Minggu, 13 Juli 2025

Kisah Sālim bin ‘Abdillah bin ‘Umar rahimahullah:

Kisah Sālim bin ‘Abdillah bin ‘Umar rahimahullah:

Suatu ketika Hisyām bin ‘Abdul Malik Kholifah, -pent) masuk ke Ka'bah, ternyata di dalamnya ada Sālim bin ‘Abdillāh. Maka Hisyām berkata kepadanya:
"Mintalah kebutuhanmu kepadaku."
Sālim menjawab:
"Aku malu kepada Allah jika meminta kepada selain-Nya di rumah-Nya."

Setelah mereka keluar dari Ka'bah, Hisyām berkata lagi:
"Sekarang mintalah kepadaku."
Sālim pun bertanya:
"Apakah kebutuhan dunia atau akhirat?"
Hisyām menjawab:
"Dari kebutuhan dunia."
Sālim berkata:
"Demi Allah, aku tak pernah meminta dunia kepada Pemiliknya (Allah), lalu bagaimana aku akan meminta kepada orang yang tak memilikinya?"
Siyar A’lām al-Nubalā’ (4/466)
---
Ia adalah Sālim bin ‘Abdillah bin ‘Umar bin al-Khaṭṭāb, semoga Allah meridhai mereka semua. Ia merupakan mufti Madinah dan salah satu dari 7 ahli fikih Madinah yang terkenal.

Ayahnya, sahabat ‘Abdullāh bin ‘Umar, sangat mencintainya dengan kecintaan yang besar. Orang2 bahkan mencelanya karena terlalu mencintai anaknya itu. Maka beliau menyampaikan bait syair ini:

> يَلومونَني في سالمٍ وألومُهُمْ
وجِلْدَةُ بينَ العينِ والأنفِ سالمُ
"Mereka mencelaku karena (kecintaanku kepada) Sālim, dan aku pun mencela mereka;
padahal Sālim itu seperti kulit di antara mataku dan hidungku." (Bagian dari diriku)
ustadz amrullah akhadinta