Jumat, 01 Agustus 2025

Orang Orang NPD, Narsistik, Egois, Sombong, Angkuh, Tinggi Hati. Di akhirat MEREKA dimasukan ke dalam penjara yang bernama BULAS.

Orang Orang NPD, Narsistik, Egois, Sombong, Angkuh, Tinggi Hati. Di akhirat MEREKA dimasukan ke dalam penjara yang bernama BULAS.
___

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «يُحْشَرُ المُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ ‌أَمْثَالَ ‌الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ، فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ  تَعْلُوهُمْ نَارُ الأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الخَبَالِ». «سنن الترمذي» (4/ 655 ت شاكر

خلاصة حكم المحدث : [إسناده صحيح أو حسن أو ما قاربهما]
الراوي : [جد عمرو بن شعيب] | المحدث : المنذري | المصدر : الترغيب والترهيب | الصفحة أو الرقم : 4/293

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

"Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil dalam rupa manusia. Kehinaan menyelimuti mereka dari segala arah. Mereka digiring ke sebuah penjara di Neraka yang bernama BULAS, api yang sangat panas membakar mereka dari atas, dan mereka diberi minum dari perasan penghuni neraka, yaitu Tiinatul khabal (nanah dan darah busuk dari tubuh penghuni neraka).

(HR. At-Tirmidzi, 4/655; dinilai hasan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

Allah Ta'ala mengancam orang-orang yang sombong, yang menyombongkan diri dari beribadah kepada Allah Ta'ala dan merasa lebih tinggi dari makhluk-Nya, dengan azab yang paling pedih pada hari kiamat. Kesombongan adalah sifat tercela, yang dicela oleh Allah dalam kitab-Nya dan telah diperingatkan oleh Rasulullah ﷺ.

Sebagaimana dalam hadits ini, beliau bersabda:
"Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan...", maksudnya Allah Ta'ala atau para malaikat yang diperintahkan-Nya akan mengumpulkan orang-orang yang menyombongkan diri, baik terhadap perintah ibadah kepada Allah maupun terhadap sesama makhluk-Nya.

Kesombongan itu sendiri adalah: menolak kebenaran dan meremehkan manusia.

"Pada hari kiamat", maksudnya: mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan "seperti semut kecil", yaitu seukuran dan sebesar semut. Dikatakan bahwa seratus semut seperti itu beratnya hanya setara dengan sebutir biji. Ada pula yang mengatakan bahwa “semut kecil” di sini maksudnya seperti debu yang tampak di sinar matahari ketika menembus jendela.

"Dalam rupa manusia", yaitu tetap menyerupai manusia dalam bentuk dan wujud, namun ukurannya seperti semut kecil — menggambarkan kehinaan dan kerendahan mereka.

"Kehinaan menyelimuti mereka dari segala arah", yaitu mereka akan mengalami kehinaan dari segala sisi, sampai-sampai makhluk lain akan menginjak dan menginjak-injak mereka. Itu adalah balasan yang sesuai dengan amal mereka. Karena ketika di dunia mereka menyombongkan diri dan menginginkan kemuliaan tanpa hak, maka Allah justru menghinakan dan merendahkan mereka. Mereka diberi balasan yang sepadan.

Kemudian, "mereka digiring, diseret, dan ditarik", yaitu para malaikat menggiring mereka atas perintah Allah menuju "sebuah penjara di neraka Jahannam", tempat yang sempit, gelap, dan mengerikan, yang telah disiapkan Allah untuk para pembangkang.

Penjara itu disebut "Bulas" — ada yang membaca dengan ba fathah, ada pula yang membacanya dengan ba dhammah. Asal katanya dari iblās (keputusasaan). Dinamakan demikian karena orang yang masuk ke dalamnya benar-benar putus asa untuk keluar darinya.

"Api yang sangat panas membakar mereka dari atas", api itu mengepung mereka dan menghanguskan tubuh mereka. Disebut "an-nīr" (jamak dari nār, api), lalu ditambah dengan kata “api” lagi sebagai bentuk penegasan dan penguatan bahwa api tersebut sangat panas dan membakar.

"Mereka diberi minum dari perasan penghuni neraka", yaitu darah, nanah, dan cairan busuk yang keluar dari tubuh penghuni neraka — itulah yang disebut sebagai "Tiinatul khabal", yaitu cairan busuk dan najis yang sangat menjijikkan, yang merusak tubuh.
Orang-orang yang dimasukkan ke dalamnya adalah mereka yang dulu di dunia punya sifat sombong, angkuh, merasa diri besar, arogan, tinggi hati, besar kepala dan merasa istimewa. 

Mereka dihinakan, diinjak-injak orang-orang di padang mahsyar,  digiring bagaikan semut tak berarti dan dicekoki nanah penduduk neraka!

Begitulah balasan bagi orang-orang yang merasa istimewa. 

Dihukum dengan kesengsaraan sebaliknya: Kehinaan yang nista.

Dulu mereka suka menginjak injak, sekarang  mereka diinjak-injak.

Dulu mereka suka membesar-besarkan diri, sekarang mereka dibuat kecil seperti semut dengan rupa manusia. 

نعوذ بالله ثم نعود بالله
Mahad griya sunnah cilengsi