Senin, 06 Oktober 2025

FITNAH TIDAK AKAN MEMBAHAYAKAN ORANG YANG JUJUR

FITNAH TIDAK AKAN MEMBAHAYAKAN ORANG YANG JUJUR

Ibnu Hajar Al-Asqolaniy-رحمه الله
Berkata:
"Orang yang jujur kepada Allah,fitnah-fitnah tidak akan membahayakanya,
Dan Allah akan jadikan jalan keluar untuk wali-wali-Nya ketika mereka ditimpa cobaan"

Fathul Al-bariy (483/6)
ustadz miftah indy

Sepuluh Perkara Sia-Sia

Sepuluh Perkara Sia-Sia

Ibnul-Qayyim berkata:

عشرةُ أشياء ضائعةٌ لا يُنتفع بها: 
"Sepuluh perkara sia-sia tidak bermanfaat:

علمٌ لا يُعمَل به
"Ilmu yang tidak diamalkan"

وعملٌ لا إخلاصَ فيه ولا اقتداء
"Amalan yang tidak diikhlaskan (kepada Allah) dan tidak mencontoh (metode Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam)

ومالٌ لا يُنْفَقُ منه فلا يَستمتِعُ به جامعُه في الدُّنيا ولا يُقدِّمُه أمامَه إلى الآخرة
"Harta yang tidak diinfakkan , itu tidak dinikmati oleh orang yang mengumpulkannya di dunia dan tidak menolong dia di akherat".

 وقلبٌ فارغٌ من محبة الله والشوق إليه والأنس به
"Hati yang kosong dari cinta, rindu, dan senang terhadap Allah".

وبدنٌ معطَّلٌ من طاعته وخدمته
"Badan yang tidak melakukan ketaatan dan khidmah kepada Allah".

ومحبةٌ لا تتقيَّدُ برِضىَ المحبوب وامتثال أوامره
"Cinta yang tidak diikat dengan keridhoan yang dicintai dan realisasi perintahnya"

ووقتٌ معطَلٌ عن استدراك فارطٍ أو اغتنام برٍّ وقُربةٍ
"Waktu yang tidak dimanfaatkan untuk menambal kekurangan atau untuk mengerjakan kebajikan dan taqarrub (kepada Allah)"

وفكرٌ يجولُ فيما لا ينفعُ
"Pikiran yang melanglang buana di hal yang tidak bermanfaat"

وخدمةُ من لا تُقرِّبُك خدمتُه إلى الله ولا تعودُ عليك بصلاح دُنياك
"Membantu orang yang bantuan tersebut tidak mendekatkan dirimu kepada Allah dan tidak bermaslahat bagi duniamu".
 
وخوفُك ورجاؤُك لمن ناصيته بيد الله وهو أسيرٌ في قبضته ولا يَملِك لنفسه ضرًّا ولا نفعًا ولا موتًا ولا حياةً ولا نشورًا. 
"Takutmu dan harapanmu terhadap pihak yang ubun-ubunnya di tangan Allah, dia berada di genggaman-Nya, dia tidak memiliki bagi dirinya madharat, manfaat, kematian, kehidupan dan kebangkitan".

وأعظمُ هذه الإضاعات إضاعتان هُما أصلُ كلِّ إضاعةٍ: إضاعةُ القلب وإضاعةُ الوقت؛ فإضاعة القلب من إيثار الدُّنيا على الآخرة، وإضاعةُ الوقت من طول الأمل.
"Yang paling besar dari penyia-nyiaan ini adalah: penyia-nyiaan hati dan waktu. Tersia-sianya hati karena mengedepankan dunia daripada akherat. Dan tersia-sianya waktu karena panjang angan-angan.

فاجتمع الفسادُ كلُّه في اتباع الهوى وطول الأمل، والصلاحُ كلُّه في اتِّباع الهدى والاستعداد للِّقاء. والله المستعانُ. 
"Jadi, seluruh kerusakan terkumpul pada : mengikuti hawa nafsu dan panjangnya angan-angan. Dan seluruh kebaikan terkumpul pada : mengikuti hidayah dan mempersiapkan diri untuk bertemu (dengan Allah). Kepada Allah kita  meminta pertolongan.

📗Al-Fawaid (hal 162-163).
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Sabtu, 04 Oktober 2025

Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih mulia selepas kenabian selain daripada menyebarkan ilmu

Imam Ibn al-Mubarak berkata:

“Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih mulia selepas kenabian selain daripada menyebarkan ilmu.”

📘 [Tarikh Dimashq (33/544)]
ustadz ibnu salam

7 type wanita yg sebaiknya tidak dinikahi

Jumat, 03 Oktober 2025

KERANCUAN_AQIDAH_MU'ATHILAH

#KERANCUAN_AQIDAH_MU'ATHILAH

Syaikh Al Albani رحمه الله berkata: 
"Semoga Allah merahmati salah seorang penguasa Damaskus ketika ia menghadiri sebuah perdebatan yang terjadi antara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dengan orang-orang seperti kaum Mu'aṭhilah (yang menolak sifat-sifat Allah). Ketika penguasa itu mendengar ucapan mereka, lalu mendengar ucapan Ibnu Taimiyyah yang bersandar pada Al-Qur'an, As-Sunnah, dan perkataan Salafus Shalih, ia pun yakin bahwa inilah aqidah yang benar. Maka ia menoleh kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan berkata sambil menunjuk para tokoh Mu'athilah itu: 'Mereka ini kaum yang telah menyia-nyiakan Rabb mereka'. 

[komentar Syaikh Al Albani]: Ucapan penguasa itu benar, mereka memang kaum yang telah menyia-nyiakan Rabb mereka. Mengapa? Karena mereka berkata: "Allah tidak di atas, tidak di bawah! Tidak di kanan, tidak di kiri, dan seterusnya…".
-----------------------
📚Kitab. Masaail wa Ajwibatuha, Al Allamah Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 111-112.

Bagai Kumbang Kotoran

Bagai Kumbang Kotoran

Ath Thurthusy Al Maliki rahimahullah berkata, "Apabila kamu melihat orang yang tidak mau mendengarkan ilmu dan hikmah. Lari dari majelis ulama dan  lebih suka mengikuti kabar dunia dan khurofat dan majelis kaum awam, maka masukkanlah ia dalam alam kumbang kotoran. Karena kumbang jenis ini lebih menyukai kotoran dan bau bau najis. Kamu lihat ia selalu menyukai jamban dan toilet dan lari dari wewangian misik dan bunga ros. Jika ia di simpan di tempat minyak kesturi dan bunga ros malah mati." (Sirojul Muluk hal 319)

Saat bermedsos kita lebih suka mengikuti berita dunia atau video lucu...
Adapun kajian tentang ilmu seringkali hati berpaling...
Padahal ilmu itu cahaya yang menerangi hati dan membimbing kepada kebaikan...
Tapi masalahnya hati kita yang kotor... 
sehingga lebih menyukai kotoran...
Allahul Musta'an...
ustadz badrusalam 

Fawaid fiqh hanabilah

Fawaid fiqh hanabilah.

“Pentingnya mengetahui batas² waktu sholat secara detail dan wajibnya tayamum padahal tersedia air?”

Berkata Albuhuty rahimahullah: ”diharamkan atas orang yg diwajibkan atasnya sholat untuk mengakhirkanya hingga keluar dari waktunya yg dibolehkan, atau mengakhirkan sebagianya tak boleh, kecuali bagi yg mau niat jamak karena ada udzur. Maka boleh. Dan jika tidak maka bagi orang yg tersibukkan dengan syarat sholat, (misal jahit baju untuk tutup aurat) yg dia yakin akan dia hasilkan dalam waktu dekat, maka boleh walau keluar waktu namun sedikit. Adapun jika jauh keluar waktunya banyak secara urf maka dia langsung sholat (walau telanjang) sebelum waktu sholat berakhir.

Syaikh bin Baz mengomentari bahwa tafsil seperti ini dha'if yaitu boleh keluar waktu jika pendek dan tidak jika panjang dan lama. Kata beliau  yg benar dia tak boleh keluar waktu walau sedikit, dan langsung sholat walau telanjang ketika sudah tahu waktu tinggal tersisa hanya untuk sholat saja.

Faidah : 
 * banyak biasa pekerja bengkel atau tukang cat, yg ketika hendak sholat jama'ah masih terhalang cat kulitnya, maka sholat tak sah, maka wajib dia berusaha bersihkan sampai bersih hingga waktu sholat hampir habis (wajib tahu waktu secara detail) jika tidak bersih juga maka dia baru boleh sholat walau dengan keadaan masih ada cat di tangan. Jika keadaan waktu dzuhur maka dia jamak ashar dan terus usaha bersihkan cat di tangan.

*seorang yg junub dan kesiangan waktu tinggal syuruq tinggal 5 menit, maka tak cukup untuk mandi dll bisa² sholat diluar waktu jika paksa mandi, maka dia cukup tayamum sebagai pengganti wudhu, karena dia tak mampu memakai air bukan karena sakit namun waktu tak cukup. (Manqul)

Wabillahit taufiiq 
Smg manfaat.
ustadz bagus wijanarko

Hukum DemonstrasiSyaikh Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani حفظه الله

فضيلة الشيخ عبد المالك بن أحمد رمضاني الجزائري حكم المظاهرات في الاسلام
https://www.islamancient.com/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B8%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A7%D8%AA-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85/
Hukum Demonstrasi
Syaikh Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani حفظه الله

Termasuk tipu daya Iblis adalah

Termasuk tipu daya Iblis adalah:

- Membuatmu merasa bahwa membaca Al-Qur’an tidak penting kalau belum bisa tadabbur
- Membuatmu berpikir bahwa dzikir tak ada nilainya kalau hati belum khusyuk.  
- Membisikkan bahwa doa baru dianggap sah jika hatimu benar-benar tunduk dan menangis.

Padahal, Nabi ﷺ memuji orang yang lisannya basah dengan dzikir kepada Allah — dan tidak menggantungkan pujian itu pada keadaan hatinya.

Sebagaimana wasiat dari rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

لا يزال لسانك رطباً من ذكر الله

“Senantiasa jadikan lisanmu basah dengan dzikir kepada allah”
(H.R. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-albani)

Karena itu, teruslah beramal dengan apa yang bisa kamu lakukan. Gunakan lisanmu, gerakkan tubuhmu, walau hatimu belum sepenuhnya ikut larut. Jangan menunggu hati benar-benar hadir baru mau mulai — sebab hati tak akan bisa menyatu tanpa perjuangan terlebih dahulu. Allah akan membimbing hati itu, seiring dengan langkahmu yang terus berjalan.
Ustadz nurhadi nugroho

Seputar fikih bersuci orang yang anggota tubuhnya terdapat luka

Seputar fikih bersuci orang yang anggota tubuhnya terdapat luka

Ketentuan bersuci ketika luka ada penutup (semisal perban)

➡️Jika luka membutuhkan perban maka yang harus dilakukan:
1️⃣Sebelum menggunakan perban atau semisalnya, wajib dalam keadaan suci, dikarenakan permasalahan tersebut dikiaskan dengan memakai khuf (yang harus suci sebelum memakai)
2️⃣Perban tidak boleh menutupi bagian yang sehat kecuali bagian yang sekedar untuk menguatkan perban.
3️⃣Ketika perban dilepas khawatir ada bahaya maka seluruh perban wajib diusap, tentunya berbeda dengan cara mengusap khuf yang hanya sebagian atas saja. Usapan tersebut diwajibkan sebagai pengganti basuhan anggota wudhu atau mandi yang tidak sakit akan tetapi tertutup perban (karena untuk menguatkan pemasangan). Oleh karena itu, jika ada perban yang hanya menutup area yang terluka saja maka tidak perlu mengusap. 

Tatacara bersuci ketika keadaan terluka menggunakan perban atau tidak menggunakan perban

➡️Ketika luka ditutup perban maka ada tiga hal yang harus dilakukan:
1️⃣Perban diusap.
2️⃣Dibasuh anggota wudhu yang sehat.
3️⃣Tayamum, (Boleh memilih sesuai kehendak apakah ingin tayamum terlebih dahulu atau membasuh terlebih dahulu akan tetapi lebih afdhol tayamum dulu kemudian membasuh).

➡️Ketika luka tidak ditutup perban maka ada 2 hal yang harus dilakukan:
1️⃣Tayamum.
2️⃣Membasuh anggota yang tidak terluka.

Catatan:
Ketika yang terluka bukan dianggota tayamum maka tidak wajib diusap dengan debu. Adapun jika luka pada anggota tayamum, maka wajib diusap dengan debu bila tidak berbahaya.

Rincian keadaan mengulang atau tidak sholatnya orang yang bersuci dengan memakai perban.

➡️Mengulang sholat dalam tiga keadaan:
1️⃣Saat menggunakan perban dalam keadaan tidak suci.
2️⃣Perban menutup lebih dari anggota yang sehat seukuran untuk menguatkan pemasangan perban meskipun memasang perban dalam keadaan suci.
3️⃣Perban pada anggota tayamum.

➡️Tidak mengulang sholat pada dua keadaan:
1️⃣Sebelum memakai perban dalam keadaan suci dan tidak melebihi anggota yang sehat seukuran untuk menguatkan pemasangan perban.
2️⃣Perban hanya menutupi bagian yang luka saja.
3️⃣Tidak menggunakan perban (luka terbuka), kecuali luka tersebut keluar darah yang banyak dan khawatir jika dibasuh akan berbahaya maka tetap mengulang.

( Umdatu salik, hal 76-77)

#Faedah dars ke10 Umdatu Salik

Ditulis oleh : Agung Bintoro (Santri ma'had Darussalam asy-Syafi'i angkatan 6)
Dimurojaah oleh Ustadz Agus Waluyo Abu Husain (pengajar Ma'had Darussalam asy-Syafi'i)

Web: darussalam.or.id
FB: fb.me/darussalam.or.id
IG: instagram.com/darussalam.or.id
YT: youtube.com/mahaddarussalam
WA: chat.whatsapp.com/F5udYkGAB10KWmOTfbbI4h

Wahai sekalian manusia, jauhilah oleh kamu syirik, kerana sesungguhnya ia lebih tersembunyi daripada langkah semut

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Wahai sekalian manusia, jauhilah oleh kamu syirik, kerana sesungguhnya ia lebih tersembunyi daripada langkah semut."

Lalu sebahagian para sahabat bertanya: "Bagaimana kami dapat menjauhinya, sedangkan ia lebih tersembunyi daripada langkah semut, wahai Rasulullah?"

Baginda ﷺ bersabda: "Ucapkanlah doa ini:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُهُ

"Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu daripada mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak kami ketahui."

— Sahih at-Targhib oleh al-Albani (36)
ustadz ibnu salam 

Kamis, 02 Oktober 2025

Ahli Bid'ah Lebih Selamat Dari Lisan Mereka

Ahli Bid'ah Lebih Selamat Dari Lisan Mereka

Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- berkata: "Telah tersebar pada masa sekarang ini orang yang menisbatkan kepada ilmu dan dakwah kepada kebaikan (mereka) menjatuhkan kehormatan saudara-saudara kita para dai' yang dikenal. Dan mereka mencela kehormatan para penuntut ilmu, dai' dan penceramah. Mereka melakukan hal itu secara rahasia di majelis-majelis mereka, bahkan terkadang mereka rekam dalam kaset untuk disebar kepada manusia. Dan terkadang mereka melakukannya secara terang-terangan dalam ceramah umum di masjid. Perbuatan ini jelas menyelisihi perintah Allah ta'ala- dan Rasul-Nya -shallallahu 'alaihi wasallam- dari beberapa sisi, diantaranya:

[PERTAMA] hal ini telah melampaui batas terhadap hak kaum muslimin secara umum, bahkan para penuntut ilmu, dan dai secara khusus yang telah mengerahkan segala usaha untuk mengajar manusia, membimbing dan membenahi aqidah dan manhaj mereka, serta berusaha keras untuk mengatur pelajaran, ceramah, dan menulis buku yang bermanfaat.

[KEDUA] hal ini membuat perpecahan terhadap persatuan kaum muslimin, merobek barisan mereka. Padahal mereka sangat butuh kepada persatuan, jauh dari perpecahan, dan banyaknya katanya dan katanya di antara mereka. Terlebih lagi, bahwa da'i yang mereka serang adalah dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang dikenal memerangi bid'ah, khurorat, dikenal menghadapi para da'i yang mengajak kepada bid'ah, menyingkap gerakan dan permainan tipu daya mereka.

Kami tidak melihat kemaslahatan dalam perbuatan semacam ini kecuali untuk musuh yang selalu mengintai dari orang kafir maupun munafik, atau dari ahli bid'ah yang sesat.

[KETIGA] perbuatan ini justru menolong kaum sekuler dan barat yang berpaling dari agama, dan selain mereka dari kaum atheis yang sudah dikenal sering mencela para da'i dan berdusta terhadap mereka,  memprovokasi orang lain untuk membenci kitab dan ceramah mereka. Tidaklah termasuk ukhuwah Islamiyyah, orang yang cepat menyalahkan saudaranya ini, ketika justru membantu musuh mereka melawan saudaranya dari para penuntut ilmu dan para dai'.

[KEEMPAT] perbuatan ini merusak hati orang awam dan orang khusus, menyebarkan dan melariskan kedustaan dan kabar bohong yang batil, menyebabkan ghibah dan namimah, membuka pintu keburukan bagi orang-orang yang terkapar dengan fitnah karena lemahnya hati mereka, yang tekun menyebarkan syubhat dan menebar fitnah, serta semangat dalam mengganggu dan melukai orang yang beriman dengan apa yang tidak mereka lakukan.

[KELIMA] kebanyakan dari tuduhan yang dilontarkan tidak ada hakikatnya, ia hanyalah berupa persangkaan yang dihiasi oleh setan kepada penyangkanya dan setan menipu mereka. Allah telah berfirman:

"Wahai orang yang berikan, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa." Q.S. Al-Hujurat: 12

Orang yang beriman akan menggiring perkataan saudaranya kepada kemungkinan yang paling baik. Para salaf telah berkata:

"janganlah berburuk sangka kepada perkataan yang keluar dari saudaramu, padahal kamu masih mungkin berbaik sangka kepadanya."

[KEENAM] apa yang didapatkan dari ijtihad sebagian ulama dan penuntut ilmu dalam hal yang dibolehkan ijtihad, maka mereka tidak boleh dicela dan tidak boleh menjelekkannya, jika mereka ahli dalam ijtihad. Apabila ia menyelisihi mereka maka yang lebih patut adalah membantahnya dengan baik sebagai bentuk semangat dalam mencari kebenaran dengan jalan yang paling dekat. 

Apabila tidak mudah melakukannya dan melihat bahwa harus dijelaskan kesalahannya, maka harus dengan ungkapan yang baik, isyarat yang lembut bukan dengan menyerang, melukai, atau keras dalam berbicara, - terkadang justru hal ini menyebabkan penolakan terhadap kebenaran dan berpaling darinya-, tanpa merendahkan seseorang atau menuduh niat, atau menambah ucapan yang tidak diperbolehkan. 

Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- biasa melakukan hal seperti ini: "Mengapa suatu kaum mengucapkan ini dan itu...."

[Ash-Shuhuf Al-Yaumiyyah As-Su'udiyyah, Riyadh, Sabtu 22-6-1412 H, dinukil dari Al-Mukhtashor Al-Hatsits, hal. (410-412)]

Dika Wahyudi 

2 Oktober 2025

7 WAKTU YANG TIDAK DIANJURKAN BAGI ANAK UNTUK HAFALAN AL-QUR'AN

🌱 7 WAKTU YANG TIDAK DIANJURKAN BAGI ANAK UNTUK HAFALAN AL-QUR'AN

1️⃣ Setelah anak begadang.
2️⃣ Setelah anak main bola/kegiatan motorik.
3️⃣ Setelah makan konsumsi berlemak.
4️⃣ Setelah pelajaran yang berat membuat stres.
5️⃣ Pada waktu yang sudah disiapkan dan dijanjikan untuk bermain.
6️⃣ Ketika anak² sedang punya kejiwaan yang buruk (takut, khawatir, lapar, frustasi, dan semisalnya).
7️⃣ Ketika hubungan anak dan orang tua sedang retak. Boleh jadi anak benci Al-Qur'an sebab sedang merasa benci kepada orang tuanya.

Dibahas Oleh Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc., M.Ag .

Membahas Kitab Kaifa Nuhabbibul-Qur’aan li Abnaa’inaa Karya Dr. Sa’ad Riyadh hafizahullahu ta’ala

Pertanyaan:Para penuntut ilmu (imu syar'i) yang masuk universitas untuk meraih ijazah: apakah mereka termasuk orang yang “menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah”?

الطلبة من يدخل الجامعات لنيل الشهادة: هل يكون ممن اشترى بآيات الله ثمناً قليلاً؟
 
والجواب: أن ذلك حسب النية؛ إذا كان الإنسان لا يريد الشهادة إلا أن يتوظف ويعيش، فهذا اشترى بآيات الله ثمناً قليلاً؛ وأما إذا كان يريد أن يصل إلى المرتبة التي ينالها بالشهادة من أجل أن يتبوأ مكاناً ينفع به المسلمين فهذا لم يشتر بآيات الله ثمناً قليلاً؛ لأن المفاهيم الآن تغيرت، وصار الإنسان يوزن بما معه من بطاقة الشهادة …

Pertanyaan:
Para penuntut ilmu (imu syar'i) yang masuk universitas untuk meraih ijazah: apakah mereka termasuk orang yang “menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah”?

Jawaban:
Hal itu tergantung pada niatnya. Jika seseorang tidak menginginkan ijazah kecuali hanya untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup darinya, maka dia termasuk orang yang menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit.

Namun, jika tujuannya meraih jenjang pendidikan (ijazah) itu adalah agar ia bisa menempati posisi yang dengannya ia dapat memberi manfaat bagi kaum muslimin, maka dia tidak termasuk menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah.

Karena sekarang konsep sudah berubah; manusia dinilai berdasarkan kartu ijazah yang ia miliki.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Ustadz kukuh abu yumna

Haruskah mengetahui fardhu dan Sunnah dalam shalat agar shalatnya sah?*

*Haruskah mengetahui fardhu dan Sunnah dalam shalat agar shalatnya sah?*

Diantara syarat sah shalat adalah 
1️⃣suci dari hadas kecil dan besar, 
2️⃣suci dari najis, 
3️⃣menutup aurat, 
4️⃣mengetahui masuknya waktu shalat dan 
5️⃣menghadap kiblat. 

Selain lima syarat di atas, ternyata para fuqaha menyebutkan setidaknya ada tiga syarat lain agar shalatnya sah, salah satunya adalah harus bisa membedakan bagian mana yang fardhu dan mana yang sunnah dalam shalat. Ketiga syarat tambahan tersebut adalah:

1️⃣Mengetahui bahwa salat itu fardhu (wajib)
Termasuk syarat sah shalat adalah mengetahui bahwa salat merupakan kewajiban. Jika seseorang sama sekali tidak mengetahui bahwa shalat itu fardhu, atau tidak mengetahui bahwa salat tertentu yang ia lakukan hukumnya wajib (misalnya Dhuhur, Ashar, dan lainnya), maka shalatnya tidak sah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Majmū‘ dan ar-Raudhah.

2️⃣Mampu membedakan antara fardhu dan sunnah.
Seseorang juga dituntut untuk dapat membedakan antara bagian-bagian shalat yang fardhu dan yang sunnah. Oleh sebab itu, jika seseorang meyakini satu fardhu di dalam shalat sebagai sunnah, maka shalatnya tidak sah, semisal dia meyakini bahwa rukuk itu hukumnya sunnah. Namun demikian apabila seorang awam, atau bahkan seorang alim (menurut pendapat yang kuat), menganggap semua bagian shalat sebagai fardhu, maka shalatnya tetap sah. Berbeda halnya jika ia menganggap semuanya sebagai sunnah, maka shalatnya tidak sah.

3️⃣Mengetahui tata cara salat
Termasuk syarat sah shalat pula adalah mengetahui tata cara pelaksanaannya.
(Fathul Mu‘īn, hlm. 81, beserta Hasyiah I'anatut Thalibin)

📗Faedah Dars 16 – Fathul Mu‘īn
Ditulis oleh: Zulkarnain (Santri Ma‘had Darussalam asy-Syafi‘i angkatan 5)
Dimurāja‘ah oleh: Ustadz Agus Waluyo Abu Husain (Pengajar Ma‘had Darussalam asy-Syafi‘i)

Web: darussalam.or.id
FB: fb.me/darussalam.or.id
IG: instagram.com/darussalam.or.id
YT: youtube.com/mahaddarussalam
WA: chat.whatsapp.com/F5udYkGAB10KWmOTfbbI4h

Sakaratul Maut Pemutus Segala Kenikmatan

Sakaratul Maut
Pemutus Segala Kenikmatan

Dahulu sewaktu nyantri di Jogja, saya mempunyai seorang kenalan -saya lupa namanya- yang bekerja di RS. PKU Muhammadiyah sebagai rohaniawan. Beliau sering berkunjung ke Ma'had kami Harun Asy-Syafi'i untuk ikut mengaji Al-Qur'an kepada Al-Ustadz Muhammad Ulin Nuha hafidzahullah.

Di sela-sela kunjungan tersebut beliau sering bercerita kepada kami tentang pengalamannya selama menjadi Rohaniawan. Rohaniawan adalah orang-orang yang bekerja di RS yang mengurusi pasien menjelang dan sesudah pasien meninggal dunia. Dari memberikan ceramah-ceramah, nasehat-nasehat, mentalqin pasien saat sakaratul maut dan mengurusi segala macam setelah pasien meninggal dunia; seperti memandikan dan mengafani.

Beliau bercerita bahwasanya dirinya setiap hari rata-rata menangani 20 mayat atau lebih, yang kebanyakan darinya tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

Selebihnya, adalah pasien-pasien opname RS yang sudah ditangani beliau beberapa hari sebelumnya dari sisi rohani dan pendampingan saat sakaratul maut.

Beliau bertutur bahwasanya banyak sekali keajaiban-keajaiban yang ditunjukkan Allah saat masa-masa sakaratul maut, di antaranya:

Ada pasien yang dahulunya dikenal sebgai Kyai dan rajin sholat di masjid, akan tetapi menjelang hari-hari kematiannya justru ia tidak mau sholat. Setiap kali diingatkan, dinasehati dan diperintah sholat oleh beliau malah menolak.

Ada pula seorang laki-laki yang tergolong masih muda. Saat hidupnya ia berprofesi sebagai tukang karcis di bioskop, dan saat menjelang  hari-hari kematiannya, ia malah rajin sholat dan berdzikir.

Lanjut beliau, ada orang-orang yang begitu mudah matinya dan berbau wangi dan ada pula orang-orang yang begitu sulit dan tersiksa saat sakatul maut; menjerit-jerit dan meronta-ronta. Bahkan saking sulitnya mati, terpaksa diambil tindakkan digorok (dilubangi) sedikit lehernya (tentu dengan izin keluarga pasien). Maka seketika ia melolong seperti sapi disembelih dan darahnya mengalir deras berwarna hitam.

Jika ada pasien yang mau meninggal, terkadang beliau sudah tau dari tanda-tanda kebiasaan yang muncul. Di antaranya dari tubuh pasien keluar aroma mayat (padahal masih hidup) dan atau ada cairan di kuping pasien yang berbau tidak sedap.

Beliau mengatakan, "Semua pasien yang saya temui, mereka dalam keadaan MENYESAL. Mereka berandai-andai mengapa saat sehat, muda, waktu luang mereka tidak begini, begini, begini (melakukan kebaikan-kebaikan)... mengapa tidak dan belum  melakukan ini dan itu... (belum menggapai cita-cita dan impian di dunia)."

-----

ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻯٰ ﺇِﺫِ ﺍﻟْﻤُﺠْﺮِﻣُﻮﻥَ ﻧَﺎﻛِﺴُﻮ ﺭُﺀُﻭﺳِﻬِﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺃَﺑْﺼَﺮْﻧَﺎ ﻭَﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﻓَﺎﺭْﺟِﻌْﻨَﺎ ﻧَﻌْﻤَﻞْ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﺇِﻧَّﺎ ﻣُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ 

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), "Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin."

[as-Sajdah/32:12]

✍🏼 Junaidi, S.H., M.H.

Semoga bermanfaat.

mengapa banyak orang fanatik dengan syaikh Al-Albani tapi jarang orang fanatik terhadap syaikh Ustaimin? meskipun keduanya, melarang murid-muridnya fanatik.

Ketika duduk-duduk bersama ustadz Dr. Firanda Andirja hafizhahullah, beliau memberi faedah, coba antum lihat mengapa banyak orang fanatik dengan syaikh Al-Albani tapi jarang orang fanatik terhadap syaikh Ustaimin? meskipun keduanya, melarang murid-muridnya fanatik.

Beliau melanjutkan: “Karena metode keduanya berbeda, syaikh utsaimin sering kali memberi ruang untuk menyebut perbedaan meskipun akhirnya beliau juga mentarjih, hal itu mungkin agak berbeda dg syaikh al-Albani. Selesai

Semoga Allah merahmati keduanya. 

=======

Syaikh Ibn Baz, Syaikh al-Albani dan Syaikh Utsaimin rahimahumullah mereka adalah para ulama yang penuh dengan kasih sayang, ketegasan, inshof dan keadilan.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‘dy rahimahullah, memiliki Nazham yang berisi penjelasan "manhaj yang benar" dalam akidah, ibadah, dan akhlak. Beliau menulisnya saat berusia tiga puluhan tahun.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‘dy rahimahullah, memiliki Nazham yang berisi penjelasan "manhaj yang benar" dalam akidah, ibadah, dan akhlak. Beliau menulisnya saat berusia tiga puluhan tahun. 
Di dalamnya terkandung makna-makna besar dan faedah penting yang sangat dibutuhkan seorang Muslim. Meski tidak diberi nama khusus oleh beliau, nazham ini kemudian dikenal dengan nama "Manhaj al-Haq" diambil dari lafaz pembukanya:

"فَيَا سَائِلًا عَنْ مَنْهَجِ الحَقِّ"
“Wahai orang yang bertanya tentang manhaj yang benar…”

Nazham ini dimulai dengan ajakan kepada siapa saja yang mengharap kebahagiaan dan kemenangan dunia-akhirat untuk merenungi isinya dan mengambil manfaat darinya.

مُختَصَرُ كِتَابِ مَنهَ الإمَامِ مُحَمَّدُ بنُ عَبْدِ الوهابالتكفير

Ustadz muhammad dedy jabir

Kurenungkan tentang berbagai kemaksiatan, lalu kudapati bahwa tak pernah mungkin seseorang melakukan maksiat kecuali dengan menggunakan suatu nikmat dari Allah

Kurenungkan tentang berbagai kemaksiatan, lalu kudapati bahwa tak pernah mungkin seseorang melakukan maksiat kecuali dengan menggunakan suatu nikmat dari Allah ...
p haryo

HUKUM TRANSPLANTASI RAMBUT (TANAM RAMBUT) AGAR MENGHILANGKAN KEBOTAKAN

HUKUM TRANSPLANTASI RAMBUT (TANAM RAMBUT) AGAR MENGHILANGKAN KEBOTAKAN

Sebelum kita mengetahui hukumnya, mungkin kita harus tau dulu apa itu transplantasi rambut?

Transplantasi rambut adalah prosedur medis untuk memindahkan rambut dari bagian tubuh yang masih memiliki pertumbuhan rambut lebat (biasanya bagian belakang atau samping kepala) ke area yang mengalami kebotakan atau penipisan.

Lalu apa hukumnya? Apakah sama dengan menyambung rambut yang diharamkan dalam Islam?

Mari kita simak penjelasan ulama berikut ini:

سُئِل الشيخ محمد بن عثيمين رحمه الله:
تُجرى عملية زراعة الشعر للمصاب بالصلع، وذلك بأخذ شعر من مؤخرة الرأس وزرعه في الموضع المصاب، فهل هذا جائز؟

فأجاب رحمه الله:
نعم، يجوز ذلك؛ لأن هذا يُعَدّ من باب ردّ ما خلق الله عز وجل، ومن باب إزالة العيب، وليس من باب التجميل أو الزيادة على خلق الله تعالى، فلا يدخل في تغيير خلق الله، بل هو من باب إعادة ما فُقِدَ وإزالة النقص والعيب. ولا يخفى ما جاء في قصة الثلاثة من بني إسرائيل، وكان أحدهم أقرع، فسُئل عمّا يشتهي فقال: أن يردّ الله عليّ شعري، فمسحه الملك فَرَدَّ الله عليه شعره، وأُعطي شعراً حسناً. المصدر: فتاوى علماء البلد الحرام (ص 1185

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin رحمه الله pernah ditanya:

“Dilakukan transplantasi rambut bagi orang yang terkena kebotakan, yaitu dengan mengambil rambut dari bagian belakang kepala lalu ditanam pada area yang botak. Apakah hal ini boleh?”

Beliau menjawab:
“Ya, boleh. Karena hal ini termasuk dalam mengembalikan ciptaan Allah sebagaimana asalnya, dan termasuk menghilangkan aib. Bukan termasuk mempercantik diri atau menambah apa yang telah Allah ciptakan. Maka ia tidak termasuk dalam kategori mengubah ciptaan Allah, tetapi justru mengembalikan yang hilang serta menghilangkan kekurangan dan cacat. Tidak samar pula kisah tentang tiga orang dari Bani Israil, di mana salah seorang dari mereka botak, lalu ia mengatakan bahwa ia ingin Allah mengembalikan rambutnya. Maka malaikat mengusapnya, lalu Allah mengembalikan rambutnya, bahkan memberinya rambut yang indah.”

Sumber: Fatawa ‘Ulama al-Balad al-Haram (hal. 1185).

Kesimpulan: 

1. Transplantasi rambut hukumnya boleh menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin رحمه الله.

2. Hal ini dianggap mengembalikan ciptaan Allah yang hilang dan menghilangkan aib, bukan termasuk taḥsīn (sekadar memperindah) apalagi taghyīr khalqillah (mengubah ciptaan Allah).

3. Dalil pendukungnya adalah kisah tiga orang Bani Israil, di mana Allah mengembalikan rambut orang yang botak sebagai bentuk karunia dan penghilangan aib.

Fadlan Fahamsyah

أضواء من فتاوى شيخ الإسلام ابن تيمية

‏🖋️ قال العلامة صالح الفوزان حفظه الله 
فإن "مجموع فتاوى شيخ الإسلام ‎#ابن_تيمية" مرجع عظيم من مراجع الإسلام وثروة هائلة من فقه الكتاب والسنة على منهج السلف الصالح في سائر العلوم الشرعية.

📔 أضواء من فتاوى شيخ الإسلام ابن تيمية (٥-٦)

✍ أضواء من فتاوى إبن تيمية في العقيدة. pdf
عدد الدروس الصوتية 287 مقطع 

📥 رابط التحميل: 
https://drive.google.com/file/d/1Wddx7l3VpaaEcoVqiHbPwBSI75CWlAUE/view?usp=drivesdk
══════ ❁✿❁══════
قناة (الشيخ صالح الفوزان حفظه الله )
https://t.me/salafiat000

Metode mengkhatamkan 12 kitab induk Sunnah dalam setahun. Mengkhatamkan di sini dalam rangka sekadar baca, bukan untuk tafaqquh dan ta'ammuq. Tapi iqtirah di gambar ini bagus.

Metode mengkhatamkan 12 kitab induk Sunnah dalam setahun. Mengkhatamkan di sini dalam rangka sekadar baca, bukan untuk tafaqquh dan ta'ammuq. Tapi iqtirah di gambar ini bagus.

Cuma, untuk orang kayak kita di jaman sekarang, untuk konsisten membaca walau sekadar baca nyantai, TIDAK BANYAK YANG DIBERI TAUFIQ. 

Bagaimana menurut antum, gaes?
ustad hasan al jaizy

Maka uji dulu orang-orang seperti itu dengan Syaikh Al-Albani, sebab beliau benar2 ujian bagi orang-orang menyimpang di zaman ini.

Jika ada yang gemar menukil perkataan Syaikh Bin Baz, Syaikh Abdul Muhsin al-abbad, Syaikh Shalih Al-fauzan dalam rangka menguatkan argumentasinya dan melegitimasi penyimpangannya, mengesankan seolah-olah pemahaman dan pemikirannya sama lurusnya dengan Para Ulama tersebut.

Maka uji dulu orang-orang seperti itu dengan Syaikh Al-Albani, sebab beliau benar2 ujian bagi orang-orang menyimpang di zaman ini. 

al-Ghallas rahimahullah berkata:

إذا رأيت الرجل يقع في أحمد بن حنبل فاعلم أنه مبتدع

"Jika kamu melihat seseorang mencela Ahmad bin hanbal maka ketahuilah bahwa dia seorang mubtadi." (Tarikh Dimashq 5/294 dan Tahdzib al-Kamal 1/457) 

Maksudnya: tidaklah seseorang membenci Ahmad kecuali karena permusuhannya terhadap agama beliau, jalan beliau, madzhab beliau, dan apa yang beliau pegang teguh.

Maka hari ini pun bisa kita katakan seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Muhsin al-abbad:

"Al-albani di zaman kita seperti Imam Ahmad di zamannya. Sebagaimana dikatakan tentang Imam Ahmad, maka sekarang aku pun mengatakan: jika kamu melihat seseorang berbicara buruk tentang Al-albani maka dia dicurigai kebaikan agamanya, bahkan bisa ku katakan dia bukan ahlus sunnah dan bukan salafi sama sekali". [Diriwayatkan oleh Syaikh Falah mundakar rahimahullah dalam rekaman video]

Wallahu yahfazukum wa yar‘akum.
__
Andre Satya Winatra
TPQ Imam Asy-Syafi'i (TPQI) 
Ibnu Utsman Boarding School
Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau Indonesia

📡 Ikuti dan bantu follow ya platform media sosial kami:
▶️ Youtube: Andre Satya Winatra Maktabah Riyadhus Shalihin
https://www.youtube.com/@AndreSatyaWinatraMRS
📗Facebook: Andre Satya Winatra
https://www.facebook.com/share/1EhUPw3j4d/
📩Telegram Catatan Andre:
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra
📻 Saluran Whatsapp Catatan Andre Official: https://whatsapp.com/channel/0029VawEBXA5K3zVFQBwds0i
📤 Instagram: @ANDRESATYAWINATRA_ASW
https://www.instagram.com/andresatyawinatra_asw?igsh=Z3dlamVzZmZxOXJ1
📂 Grup Whatsapp Ayo Belajar Islam: https://chat.whatsapp.com/JjDdGmRybtaGihoGo2YVFM?mode=r_c
📩Telegram Maktabah Riyadhus Shalihin: https://t.me/MaktabahRiyadhShalihin
▶️ Youtube: TPQ Imam Asy-Syafi'i Tanjungpinang  https://youtube.com/@tpqimamasy-syafiitanjungpinang?si=ckfMKC_9ia_72dxO
📘Facebook: TPQ Imam Asy-Syafi'i
https://www.facebook.com/share/19TA1FmPMd/
===

#Boleh_disebarluaskan
#Mudah_mudahan_menambah_ilmu_kita
#Ya_Rabbku_tambahkanlah_aku_ilmu
رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
(QS. Thaha: 114)

PILIHAN PENDAPAT DALAM PENCOBLOSAN PEMILU

PILIHAN PENDAPAT DALAM PENCOBLOSAN PEMILU

Sebagian ustadz mengambil pendapat ulama yang membolehkan ikut mencoblos dalam pemilu demokrasi dengan alasan darurat, untuk memilih yang dianggap paling sedikit mudharatnya. Sebagian lain, memilih untuk tidak terlibat dalam hal coblos mencoblos.

Diantara fatwa ulama yang menjadi landasan sebagian ustadz untuk ikut serta menjatuhkan pilihannya dalam pemilu.

Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hukum pemilu. 

Beliau menjawab :

"أنا أرى أن الانتخابات واجبة ، يجب أن نعين من نرى أن فيه خيراً ، لأنه إذا تقاعس أهل الخير ، مَنْ يحل محلهم ؟ سيحل محلهم أهل الشر ، أو الناس السلبيون الذين ما عندهم خير ولا شر ، أتباع كل ناعق ، فلابد أن نختار من نراه صالحاً . 
فإذا قال قائل : اخترنا واحداً لكن أغلب المجلس على خلاف ذلك . 
قلنا : لا مانع ، هذا الواحد إذا جعل الله فيه البركة وألقى كلمة الحق في هذا المجلس سيكون لها تأثير ولا بد ، لكن الذي ينقصنا الصدق مع الله ، نعتمد على الأمور المادية الحسية ولا ننظر إلى كلمة الله عز وجل .... فَرَشِّحْ مَنْ ترى أنه خير ، وتوكل على الله " انتهى باختصار. 
من "لقاءات الباب المفتوح".

“Saya berpendapat bahwa pemilu wajib hukumnya. Wajib bagi kita untuk menetapkan orang yang kita anggap baik. Karena jika orang-orang baik, siapa yang menempati posisi mereka? Yang akan menempati posisi mereka adalah para pengusung kemungkaran atau orang-orang yang tidak jelas yang tidak ada kebaikan atau keburukan pada mereka yang hanya mengekor saja. Maka kita harus memilih orang yang kita anggap baik.”

Jika ada yang mengatakan, “Kami telah pilih salah seorang, akan tetapi mayoritas anggota dewan bernilai sebaliknya.” Kita katakan tidak mengapa. Satu orang ini jika Allah berikan keberkahan padanya untuk menyampaikan yang hak di majelis tersebut akan memiliki pengaruh, itu pasti. Akan tetapi yang kurang pada kita adalah jujur kepada Allah. Kita sering hanya bersandar pada perkara-perkara fisik tidak memperhatikan firman Allah Ta’ala. Maka calonkanlah orang yang anda anggap baik dan bertawakkallah kepada Allah.” (‘Liqoat Al-Bab Al-Maftuh’)

Ulama yang tergabung dalam Lajnah Daimah Lil Ifta’ ditanya, 

هل يجوز التصويت في الانتخابات والترشيح لها ؟ مع العلم أن بلادنا تحكم بغير ما أنزل الله؟

“Apakah dibolehkan memberikan suara dalam pemilu dan mencalonkan diri? Perlu diketahui bahwa negeri kami tidak berhukum kepada apa yang Allah turunkan?”

Mereka menjawab :

"لا يجوز للمسلم أن يرشح نفسه رجاء أن ينتظم في سلك حكومة تحكم بغير ما أنزل الله ، وتعمل بغير شريعة الإسلام ، فلا يجوز لمسلم أن ينتخبه أو غيره ممن يعملون في هذه الحكومة إلا إذا كان من رشح نفسه من المسلمين ومن ينتخبون يرجون بالدخول في ذلك أن يصلوا بذلك إلى تحويل الحكم إلى العمل بشريعة الإسلام ، واتخذوا ذلك وسيلة إلى التغلب على نظام الحكم ، على ألا يعمل من رشح نفسه بعد تمام الدخول إلا في مناصب لا تتنافى مع الشريعة الإسلامية".
الشيخ عبد العزيز بن باز ، الشيخ عبد الرزاق عفيفي ، الشيخ عبد الله بن غديان ، الشيخ عبد الله بن قعود" .
انتهى من" فتاوى اللجنة الدائمة " ( 23 / 406 ، 407 ) .

Tidak boleh bagi seseorang untuk mencalonkan diri untuk dapat masuk dalam jajaran pemerintahan yang tidak berhukum kepada apa yang Allah turunkan serta mengamalkan selain syariat Islam. Tidak dibolehkan bagi seorang muslim untuk memilihnya atau memilih orang lain dalam pemerintahan ini. Kecuali jika ada seorang muslim mencalonkan diri atau mereka yang  memilihnya bertujuan masuk ke dalamnya untuk merubah pemerintahan beramal dalam syariat Islam serta menjadikan hal tersebut sebagai sarana untuk mengatasi system pemerintahan tersebut. Dengan catatan bahwa orang yang mencalonkan diri tersebut apabila benar-benar telah masuk tidak menjabat jabatan yang yang bertentangan dengan syariat Islam.”

(Syekh Abdulaziz bin Baz, Syekh Abdurrazzaq Afifi, Syekh Abdullah Ghudayyan, Syekh Abdullah bin Qu’ud – Fatawa Lajnah Daimah, 23/406-407)

Mereka juga ditanya :

كما تعلمون عندنا في الجزائر ما يسمى بـ : "الانتخابات التشريعية" ، هناك أحزاب تدعو إلى الحكم الإسلامي ، وهناك أخرى لا تريد الحكم الإسلامي . فما حكم الناخب على غير 
الحكم الإسلامي مع أنه يصلي ؟ 

Sebagaimana anda ketahui bahwa di Negara kami, Aljazair, terdapat apa yang dikenal sebagai pemilihan anggota parlemen. Ada partai-partai yang menyeru kepada hukum Islam. Adapula partai yang menolak hukum Islam. Apa hukumnya orang yang memilih orang yang menolak hukum Islam, padahal dia shalat?

Mereka menjawab :

"يجب على المسلمين في البلاد التي لا تحكم الشريعة الإسلامية ، أن يبذلوا جهدهم وما يستطيعونه في الحكم بالشريعة الإسلامية ، وأن يقوموا بالتكاتف يدا واحدة في مساعدة الحزب الذي يعرف منه أنه سيحكم بالشريعة الإسلامية ، وأما مساعدة من ينادي بعدم تطبيق الشريعة الإسلامية فهذا لا يجوز ، بل يؤدي بصاحبه إلى الكفر ؛ لقوله تعالى : (وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ * أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ) المائدة/49-50 ، ولذلك لما بَيَّن اللهُ كفر من لم يحكم بالشريعة الإسلامية ، حذر من مساعدتهم أو اتخاذهم أولياء ، وأمر المؤمنين بالتقوى إن كانوا مؤمنين حقا ، فقال تعالى : (يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ) المائدة/57 . 
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم ". 
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء 
الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز ، الشيخ عبد الرزاق عفيفي ، الشيخ عبد الله بن غديان" .
انتهى من"فتاوى اللجنة الدائمة" (1/373) .

“Bagi seorang muslim yang tinggal di Negara yang tidak melaksanakan syariat Islam untuk berusaha sekuat tenaga dan semampu mereka untuk berhukum kepada syariat Islam. Dan bekerjasam tolong menolong untuk membantu partai yang diketahui bahwa dia akan menerapkan syariat Islam. Adapun membantu orang yang menyerukan untuk tidak berhukum kepada syariat Islam, maka hal itu tidak boleh. Bahkan dapat mengakibatkan kekufuran pada pelakunya.

Berdasarkan firman Allah Ta’ala, 

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” SQ. Al-Maidah: 49-50.

Karena itu, ketika Allah menjelaskan kekufuran orang yang tidak berhukum kepada syariat Allah, Dia memperingatkan agar kaum muslimin jangan membantu mereka dan menjadikan mereka sebagai pemimpin. Lalu Dia perintahkan agar orang-orang beriman bertakwa apabila mereka benar-benar beriman.

Allah Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” SQ. Al-Maidah: 57.

Wabillahittaufiq wa shallallahu alaa nabiyyina Muhammadin wa aalihi wa shahbihih wa sallam.

Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wal Ifta

Syekh Abdulaziz bin Abdullah bin Baz, Syekh Abdurrazaq Afifi, Syekh Abdullah bin Ghudayan.

(Fatawa Lajnah Daimah, 1/373).

Syekh Muhammad Sholeh hafidzohullôh ditanya tentang pemilu, beliau menjawab :

من علم حال النظام الديمقراطي وحكمه ثم رشح نفسه أو رشح غيره مقرّاً لهذا النظام ، عاملاً به ، فهو على خطر عظيم ، إذ النظام الديمقراطي منافٍ للإسلام كما سبق . 
وأما من رشح نفسه أو رشح غيره في ظل هذا النظام ، حتى يدخل ذلك المجلس وينكر على أهله ، ويقيم الحجة عليهم ، ويقلل من الشر والفساد بقدر ما يستطيع ، وحتى لا يخلو الجو لأهل الفساد والإلحاد يعيثون في الأرض فساداً ، ويفسدون دنيا الناس ودينهم ، فهذا محل اجتهاد ، حسب المصلحة المتوقعة من ذلك . 
بل يرى بعض العلماء أن الدخول في هذه الانتخابات واجب . 

Siapa yang menyadari kedudukan dan hukum system demokrasi, kemudian dia mencalonkan dirinya atau mencalonkan orang lain dengan mengakui system ini, maka dia berada dalam bahaya besar. Karena system demokrasi menafikan Islam sebagaimana telah disebutkan.

Adapun orang yang mencalonkan dirinya atau mencalonkan orang lain dalam naungan system ini agar dapat ke dalam dewan dan mengingkari para pendukung demokrasi lalu menyampaikan argumenny di hadapan mereka, dan meminimalisir keburukan dan kerusakan semampunya, sehingga medan tidak dikuasi oleh para pendukung kerusakan dan kekufuran untuk berbuat kerusakan di muka bumi serta merusak urusan dunia dan akhirat masyarakat, ini merupakan wilayah ijtihad karena mempertimbangkan kebaikan yang diharapkan dari upaya tersebut.

Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa masuk ke dalam pemilu seperti itu wajib. Al Islam Sual Wa Jawab no 
107166

Dan masih banyak lagi fatwa ulama yang lain yang membolehkan ikut mencoblos dalam pemilu dengan pertimbangan-pertimbangan di atas.

Untuk itu, disini saya tekankan bahwa sebagian ustadz yang membolehkan ikut mencoblos juga berdasarkan fatwa ulama, bukan dari hawa nafsu mereka, berdasarkan syarat dan pertimbangan-pertimbangan yang ulama sebutkan. Seperti ingin menerapkan syariat islam, mengingkari pendukung demokrasi dan meminimalisir keburukan dan kerusakan semampunya. 

Yang menjadi persoalan, dengan adanya fatwa para ulama diatas menjadikan sebagian ustadz offside keluar jalur dengan terlibat terjun langsung ke kubangan politik praktis, baik menjadi jurkam atau timses terselubung, bukan hanya sekedar membolehkan mencoblos sebagaimana fatwa ulama di atas. 

AFM

Copas dari berbagai sumber

Empat celah masuknya ahlul bida' melalui rujukan-rujukan penting Ahlussunnah, dengan tujuan pembenaran atas kesesatan mereka agar diterima oleh masyarakat

📚Empat celah masuknya ahlul bida' melalui rujukan-rujukan penting Ahlussunnah, dengan tujuan pembenaran atas kesesatan mereka agar diterima oleh masyarakat. 

📝1) Kitabullah. 
Secara zhahir mereka menjadikan al-Qur'an sebagai rujukan. Namun di balik itu semua mereka menyelewengkan makna-makna yang terkandung di dalam ayat, yang dikenal dengan istilah ta'wil. 

📝2) Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 
Walaupun pada zhahirnya mereka memproklamirkan berpegang teguh kepada Sunnah, namun pada hakikatnya mereka menolak sedemikian banyak dari hadits-hadits. Dalam hal ini mereka membagi hadits menjadi ahad dan mutawatir, yang ahad mereka tolak atas dasar keabsahannya diragukan. Lalu bagaimana dengan mutawatir? Yap ternyata mereka juga menolak mutawatir ketika ia bertabrakan dengan dalil akal ('aqli). Menurut mereka walaupun mutawatir keabsahannya adalah qath'i, namun dalalah nya tetap zhanni. Yang qath'i menurut mereka hanya dalil 'aqli. Padahal dalam dalil akal pun mereka masih sering berselisih. 

📝3) Bahasa Arab. 
Mereka memasukkan ke dalam Bahasa Arab apa-apa yang bukan dari maknanya. Mereka katakan "istawa" artinya "istawla" yang makna ini tidak dikenal sekalipun dalam Bahasa Arab fusha. Kemudian mereka katakan dalam Bahasa Arab ada namanya majaz, sehingga dengan begini nash-nash syar'i dengan mudah mereka ta'wil. Saking dielu-elukannya oleh ahlul bida' sampai Imam Ibnul Qayyim menggelari majaz ini sebagai thaghut.

📝4) Salafus shalih. 
Para ahlul bida' bersyi'ar mengikuti salaf, namun pada hakikatnya mereka jauh dari pemahaman para salaf. Salah satu kaedah berbahaya yang mereka buat untuk mencederai salaf:

مذهب السلف أسلم ومذهب الخلف أعلم وأحكم

Metode salaf lebih selamat, sedangkan metode khalaf lebih ilmiah dan bijak. 

Dengan kaedah simpang siur ini mereka menganggap salafus shalih yang puncaknya adalah para shahabat sebagai orang-orang yang bodoh karena hanya memahami lafazh saja tanpa memahami makna sebenarnya dari lafazh tersebut. Karena menurut mereka di zaman salaf belum ada yang namanya ilmu filsafat maupun mantiq. 

🖋Sebenarnya jika kita pelajari dan teliti baik-baik, semua dalil-dalil akal yang mereka agungkan tersebut sangatlah lemah lagi rapuh. Hanya saja karena kita menganggap sepele dan malas belajar akhirnya terdecak kagum oleh hal-hal seperti ini. Ujungnya Ahlussunnah dijadikan bulan-bulanan oleh ahlul bida' saking gampangnya dibodoh-bodohi dengan kaedah logika mereka.
Ustadz muhammad taufiq

Keturunan Sayidina Husayn: Banyaknya Ubaidillah Diantara Keturunan-keturunannya

Keturunan Sayidina Husayn: Banyaknya Ubaidillah Diantara Keturunan-keturunannya

Sebuah pertanyaan umum muncul dalam studi genealogis dari Ahl al-Bayt: “Apakah ada keturunan Sayidina Husayn yang bernama Ubaidillah? "

Jawabannya adalah ya—banyak keturunan Sayidina Husayn yang telah membawa nama Ubaidillah. Ini didokumenkan dengan baik dalam buku-buku klasik keturunan Alal Bayt, di mana beberapa individu bernama Ubaidillah muncul lintas generasi.

Keturunan terkenal bernama Ubaidillah

1. Ubaidillah bin Husayn bin Ali bin Husayn bin Ali bin Abi Thalib
Dikenal sebagai Ubaidillah Al-A'raj, ia adalah nenek moyang Amir Madinah dari keturunan Ashrafusaini. Anak-anaknya terus tinggal di Madinah al-Munawwarah, dan Ring-1 Ashrafusaini secara resmi diakui oleh Kerajaan Arab Saudi melacak keturunan mereka kembali kepadanya.

2. Ubaidillah bin Husayn bin Abdullah Al-'Aqiqi bin Husayn bin Ali bin Husayn bin Ali bin Abi Thalib
Ubaidillah ini, cucu dari Abdullah Al-'Aqiqi, umumnya dikenal sebagai Ubaidillah Al-'Aqiqi.

3. Ubaidillah bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib
Salah satu putra Musa Al-Kazhim, menggambarkan bahwa nama Ubaidillah muncul di kedua garis Husayni dan Hasani.

4. Ubaidillah bin Ali bin Ubaidillah bin Ali bin Ubaidillah bin Husayn bin Ali bin Husayn bin Ali bin Abi Thalib
Contoh unik ini menunjukkan tiga generasi berturut-turut bernama Ubaidillah, menyoroti kembali popularitas nama ini di kalangan keturunan Husayn.

Bahkan, ada Ubaidillah lain dalam catatan genealogis, tetapi contoh- contoh ini menunjukkan betapa meluasnya nama itu selama berabad-abad.

Renungan tentang Genealogy

Sementara diskusi tentang keturunan bisa menjadi rumit, dan beberapa kelompok mungkin tidak memiliki pengetahuan yang tepat tentang keturunan Alal Bayt, catatan sejarah menunjukkan bahwa nama-nama seperti Ubaidillah yang menonjol di antara Ashrafusaini. Ini menekankan dokumentasi yang kaya dan teliti tentang keturunan Nabi صلى الله عليه وسلم.

•••┈┈┈┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈┈┈┈•••
Allahummasholli'ala Saiyidina Muhammad wa'ala Ali Saiyidina Muhammad
•••┈┈┈┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈┈┈┈•••

[Foto]

Ashraf yang terkenal dari Banu Husayn, Madinah al-Munawwarah: Sharif Mamduh bin Nami bin Shahin Al-Shadqami Al-Husaini al Hanbali (memakai penutup kepala putih), keturunan Ubaidillah Al-A‘raj bin Husayn Al-Ashghar bin Ali Zain al-Abidin binSayyidina Husayn. 
https://www.facebook.com/share/p/1BJqyivJbw/

Maka setiap orang yang meneladani (mengikut) para sahabat, maka dia termasuk daripada golongan yang selamat (al-firqah an-nājiyah)

Berkata Imam Asy-Syatibi رحمه الله:

“Maka setiap orang yang meneladani (mengikut) para sahabat, maka dia termasuk daripada golongan yang selamat (al-firqah an-nājiyah).”

— Al-I‘tiṣām, Asy-Syāṭibī (2/252)
ustadz ibnu salam 

Golongan yang selamat

“Golongan yang selamat!”

Berkata Syaikh Ibn Taimiyyah رحمه الله:

“Orang yang paling berhak untuk menjadi golongan yang selamat (al-firqah an-nājiyah) adalah ahli hadis dan sunnah: iaitu mereka yang tidak mempunyai tokoh untuk mereka taksub kepadanya melainkan Rasulullah ﷺ. Mereka adalah orang yang paling mengetahui tentang ucapan-ucapan Baginda dan keadaan-keadaan Baginda.”

— Majmū‘ al-Fatāwā, Ibn Taimiyyah (34/347)
ustadz ibnu salam 

Fatwa Bijak Ulama Saudi

Fatwa Bijak Ulama Saudi 

Kemarin sore dengar program "Bertanya Lewat Telepon" di Radio Idza'atul Quran. 

Acara selama setengah jam ini berasa sangat singkat karena pertanyaan cukup banyak dan jawaban yang disampaikan menarik. 

Penjawab pertanyaan kali ini adalah Syaikh Abdullah bin Ali Ar Rukban, seorang tokoh amat dihormati di Saudi, mantan anggota ulama besar. 

Beberapa pertanyaan datang, baik melalui penelpon, pesan WA, maupun di kolom komentar X. 

Ada pertanyaan yang dibacakan oleh mas penyiar, katanya: "Bagaimana hukum menjamak sholat Jumat dengan sholat Ashar?." 

Syaikh mengatakan bahwa hal ini termasuk hal yang diperselisihkan ulama. 

Beliau kemudian menegaskan: "Kalau mau menjamak antara sholat Jumat dengan Ashar, ya silahkan." 

Setelah itu, beliau kemudian mengatakan: "Tapi pendapat yang utama, adalah tidak menjamak antara sholat Jumat dan Ashar." 

Berikutnya ada pertanyaan lagi masuk. Mas penyiar membacakannya: 

"Ya Syaikh, bagaimana hukum membaca surat Al Fatihah pada saat menjadi makmum?." 

Lagi-lagi, Syaikh Ar Rukban mengatakan bahwa permasalahan ini termasuk diperselisihkan oleh para ulama.

"Yang pasti bahwa baca Al Fatihah itu rukun dalam sholat," kata Syaikh, yang kemudian beliau membacakan haditsnya. 

Hanya saja, lanjut beliau, terjadi perbedaan pendapat ulama pada saat menjadi makmum dalam sholat, apakah dia harus membaca Al Fatihah di roka'at yang imam sedang membacanya dengan jahr (keras).

Kemudian beliau menjelaskan, "Adapun pendapat yang saya pilih adalah makmum tetap membaca Al Fatihah, meskipun imam membacanya dengan jahr. 

Kapan membacanya? 

Syaikh mengatakan bahwa membacanya adalah pada saat imam selesai membaca Al Fatihah. 

"Kadang ada imam itu, selesai membaca Al Fatihah, dia memberikan waktu beberapa detik untuk diam. Pada saat itulah kita baca Al Fatihah. Dan jika imam tidak diam sejenak, kita makmum baca saja Al Fatihahnya," ujar beliau. 

Penjelasan yang Menarik 

Fatwa yang disampaikan oleh Syaikh Ar Rukban sangat menarik. 

Beliau menjawab pertanyaan sangat ringkas, padat, dan jelas. 

Hanya saja, mengatakan bahwa ini masalah diperselisihkan ulama. Jika anda memikih pendapat A, silahkan, tapi yang lebih utama adalah pendapat B. 

Atau beliau juga sering mengatakan "Pendapat yang saya pilih adalah A", tanpa mengatakan bahwa pendapat lainnya keliru. 

Perjalanan Ilmiyah yang Menarik 

Syaikh Abdullah bin Ali Ar Rukban adalah seorang ulama sepuh Saudi, yang memiliki perjalanan belajar menarik untuk disimak. 

Beliau belajar ke banyak negara-nagara Arab, dari Iraq hingga Mesir. 

Usai selesai kuliah S1 di Jamiatul Imam Riyadh, beliau lanjut S2 dan S3 di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir dengan mengambil jurusan fikih perbandingan madzhab. 

Pulang dari Mesir, beliau mengajar di Jamiatul Imam Riyadh, dan pernah menduduki jabatan sebagai anggota ulama besar Saudi.

--

Riyadh, 2 Oktober 2025
Ustadz budi marta 

Rabu, 01 Oktober 2025

Dusta dan Dzolim Adalah Manhaj Tahdzir Ahlul Bidah

Dusta dan Dzolim Adalah Manhaj Tahdzir Ahlul Bidah

Ikhwan Fillah,
Dalam dakwah Ahlus Sunnah, membantah dan mentahdzir merupakan salah satu bentuk nasehat dan bukan merupakan ghibah yang di haramkan. Justru membantah dan mentahdzir adalah bagian dari Agama. 

Berkata Syaikh Bakr Abu Zaid -rahimahullah-: "Barang siapa yang meneliti secara menyeluruh dua wahyu yang mulia(Al-Qur'an dan As-Sunnah) ia akan mengetahui sikap para Nabi terhadap umat mereka, serta sikap orang yang berbuat perbaikan terhadap keluarganya adalah berbantah dan berdebat, membantah setiap kesesatan dan penyimpangan. Demikianlah orang yang belakangan mewarisi dari mereka generasi demi generasi."

(Ar-Radd Alal Mukholif Min Ushulil Islam, hlm. (21))

Adapun penyimpangan dalam hal ini berada antara ghuluw (berlebihan) dan jafa' (meremehkan). Ada yang ekstrem dalam membantah dan mentahdzir sampai serampangan dan berdusta. Dan ada juga yang anti serta tidak senang ketika ada kesalahan yang wajib dibantah di jelaskan kepada ummat.

Bagi mereka yang ekstrem, tidak segan menjadikan Tahdzir sebagai alasan merobek kehormatan seseorang, padahal tuduhan mereka tidak lain kedustaan dan fitnah tanpa bukti, tidak ada tabayyun, bahkan dibangun atas landasan buruk sangka dan kebencian.

Padahal, tahdzir model tersebut adalah metode tahdzir ahli bid'ah, bukan metode tahdzir Ahlus Sunnah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata: "Mengkritik manusia wajib dengan ilmu dan keadilan, bukan dengan kebodohan dan kedzoliman seperti keadaan ahli bid'ah."

(Minhajus Sunnah, (II/243)

Imam Al-Qarafi Al-Maliki -rahimahullah- berkata: "... Dan hendaknya dijauhkan dari keburukan-keburukan (bid'ah dan tulisan) semampu mungkin, dengan syarat TIDAK MELEWATI KEJUJURAN DAN TIDAK BOLEH MEMFITNAH PELAKUNYA berupa kefasikan, perbuatan keji, selama mereka tidak melakukannya. Bahkan dibatasi atas apa yang ada pada mereka yang wajib dijauhi saja. Tidak boleh dikatakan kepada Mubtadi' bahwa dia peminum khamr, tidak juga seorang pezina, dan yang selainnya yang tidak ada padanya."

(Al-Furuq, (IV/207-208))

Ini kalau yang ditahdzir ahli bid'ah tulen saja ga boleh dusta, apalagi yang asalnya adalah Ahlus Sunnah dan dai Ahlus Sunnah. Allahul mustaan.

Dika Wahyudi 
1 Oktober 2025

Allah itu mencintai hamba-hamba-Nya yang mau meminta kepada-Nya

Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
"الله يحب أن يسأله العباد جميع مصالح دينهم ودنياهم من الطعام والشراب والكسوة وغير ذلك، كما يسألونه الهداية والمغفرة، فإن كل ما يحتاج العبد إليه إذا سأله من الله فقد أظهر حاجته وافتقاره إلى الله، وذلك يحبه الله".
“Allah itu mencintai hamba-hamba-Nya yang mau meminta kepada-Nya semua kebutuhan mereka — baik urusan agama maupun dunia. Entah itu makanan, minuman, pakaian, dan hal-hal lainnya, sebagaimana mereka juga meminta petunjuk dan ampunan dari-Nya.  

Karena saat seorang hamba meminta sesuatu yang ia butuhkan kepada Allah, itu menunjukkan bahwa ia sadar betul bahwa dirinya butuh dan bergantung penuh kepada Allah. Dan sikap semacam ini sangat dicintai oleh Allah.”  
(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam 2/38)
Ustadz nurhadi nugroho

Seorang penuntut ilmu semestinya mengakui keutamaan para ulama sebelumnya, serta rendah hati dihadapan mereka. Karena ilmu tidak akan diperoleh orang yang sombong atau malu belajar

Syaikh Khalid al-Musyaiqih hafizhahullah:

“Seorang penuntut ilmu semestinya mengakui keutamaan para ulama sebelumnya, serta rendah hati dihadapan mereka. Karena ilmu tidak akan diperoleh orang yang sombong atau malu belajar.”
ustadz didik suyadi

Kesengsaraan tidak akan berkumpul bersama tiga hal:

Kesengsaraan tidak akan berkumpul bersama tiga hal:

1. Berbakti kepada orang tua (birrul wâlidayn)

Allah Ta‘ala berfirman melalui lisan Nabi ‘Īsā عليه السلام:
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32)

2. Doa (ad-du‘â’)

Allah Ta‘ala berfirman melalui lisan Nabi Zakariyyā عليه السلام:
“Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.” (QS. Maryam: 4)

Dan Allah Ta‘ala berfirman melalui lisan Nabi Ibrāhīm عليه السلام:
“dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.” (QS. Maryam: 48)

3. Al-Qur’an

Allah Ta‘ala berfirman:
"Tidaklah Kami turunkan Al-Qur’an kepadamu agar engkau celaka." (QS. Ṭāhā: 2)

📖 الدقيق اللغوي
ustadz junaidi abu isa

TIGA PERKARA YANG MENGGEMBIRAKAN IBLIS

TIGA PERKARA YANG MENGGEMBIRAKAN IBLIS 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
قال بعض السَلَف: إِذا اجتمع إبليس وجنوده لم يفرحوا بشيء كفرحهم بثلاثة أَشياءَ: مؤمن قتل مؤمناً، ورجل يموت على الكفر، وقلب فيه خوف الفقر.
Sebagian salaf berkata :
JIKA Iblis dan bala tentaranya berkumpul, mereka tidak akan bergembira dengan sesuatu seperti kegembiraan mereka terhadap tiga hal :
1. Seorang mukmin yang membunuh mukmin lainnya,
2. Seorang yang mati dalam keadaan kafir,
3. Dan hati yang dipenuhi rasa takut akan kemiskinan.
[Thoriqul hijratain 33]
Ustadz miftah indy

Diberi musibah, agar mendapatkan derajat yang tinggi

Diberi musibah, agar mendapatkan derajat yang tinggi

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba apabila telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala dengan sebuah kedudukan di sisi-Nya, namun hamba tersebut tidak pernah bisa mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan mengujinya dengan musibah yang menimpa dirinya, hartanya, atau anak-anaknya. Kemudian hamba tersebut bersabar atas musibah itu sehingga mencapai kedudukan yang sudah ditetapkan Allah kepadanya."

[Shahih Attarghib (3409)]
ustadz miftah indy

kitab karya syeikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al badr -hafidzahullah-

Diantara kitab kitab yang enak dibaca dan dikaji adala kitab kitab karya syeikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al badr -hafidzahullah-. Kitab beliau mudah di pahami, pembahasannya menarik, simpel, dan enak dikaji. Dan sangat bermanfaat bagi penuntut ilmu ketika mengkajinya terlebih lagi jika sudah menamatkannya di suatu majlis. 

Ana sarankan para penuntut ilmu membaca dan membahas kitab kitab beliau, dan ana sendiri sangat seneng mengkaji kitab kitab beliau dan banyak mengbil manfaat darinya, dan tidak terasa sudah menyelesaikan beberapa dari kitab beliau di berbagai masjid; diantaranya:   

١. عشر موجبات للنجاح
٢. كيف تكون مفتاحا للخير
٣. عشر قواعد في تزكية النفوس
٤. من هدايات سورة الفاتحة
٥. الدعاء الذي لا يرد
٦. تعليقات على رسالة واجبنا نحو ما أمرنا الله
٧. بواعث الخلاص من الذنوب
٩. أسباب زيادة الإيمان ونقصانه
١٠. صفات عباد الرحمن 
١١. عشر قواعد في الاستقامة
١٢. عشر ركائز في تربية الأبناء
١٣. أحاديث الأخلاق 
١٤. شرح حديث سيد الاستغفار
١٥. فوائد مستنبطة من قصة لقمان الحكيم 
١٦. معالم التوحيد 
١٧. عشر وصايا للوقاية من الوباء
١٨. تجديد الإيمان

Pembahasan berikutnya in sya' Allah kitab:
١٩.
 أحاديث الإيمان
ustadz prangga warisman

“Kalau seseorang tak ditemukan aibnya, namun orang-orang sudah dikuasai oleh rasa hasad dan benci kepadanya, maka mereka akan mulai mengada-ada, menciptakan aib dan cela yang sebenarnya tidak ada

Imam Ibnul ‘Arabi al-Maliki rahimahullah berkata:
"والناس إذا لم يجدوا عيباً لأحد وغلبهم الحسد عليه وعداوتهم له، أحدثوا له عيوباً "
“Kalau seseorang tak ditemukan aibnya, namun orang-orang sudah dikuasai oleh rasa hasad dan benci kepadanya, maka mereka akan mulai mengada-ada, menciptakan aib dan cela yang sebenarnya tidak ada.”
[ العواصم من القواصم له (٤٦٩/٢)]

اللهم طهر قلبي من الحسد، واملأه بحب الخير لإخواني، واجعلني من عبادك الصالحين.
Ustadz nurhadi nugroho

Salah satu tanda ikhlasnya seorang penuntut ilmu adalah: ia tidak peduli apakah kebenaran itu muncul lewat lisannya atau lisan orang lain.

Al-Allamah Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata:
من علامة إخلاص طالب العلم : لا يُبالِي ظهر الحقّ على لسانه أولسان غيره ، ولا يَنتصر لنفسه ولا يفتخر ، ولا يحقد ولا يحسد ، ولا يميل به الهوى ولا يركن إلى زينة الدنيا .
Salah satu tanda ikhlasnya seorang penuntut ilmu adalah:  
ia tidak peduli apakah kebenaran itu muncul lewat lisannya atau lisan orang lain.  
Ia tidak membela diri, tidak menyombongkan diri, tidak menyimpan dendam, tidak hasad (iri),  
tidak mengikuti hawa nafsu, dan tidak terpikat oleh gemerlap dunia.
انظر الدرر السنية : ( ٤ / ٣٤٩ )
Ustadz nurhadi nugroho

kitab karya syeikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al badr -hafidzahullah-

Diantara kitab kitab yang enak dibaca dan dikaji adala kitab kitab karya syeikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al badr -hafidzahullah-. Kitab beliau mudah di pahami, pembahasannya menarik, simpel, dan enak dikaji. Dan sangat bermanfaat bagi penuntut ilmu ketika mengkajinya terlebih lagi jika sudah menamatkannya di suatu majlis. 

Ana sarankan para penuntut ilmu membaca dan membahas kitab kitab beliau, dan ana sendiri sangat seneng mengkaji kitab kitab beliau dan banyak mengbil manfaat darinya, dan tidak terasa sudah menyelesaikan beberapa dari kitab beliau di berbagai masjid; diantaranya:   

١. عشر موجبات للنجاح
٢. كيف تكون مفتاحا للخير
٣. عشر قواعد في تزكية النفوس
٤. من هدايات سورة الفاتحة
٥. الدعاء الذي لا يرد
٦. تعليقات على رسالة واجبنا نحو ما أمرنا الله
٧. بواعث الخلاص من الذنوب
٩. أسباب زيادة الإيمان ونقصانه
١٠. صفات عباد الرحمن 
١١. عشر قواعد في الاستقامة
١٢. عشر ركائز في تربية الأبناء
١٣. أحاديث الأخلاق 
١٤. شرح حديث سيد الاستغفار
١٥. فوائد مستنبطة من قصة لقمان الحكيم 
١٦. معالم التوحيد 
١٧. عشر وصايا للوقاية من الوباء
١٨. تجديد الإيمان

Pembahasan berikutnya in sya' Allah kitab:
١٩.
 أحاديث الإيمان
ustadz prangga warisman