Kamis, 01 Mei 2025

KESEHATAN BAGI ORANG YANG BERTAKWA LEBIH BAIK DARIPADA KEKAYAAN

#FaidahSingkat
#SyaikhDr_Ahmad_Abdullah_AlHanaiy_hafizhahullah
#SingkatPenuhIlmu

 
**الصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الغِنَى*

*KESEHATAN BAGI ORANG YANG BERTAKWA LEBIH BAIK DARIPADA KEKAYAAN.*

قَالَ النَّبِيُّ ﷺ:  
«لَا بَأْسَ بِالغِنَى لِمَنِ اتَّقَى، وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الغِنَى، وطِيْبُ النَّفْسِ مِنَ النَّعِيمِ».  
(رواه ابن ماجه ٢١٤١، وصححه الألباني في السلسلة الصحيحة ١٧٤)

Rasulullah ﷺ bersabda:  
“Tidak mengapa MEMPUNYAI KEKAYAAN bagi orang yang bertakwa, dan kesehatan bagi orang yang bertakwa itu lebih baik daripada kekayaan, dan ketenangan jiwa adalah bagian dari kenikmatan.”  
(Hadits Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah no. 2141, dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 174)

  (Keterangan hadits)

الغِنَى بِغَيْرِ تَقْوَى هَلَكَةٌ؛ لِأَنَّ صَاحِبَهُ يَجْمَعُهُ مِنْ غَيْرِ حَقِّهِ، وَيَمْنَعُهُ عَنْ مُسْتَحِقِّهِ، وَيَسْتَعْمِلُهُ اسْتِعْمَالًا سَيِّئًا، أَمَّا مَعَ التَّقَوَى؛ فَنِعْمَ المَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ.

 
Kekayaan tanpa takwa adalah kebinasaan; karena pemiliknya cenderung mengumpulkannya dari cara yang tidak halal, menahannya dari yang berhak untuk diberikan, dan menggunakannya secara buruk. Namun jika mempunyai kekayaan disertai takwa, maka  sebaik-baiknya harta yang baik adalah di tangan orang yang shalih.

  
والصِّحَّةُ تُعِينُ عَلَى العِبادَةِ، فَهِيَ مالٌ مَمْدُودٌ، فَالصِّحَّةُ مَعَ العَمَلِ خَيْرٌ مِنَ الغِنَى مَعَ العَجْزِ، وطِيبُ النَّفْسِ راحة للقَلْبِ، ونُورٌ مُشْرِقٌ عَلَى الصَّدْرِ، فَتَذْهَبُ مَعَهُ الظُّلْمَةُ والضِّيقُ.

Kesehatan membantu seseorang dalam beribadah, ia laksana harta tambahan yang berharga. Maka, kesehatan yang digunakan untuk beramal lebih baik daripada kekayaan yang disertai ketidakmampuan (lemah sebelum beramal). Ketenangan jiwa memberikan kenyamanan hati dan cahaya terang dalam dada, yang menghilangkan kegelapan dan kesempitan.

*Penulis:*
د. أحمد عبد الله الهنائي / الإمارات شوال ١٤٤٦هـ - ٢٠٢٥/٤  
*Syaikhona Dr. Ahmad Abdullah Al-Hana’i hafizhahullah / Uni Emirat Arab, Syawwal 1446 H - April 2025*

Ditulis ulang dan diterjemahkan oleh Zaki Rakhmawan