Selasa, 07 Oktober 2025

Serial Tarbiyah bersama MAFI (6)

Serial Tarbiyah bersama MAFI (6) 

Kepemimpinan Laki-laki (Qiwamah ar-Rajul)

Oleh: Andre Satya Winatra

Sifat dan tabiat perempuan berbeda dari laki-laki, dan perbedaan ini sama sekali tidak bisa diabaikan. Sel-sel tubuh perempuan memiliki karakter khas kewanitaan, karena perempuan diciptakan untuk tugas-tugas yang sesuai dengan fitrahnya, sebagaimana laki-laki juga diciptakan untuk tugas-tugas yang cocok dengannya.

Oleh karena itu, syariat Islam datang dengan membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam urusan tugas dan tanggung jawab, namun menyamakan keduanya dalam hal pahala dan hukuman di sisi Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana firman-Nya:

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

“Dan para perempuan mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang patut. Akan tetapi, para laki-laki memiliki kelebihan satu derajat atas mereka.”
(QS. al-Baqarah [2]: 228)

Imam al-Qurthubi berkata tentang ayat ini: 

“Maksudnya, dalam pernikahan para perempuan memiliki hak-hak terhadap laki-laki sebagaimana laki-laki juga memiliki hak atas mereka... dan ‘derajat’ bagi laki-laki atas perempuan berarti memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang lebih besar.”

Allah Ta‘ala juga berfirman dalam surat an-Nisā’:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. an-Nisa’ [4]: 34)

Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini: “Laki-laki adalah pemimpin dan penanggung jawab bagi perempuan, artinya laki-laki adalah pemimpin, pelindung, pengatur, dan pendidik perempuan ketika dia melakukan kesalahan dan penyimpangan.”

Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah memberikan kepada laki-laki sebab-sebab kepemimpinan, seperti kekuatan, keberanian, kesempurnaan akal, dan keteguhan agama yang menjadikannya layak untuk mengatur, melindungi, dan menafkahi keluarga.

Bahkan ketika seorang perempuan telah mandiri secara finansial, secara fitrah perempuan tetap membutuhkan kepemimpinan dan arahan seorang laki-laki. Anak-anak pun demikian, karena simbol kepemimpinan bagi seorang anak biasanya ada pada sang ayah, sementara simbol kasih sayang dan kelembutan ada pada sang ibu.

Oleh karena itu, ibu memiliki kewajiban untuk menanamkan makna ini dalam jiwa anak-anaknya agar timbul rasa hormat dan wibawa terhadap ayah mereka, sehingga kepribadian dan kewibawaannya dapat berperan dalam proses pendidikan dan pengajaran anak-anak.

Kepemimpinan laki-laki (qiwamah) bukan berarti laki-laki merasa berkuasa dan sewenang-wenang atau melakukan kezaliman sebagaimana disalahpahami sebagian orang. 

Qiwamah atau kepemimpinan justru bermakna kasih sayang, kelembutan, perhatian, tanggung jawab, nafkah, pendidikan, bimbingan, serta kepemimpinan yang adil.

Qiwamah bukan berarti pula bahwa laki-laki harus merasa lebih tinggi hingga enggan bekerja sama dengan istrinya dalam urusan rumah tangga dan mengasuh anak. Sebab, sebaik-baik manusia Nabi Muhammad ﷺ  beliau membantu keluarganya di rumah.

Karena itu, tidak selayaknya seorang laki-laki merasa rendah atau enggan membantu keluarganya dalam pekerjaan rumah, ketika mereka membutuhkan bantuannya selama masih dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan hingga menyerupai peran seorang istri sepenuhnya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kelompok masyarakat. 

Sumber: Kitab Mas'uliyyah abi muslim fi Tarbiyah al-Walad (Tanggung Jawab Ayah dalam Mendidik Anak di Masa Kanak-kanak) hal. 45-46

Wallahu a'lam. 

Grup Whatsapp MAFI:
https://chat.whatsapp.com/Gi7w8YNsrs3JUXazqEJdNx?mode=ems_copy_t

Grup Telegram MAFI:
https://t.me/MAFIparentingislamsalaf

Wallahu yahfazukum wa yar‘akum.
__
Andre Satya Winatra
MAFI (Murobbi Awwal Fi Tarbiyah) 
TPQ Imam Asy-Syafi'i (TPQI) 
Ibnu Utsman Boarding School
Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau Indonesia

📡 Ikuti dan bantu follow ya platform media sosial kami:
▶️ Youtube: Andre Satya Winatra Maktabah Riyadhus Shalihin
https://www.youtube.com/@AndreSatyaWinatraMRS
📗Facebook: Andre Satya Winatra
https://www.facebook.com/share/1EhUPw3j4d/
📩Telegram Catatan Andre:
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra
📻 Saluran Whatsapp Catatan Andre Official: https://whatsapp.com/channel/0029VawEBXA5K3zVFQBwds0i
📤 Instagram: @ANDRESATYAWINATRA_ASW
https://www.instagram.com/andresatyawinatra_asw?igsh=Z3dlamVzZmZxOXJ1
📂 Grup Whatsapp Ayo Belajar Islam: https://chat.whatsapp.com/JjDdGmRybtaGihoGo2YVFM?mode=r_c
📩Telegram Maktabah Riyadhus Shalihin: https://t.me/MaktabahRiyadhShalihin
▶️ Youtube: TPQ Imam Asy-Syafi'i Tanjungpinang  https://youtube.com/@tpqimamasy-syafiitanjungpinang?si=ckfMKC_9ia_72dxO
📘Facebook: TPQ Imam Asy-Syafi'i
https://www.facebook.com/share/19TA1FmPMd/
===

#Pendidikan 🪁
#Boleh_disebarluaskan
#Mudah_mudahan_menambah_ilmu_kita
#Ya_Rabbku_tambahkanlah_aku_ilmu
رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
(QS. Thaha: 114)