Pada dasarnya Yang lebih tua diutamakan, namun ketika yang tua tidak punya ilmu dan yang muda lebih berilmu maka yang muda diutamakan.
النبذ في آداب طلب العلم:
Dan bukan berarti bahwa seorang pemuda tidak bisa menjadi seorang alim atau penuntut ilmu. Bahkan, pada masa lalu terdapat pemuda yang telah memperoleh ilmu dan layak untuk mengajar.
Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata: "Ptua ara pembaca (al-Qur'an) adalah sahabat-sahabat majelis Umar رضي الله عنه dan tempat musyawarahnya, baik yang tua maupun yang muda."
Dalam Shahihain disebutkan: Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata: "Aku biasa membaca (al-Qur'an) di hadapan sekelompok laki-laki dari kaum Muhajirin, di antara mereka adalah Abdurrahman bin Auf رحمه الله."
Ibnu al-Jauzi رحمه الله berkata dalam kitabnya Kasyf al-Musykil: "Di dalamnya terdapat isyarat bahwa ilmu harus diambil dari orang yang memang ahli, meskipun mereka lebih muda, dan aku telah mengambil dari mereka yang lebih muda dariku."
Namun, tidak sepatutnya bagi seseorang yang di negerinya terdapat seorang alim besar yang unggul dalam ilmu untuk berpaling dari majelisnya dan enggan mengambil ilmu darinya. Lalu ia justru duduk bersama yang levelnya di bawah si alim kabir dari para penuntut ilmu dari kalangan pemuda.