Beliau dihadapkan pada pertanyaan yang sulit dan menjebak, bila kokoh pada pendirian manhaj nya, maka akan dipandang sinis pejabat, bila ngikut apa kata pejabat maka bisa kehilangan murid dan jamaah nya, apa yang beliau lakukan?
Sebagai seorang salafi, seharusnya kokoh dalam bermanhaj, beraqidah, dan bersikap thd penyimpangan terutama dlm masalah aqidah
Tidak mudah dipengaruhi, dihasut, atau pakewuh ga enakan sampai2 bermanhaj taqiyah (bermuka 10) ga enakan dengan sana sini, apalagi sampai takut kehilangan jamaah dan dukungan, bahkan lebih parah lagi menormalisasi penyimpangan aqidah dan dikompromikan dengan manhaj salafi dg slogan "salafiyah kontemporer, lebih terbuka, tercerahkan, dan adem"
Dikisahkan bahwa imam Al-Harawi suatu ketika menghadiri majelis Menteri Abu ‘Ali ath-Thusi.
Lalu sebagian orang ingin mengajukan kepada al-Harawi sebuah pertanyaan yang, jika ia menjawabnya sesuai dengan apa yang biasa ia katakan di negerinya, maka ia akan jatuh (dibenci) di mata sang menteri; dan jika ia menjawab sesuai dengan apa yang disukai sang menteri, maka ia akan jatuh di mata para sahabatnya.
Mereka pun menunjuk seorang bernama al-‘Alawi ad-Dabbusi, lalu ia berkata:
“Wahai Syaikh Imam, bolehkah aku mengajukan sebuah pertanyaan?”
Ia (al-Harawi) menjawab: “Silakan!”
Ia bertanya:
“Kenapa engkau melaknat Abu al-Hasan al-Asy’ari?”
Maka beliau menjawab:
“Aku tidak mengenal al-Asy’ari. Akan tetapi aku melaknat orang yang tidak meyakini bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berada di atas langit, bahwa Al-Qur’an ada di mushaf, dan bahwa Nabi ﷺ pada hari ini tetap seorang nabi.”
Lalu ia bangkit dan pergi.
Tidak seorang pun mampu mengucapkan sepatah kata pun karena wibawa, ketegasan, dan keberaniannya!
(Sumber: Ijtimā‘ al-Juyūsh al-Islāmiyyah, hlm. 185–186)
------------
حضر الهروي مجلس الوزير أبا علي الطوسي، فأراد بعضهم أن يسأل الهروي سؤالًا إن أجابَ فيه بما يقول في بَلْدَتِهِ سَقَطَ مِن عَيْن الوَزِيْر، وإن أجابَ بما يُحِبّ الوزيرُ سَقَط من عَيْن أصْحَابِه،
فانْتَدَبُوْا العلويّ الدبوسيّ، فقال: يَأْذَنُ الشّيْخُ
الإمامُ في أن أسأل مسألةً؟ فقال: سل!
فقال: لمَ تَلعَنُ أبا الحسن الأشعري؟
فقال: لا أعرف الأشعري، وإنما ألعنُ من لم يعتقد أن اللّٰه عز وجل في السماء، وأن القرآن في المصحف، وأن النَّبِيّ ﷺ اليوم نبي .
ثم قام وانصرف، فلم يُمْكِنْ أحدٌ أنْ يَتَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ مِنْ هَيْبَتِهِ وَصَلابَتِه وَصَوْلَتِهِ!
[ اجتماع الجيوش الإسلامية ص ١٨٥ - ١٨٦ ]
Ustadz lutfi setiawan