Selasa, 09 September 2025

Seorang yang menta'thil sifat Allah pada hakikatnya ia menyembah suatu yang tiada, sedangkan seorang yang mentasybih sifat Allah pada hakikatnya menyembah berhala.

المعطل يعبد عدما والمشبه يعبد صنما

Seorang yang menta'thil sifat Allah pada hakikatnya ia menyembah suatu yang tiada, sedangkan seorang yang mentasybih sifat Allah pada hakikatnya menyembah berhala. 

📚Makna perkataan salaf di atas adalah:

1) Dikatakan orang yang menta'thil sifat Allah bahwa ia menyembah suatu yang tidak ada karena ia menafikan seluruh sifat-sifat Allah. Seperti mereka yang mengatakan: Allah tidak di atas, Allah tidak dilihat, Allah tidak memiliki tangan, Allah tidak memiliki sifat-sifat karena sifat menandakan al-huduts wat tajaddud (dinamis), dll, pada akhirnya mereka menafikan hal-hal yang secara akal sehat menandakan keberadaan suatu dzat. Jika demikian maka konsekuensi dari perkataan mereka Allah itu tidak ada. 

2) Dikatakan orang yang mentasybih sifat Allah dengan sifat makhluk sebagai penyembah berhala karena ketika ia sedang beribadah kepada Allah ia membayangkan Allah dengan gambaran-gambaran yang ada di dalam benaknya, padahal yang ia gambarkan itu sama sekali bukan dzat Allah. Maka seakan-akan ia menyembah dzat lain yang terlintas di dalam khayalannya. Karena Allah tidak ada suatu pun yang serupa dengan-Nya. 

|| Faedah kajian ta'liq kitab at-Tanbihat as-Saniyyah 'ala al-'Aqidah al-Wasithiyyah karya Syaikh 'Abdul 'Aziz ar-Rasyid rahimahullah oleh Syaikh 'Abdurrazaq bin 'Abdul Muhsin al-Badr hafizhahullah, Masjid Nabawi, Kota Madinah.
Ustadz muhammad taufiq