Kamis, 18 September 2025

Tidak ada yang berbicara di buaian kecuali tiga orang

Tidak ada yang berbicara di buaian kecuali tiga orang

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada yang berbicara di buaian kecuali tiga: Isa bin Maryam, pemilik kisah Juraij, dan seorang bayi.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari [3436], Muslim [2550])

1. Isa bin Maryam عليه السلام

Kisahnya disebutkan dalam Al-Qur’an, surah Maryam:

– Ketika Maryam mengandung Isa عليه السلام dengan perintah Allah dan melahirkannya di bawah pohon kurma, dikatakan kepadanya:
“Dan makanlah, minumlah, serta tenangkanlah hatimu. Jika engkau melihat seorang manusia, maka katakanlah: sesungguhnya aku bernazar berpuasa (tidak berbicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” (Maryam: 26)

– Ia kembali kepada kaumnya membawa bayi, lalu mereka berkata:
“Wahai Maryam, sungguh engkau telah melakukan sesuatu yang besar sekali. Wahai saudari Harun, ayahmu bukanlah seorang yang buruk dan ibumu bukanlah seorang pezina.” (Maryam: 27-28)

– Maryam tidak menjawab, ia hanya menunjuk kepada bayi. Mereka pun heran: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam buaian?” (Maryam: 29)

– Maka Isa عليه السلام berbicara dengan izin Allah:
“Aku adalah hamba Allah. Dia memberiku kitab dan menjadikanku seorang nabi. Dia menjadikanku penuh berkah di mana pun aku berada, dan Dia mewasiatkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup. Berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku orang yang sombong dan celaka. Dan kesejahteraan bagiku pada hari aku dilahirkan, hari aku wafat, dan hari aku dibangkitkan kembali.” (Maryam: 30-33)

🔹 Kata-kata pertamanya adalah deklarasi sebagai hamba Allah, pembelaan terhadap ibunya, dan penegasan risalahnya.

2. Kisah Juraij al-‘Abid

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim:

– Di kalangan Bani Israil ada seorang lelaki bernama Juraij yang tekun beribadah, membangun tempat khusus untuk ibadahnya.
– Suatu hari ibunya memanggilnya ketika ia sedang shalat. Ia bimbang antara menjawab ibunya atau melanjutkan shalat, dan ia memilih shalat.
– Hal itu berulang hingga tiga kali, ibunya pun marah dan berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia sampai Engkau perlihatkan kepadanya wajah para pezina.”

👉 Maksud doa ini: agar ia diuji dengan hal yang memalukan, akibat sikapnya yang dianggap durhaka.

– Ketika itu, seorang wanita pezina dari kaumnya menantang bahwa ia akan menggoda Juraij. Ia pun mencoba, tetapi Juraij menolak. Akhirnya wanita itu berzina dengan seorang penggembala, lalu hamil.
– Ketika melahirkan, ia menuduh Juraij sebagai ayah anak itu.

– Kaum pun marah, menghancurkan tempat ibadah Juraij, dan memukulinya.
– Juraij berkata: “Biarkan aku shalat dulu.” Setelah shalat, ia mendatangi bayi itu dan berkata: “Wahai bayi, siapa ayahmu?”
– Bayi itu menjawab: “Ayahku adalah si fulan, penggembala.”

– Orang-orang pun tahu bahwa Juraij tidak bersalah, dan mereka ingin membangunkan tempat ibadahnya dengan emas. Ia menolak, dan berkata: “Bangunlah seperti semula, dari tanah.”

🔹 Maka terbuktilah kesuciannya, namun ia tetap terkena doa ibunya dengan diperlihatkan wajah para pezina.

3. Bayi yang berbicara saat wanita dan seorang penunggang kuda lewat

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim:

– Ada seorang wanita yang sedang menyusui bayinya. Tiba-tiba lewat seorang lelaki berpenampilan gagah, seorang bangsawan berkuda.
– Wanita itu berkata: “Ya Allah, jadikan anakku seperti orang ini.”
– Bayi itu melepaskan susuan, menoleh, lalu berkata: “Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.”

– Wanita itu heran. Lalu lewat seorang budak perempuan yang dipukul sambil dituduh berzina dan mencuri. Ia berkata: “Cukuplah Allah bagiku, sebaik-baik penolong.”
– Wanita itu berkata: “Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.”
– Bayi itu berkata: “Ya Allah, jadikan aku seperti dia.”

– Ibunya heran, lalu bertanya. Bayi itu menjelaskan:
– “Yang berkuda itu sombong dan sewenang-wenang, maka aku berlindung kepada Allah dari menjadi seperti dia.
– Adapun budak perempuan itu dituduh dengan tuduhan dusta, padahal ia tidak bersalah, maka aku ingin menjadi seperti dia.”

📌 Kesimpulan:

Tiga orang yang berbicara di buaian sebagaimana sahih dalam hadits:

1. Isa bin Maryam: membela ibunya dan menegaskan kenabiannya.
2. Juraij al-‘Abid: terbukti suci dari zina lewat ucapan bayi.
3. Bayi dengan wanita dan penunggang kuda: menunjukkan bahwa ukuran kebenaran ada di sisi Allah, bukan pada penampilan luar.
Ustadz zico pratama putra