 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩.
Saya sangat heran dengan orang yang tidak mau menuntut ilmu.
Padahal, menuntut ilmu di zaman sekarang banyak dilakukan dengan membaca.
Sebagaimana Ibn Abi Zaid Al-Qairawani dalam kitabnya "An-Nawadir wal Ziyadat" yang dinukil oleh Asy-Syathibi dalam Al-Muwafaqat:
"كَانَ الْعِلْمُ فِي صُدُورِ الرِّجَالِ، ثُمَّ انْتَقَلَ إِلَى الْكُتُبِ، وَمَفَاتِحُهُ بِأَيْدِي الرِّجَالِ" وَالْكُتُبُ وَحْدَهَا لَا تُفِيدُ الطَّالِبَ مِنْهَا شَيْئًا، دُونَ فَتْحِ الْعُلَمَاءِ، وَهُوَ مُشَاهَدٌ مُعْتَادٌ.
الموافقات للشاطبي ج ١ ص ١٤٧-١٤٨
"Dulu ilmu berada di dalam dada-dada para ulama, kemudian berpindah ke dalam buku-buku dan kuncinya ada di tangan para ulama." (Al-Muwāfaqāt karya Imam Asy-Syāṭibī, jilid 1, halaman 147–148)
𝙄𝙡𝙢𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙪𝙡𝙖𝙢𝙖, 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙞𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙪𝙠𝙪-𝙗𝙪𝙠𝙪, 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙪𝙣𝙘𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙪𝙡𝙖𝙢𝙖.
Oleh karena itu, tidak mungkin bisa terlepas dari membaca.
Dikatakan kepada Abdullah Ibnu Al-Mubarak
Apakah engkau tidak bosan terus membaca?
Dia menjawab: "Bagaimana mungkin aku bisa bosan, sedangkan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya adalah teman dudukku."
Ketika saya membaca, dengan siapa saya duduk?
Saya duduk dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiallahu 'anhum.
Kemudian ditanya lagi: "Sampai kapan engkau akan terus menuntut ilmu dan membaca?"
Dia menjawab: "Mungkin hadits yang akan menyelamatkanku belum sampai kepadaku."
Allahu akbar. . .
Mintalah kepada Allah Ta'ala agar Dia mengajarkanmu, dan membuatmu mencintai ilmu, ulama dan membaca. (Dengan sedikit penyesuaian)
__
Berdasarkan penelitian (Neurologis dan Sosial) bahwa membaca bisa menjaga otak tetap aktif, membantu mengurangi risiko gangguan mental, dan meningkatkan konsentrasi serta kemampuan berpikir kritis.
Semakin luas bacaan seseorang, semakin besar kemampuannya menghadapi tantangan hidup dan mengambil keputusan bijak.
📌 Apakah minat membaca sedang menurun? Atau justru generasi kita yang mengalami kemunduran dalam pengetahuan?
Di era digital ini, didominasi video pendek dan konten yang bersifat ringan, minat membaca memang tampak menurun. Banyak anak muda tidak sanggup membaca artikel 1.000 kata. Bahkan, ada yang kesulitan menyelesaikan menonton video yang berdurasi 3 menit!
𝙐𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖, 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙥𝙪𝙨𝙩𝙖𝙠𝙖𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙙𝙪𝙩 𝙝𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙡𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙨𝙞𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖.
𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙖𝙢𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙖𝙥 𝙗𝙪𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙘𝙞𝙡 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙗𝙪𝙠𝙪-𝙗𝙪𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙨𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙪𝙠𝙪 𝘼𝙦𝙞𝙙𝙖𝙝, 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙, 𝙁𝙞𝙦𝙞𝙝 𝘼𝙠𝙝𝙡𝙖𝙠, 𝙎𝙞𝙧𝙤𝙝 𝙉𝙖𝙗𝙖𝙬𝙞𝙮𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣-𝙡𝙖𝙞𝙣.
"Kita tidak harus menyelesaikan semua buku yang kita mulai." (Kalimat ini bisa difahami multitafsir)
Apa yang kami maksud; kadang kala kita membaca kitab-kitab fatwa dan tujuan membacanya untuk mencari jawaban dari pertanyaan atau persoalan yang sukar.
Kadangkala juga kita memiliki koleksi berbagai kitab syarah (syuruhat) dan ta'liqnya untuk satu matan. Contoh: matan Aqidah Thahawiyah, kita punya 1 kitab pegangan untuk syarahnya. Mungkin nanti ada temuan ibarah yang sulit difahami atau ada penjelasan yang sukar. Kita buka syarah lain atau ada ta'lig dari ulama lain. Bisa saja terpecahkan ibarah yang tadi sulit difahami.
Menurut kami kitab-kitab ta'lig itu sangat membantu memahami suatu ungkapan yang sukar. Meski ringkas namanya juga komentar singkat tapi sangat membantu.
Kami lanjutkan;
Masyarakat yang menumbuhkan budaya membaca akan mengalami kemajuan. Semakin tinggi tingkat minat membaca, semakin besar peluang masyarakat untuk keluar dari ketertinggalan, dan menjadi mandiri secara intelektual.
_
Kamis, 24 Juli 2025
Kota Tanjungpinang Kepri
Andre Satya Winatra
_Pengajar Ma'had Ibnu Utsman Boarding School_ (IUBS) Kota Tanjungpinang Kepri
Ust. Andre Satya Winatra
Yayasan Sabilul Amal
Catatan AndreSatyaWinatra
Maktabah Riyadhus ash-Shalihin
🌐 Telegram:
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra
🌐 Saluran WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VawEBXA5K3zVFQBwds0i
🕋 Taman Belajar Islam:
https://chat.whatsapp.com/JjDdGmRybtaGihoGo2YVFM?mode=r_c
📚 Grup Tanya Jawab Islam Ikhwan: https://chat.whatsapp.com/D3vmhZk9afw88AvzGMcb8q?mode=r_c
📚 Grup Tanya Jawab Islam Akhwat:
https://chat.whatsapp.com/FvnTwotW3JlGew2suOcTXq?mode=r_c
🌐 Telegram Maktabah Riyadhus Shalihin: https://t.me/MaktabahRiyadhShalihin
🌐 Facebook: https://www.facebook.com/share/1Ch3hwtWMv/