Bergadang (Tidak bermanfaat) Setelah Isya
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَخِّرَ الْعِشَاءَ، وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا، وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا.
رواه البخاري (568) ومسلم (647).
Dari Abu Barzah al-Aslami radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Nabi ﷺ menyukai untuk mengakhirkan shalat Isya, dan beliau membenci tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya."
(HR. Al-Bukhari no. 568 dan Muslim no. 647)
وكان عمر بن الخطاب يضرب الناس على ذلك ويقول: أسمرا أول الليل ونوما آخره؟
Dan dahulu Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu memukul orang-orang karena hal itu (yakni begadang setelah Isya) dan berkata:
"Bergadang di awal malam, lalu tidur di akhir malam?"
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy rahimahullahu
~~🌿🌿~~
1. Imam Malik bin Anas (wafat 179 H)
"Berbincang-bincang setelah Isya adalah makruh karena dapat menyibukkan dari shalat wajib atau shalat sunnah di akhir malam, dan karena hal itu akan menyebabkan begadang yang tidak ada manfaatnya."
Referensi: Al-Muwaththa’ karya Imam Malik, Kitab Shalat, Bab: Apa yang Diriwayatkan Tentang Tidur Sebelum Isya dan Berbincang Setelahnya.
2. Imam Abdurrahman bin Mahdi (wafat 198 H)
Ibnu Mahdi biasa membenci begadang setelah shalat Isya.
Siyar A‘lamin Nubala’ karya Adz-Dzahabi, Biografi Abdurrahman bin Mahdi.
3. Imam Ahmad bin Hanbal (wafat 241 H)
Beliau membenci begadang setelah shalat Isya kecuali untuk suatu kemaslahatan.
Terdapat dalam kitab-kitab fikih Hanbali seperti Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, Kitab Shalat, Bab Waktu-Waktu Shalat.
4. Imam al-Bukhari (wafat 256 H)
Bab: Dibencinya begadang setelah shalat Isya.
Shahih al-Bukhari, Kitab Waktu-Waktu Shalat. (Ini adalah judul bab yang diletakkan oleh Imam al-Bukhari, dan menunjukkan pendapatnya dalam masalah ini.)
5. Imam an-Nawawi (wafat 676 H)
"Berbincang-bincang setelah shalat Isya adalah makruh karena dapat menyebabkan seseorang tidur dan meninggalkan shalat malam atau shalat Subuh."
Syarh Shahih Muslim karya Imam an-Nawawi, Kitab Masjid dan Tempat-Tempat Shalat, Bab Makruhnya Berbicara Setelah Shalat Isya.
6. Ibnu Hajar al-Asqalani (wafat 852 H)
"Sebab dibencinya begadang setelah shalat Isya adalah karena dikhawatirkan akan menyebabkan seseorang tertidur sehingga meninggalkan shalat malam atau tidak melaksanakan shalat Subuh di waktunya yang utama, atau lalai dalam menunaikan kewajiban-kewajiban syar‘i lainnya."
Fathul Bari, Syarah Shahih al-Bukhari
7. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (wafat 1421 H)
"Sabda beliau: 'Berbincang-bincang setelahnya' yaitu setelah shalat Isya. Yang dimaksud dengan perbincangan di sini adalah yang tidak mengandung manfaat. Adapun jika mengandung manfaat seperti ilmu, muraja‘ah Al-Qur’an, berbicara dengan tamu, dan semisalnya, maka tidak mengapa."
Syarh Riyadhus Shalihin
8. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz (wafat 1420 H)
"Seorang Muslim seharusnya menjaga tidur yang cukup yang bisa membantunya dalam menunaikan kewajibannya, dan menghindari begadang yang berbahaya yang bisa menyebabkan ia menyia-nyiakan shalat atau lalai dalam menunaikannya."
Ustadz ibnu zulkifli