Masih ingat kisah Abdurrahman bin muljim?
Dia menikah dengan seorang wanita khowarij bernama Qothom binti Asy Syajnah At Taimiyyah. Dia dari Qabilah Tamim.
Ceritanya begini:
-Bapaknya dan saudaranya si perempuan ini terbunuh dalam perang Nahrawan tahun 38 H.
Saat itu Ali Ibn Abi Thalib - RadhiyaAllahu anhu- memerangi khowarij sampai ke akar akarnya.
- Maka dari itu si wanita ini begitu dengki dan dendam kepada Ali Ibn Abi Thalib. Sebab itu dia sangat berambisi untuk membalas dendam.
Nah, ketika Ibnu Muljim mendatanginya dan hendak melamarnya, dia minta syarat 4 mahar:
1) Mahar 3000 dirham
2) seorang budak
3) Qiynah/Qiyanah ( Perempuan tukang Nyanyi)
4) Membunuh Ali Ibn Abi Thalib.
Lantas diterimalah itu syarat mahar oleh si Ibnu Muljim, dan dia membuat kesepakatan untuk kejahatan itu sebagai maharnya.
Si Qothom inilah yang membantu siasat strategi untuk rencana jahat tersebut. Maka si Ibnu Muljim ini merencakan pembunuhan terhadap Ali Ibn Abi Thalib di fajar menjelang sholat Shubuh pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini?
1) Menjelaskan kepada kita, bahwa ketika sebuah kebencian mendalam, dengki bercampur dengan gaya pemikiran dan pemahaman yang rusak. Terkadang membuat orang itu terdorong untuk melakukan tindak kejahatan yang paling jelek, sedangkan dia menyangka diatas kebenaran.
2) Cinta dan permainan perasaan menjadikan seorang terfitnah dan terdorong untuk membela akan yang dia cinta, sehingga membutakan pandangan dan gaya berfikir yang sehat.
3) hati itu kalau sudah menyatu antara dengki dan tersakiti, dia akan menimbulkan daya rusak yang besar.
----------------------
Kisah diatas disadur dan di ikhtisarkan dari berbagai referensi, diantaranya:
1) Tarikh At Thobari, karya Ibnu Jarir Ath Thobari.
2) Al Bidayah Wan Nihayah, Karya Ibnu Katsir
3) Al Kamil fit Tarikh, karya Ibnul Atsir
4) Usdul Ghobah fi Ma'rifatis Shohabah, karya Ibnul Atisr.
5) siyar A'lam An Nubala', Karya Adz Dzahabi.
6) Al Akhbar Ath Thiwal, karya Ad Dainawari.
Ustadz ainuriza abu sa'dy