๐ ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ฎ๐ฐ๐ฎ: ๐ก๐ฎ๐ณ๐ฎ๐ ๐ฆ๐ฒ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐ฃ๐ฒ๐ป๐๐ป๐๐๐ ๐๐น๐บ๐
Syaikh Al-Ghudayyan ุฑุญู
ู ุงููู pernah menyampaikan sebuah nasihat yang menggugah hati para penuntut ilmu:
"๐๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฉ๐ข๐ฃ๐ช๐ด๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ธ๐ข๐ฌ๐ต๐ถ๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฎ ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ข๐ด ๐ซ๐ข๐ฎ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ด๐ฆ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ค๐ข, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ช๐ข ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ต ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ"
Ungkapan ini bukan sekadar motivasi biasa, melainkan sebuah tolok ukur kesungguhan dalam menuntut ilmu. Betapa besar perhatian ulama terhadap pentingnya membaca dan menelaah, hingga waktu yang tersisa dalam sehari pun semaksimal mungkin harus dimanfaatkan untuk hal itu.
Menuntut ilmu bukanlah aktivitas sambilan yang dilakukan di sela-sela waktu luang. Ia adalah misi hidup, sebuah perjalanan yang menuntut totalitas, kesungguhan, dan pengorbanan. Tidak ada jalan pintas bagi orang yang ingin memahami agama ini dengan baik. Setiap halaman yang dibaca, setiap baris yang direnungi, dan setiap pemahaman yang ditadabburi adalah bekal menuju kedewasaan berpikir dan keluasan ilmu.
Oleh karena itu, jadikanlah membaca sebagai rutinitas harian. Tidak ada hari tanpa membaca ilmu. Tidak ada waktu yang berlalu tanpa menelaah. Karena sejatinya, seorang penuntut ilmu tidak akan pernah terlepas dari aktivitas membaca. Itulah ciri utamanya.
Mari kita bercermin. Sudahkah kita memanfaatkan waktu kita sebagaimana mestinya? Ataukah kita terlalu banyak menyia-nyiakan detik-detik berharga untuk hal yang tidak bermanfaat?
Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan penuntut ilmu yang sejati, mereka yang hidupnya dipenuhi semangat belajar, membaca, dan memahami, demi menggapai ridha-Nya dan menyebarkan cahaya ilmu kepada umat.
✒️ Andyka Firmansyah