Imam asy-Syāfi‘ī رحمه الله berkata:
“Betapa banyak orang yang mencela perkataan yang benar,
padahal celanya hanya karena ia memahaminya dengan pemahaman yang rusak.”
🌴Ketika aku berkata dalam salah satu ceramah:
Bahwa jika para imam ahli hadits terdahulu telah bersepakat melemahkan suatu hadits, maka tidak boleh bagi siapa pun dari kalangan ulama belakangan untuk menyelisihi mereka dan menshahihkannya.
Karena patokannya adalah ijma’ (kesepakatan) para imam terdahulu.
Selesai perkataanku.
🌴 Lalu datang seseorang :
🌱mencaci-maki,
🌱mencelaku dengan tuduhan bahwa aku membenci para imam belakangan,
🌱menuduhku menyeru kepada taklid buta kepada mereka tanpa ilmu dan penelitian,
🌱serta menganggapku membuang pendapat para ulama belakangan,
🌱bahkan menuduhku membawa-bawa bid‘ah yang munkar… dan seterusnya.
🌷 Apakah pemahaman seperti ini terhadap perkataanku layak untuk ditanggapi?
Berilah aku nasihat, wahai para pemilik akal yang jernih!
✍️ Ditulis oleh:
DR.ABUL HASAN ALI BIN JADULLAH