#𝐒𝐀𝐌𝐀𝐏𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍_𝐒𝐔𝐍𝐍𝐀𝐇#𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍_𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊_𝐁𝐄𝐑𝐃𝐄𝐁𝐀𝐓

#𝐒𝐀𝐌𝐀𝐏𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍_𝐒𝐔𝐍𝐍𝐀𝐇

#𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍_𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊_𝐁𝐄𝐑𝐃𝐄𝐁𝐀𝐓

Syaikh Al Albani rahimahullah berkata :

ﻟَﺴﻨَﺎ ﻣُﻜَﻠَّﻔِﻴﻦَ ﺃﻥْ ﻧَﻬﺪِﻱَ ﻗﻠُﻮبَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻧَﺪﻋُﻮ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺇلَيهِ، ﻭَﺇﻧَّﻤﺎ ﻧَﺤﻦُ ﻣُﻜﻠَّﻔُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﺪَّﻋﻮَﺓ ﻓَﻘَـطْ

"Kami tidaklah dibebani untuk memberi hidayah hati manusia kepada Al Haq yang kita dakwahkan, tetapi kami (hanya) dibebani  untuk berdakwah saja". (Silsilah Al Huda wa An Nur no. 730).

Al Haitsam bin Jamil bertanya kepada Imam Malik :

يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ، الرَّجُلُ يَكُونُ عَالِمًا بِالسُّنَّةِ أَيُجَادِلُ عَنْهَا ؟ قَالَ : لَا وَلَكِنْ يُخْبِرُ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ قُبِلَتْ مِنْهُ وَإِلَّا سَكَتَ

"Wahai Abu Abdillah, Seorang yang alim dalam sunnah apakah boleh berdebat untuk membela sunnah? beliau menjawab : Tidak boleh, tetapi cukup ia menyampaikan Sunnah. jika diterima maka itu yang diharapkan dan jika tidak maka hendaknya ia diam". 

📚Jami' bayan al ilmi wa fadhli no. 1099

🍀🌱__________

Begitulah dakwah Nabi shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana perintah Allah :

فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ وَعَلَيْنَا ٱلْحِسَابُ

"Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka". (Qs. Ar Ra'du : 40).

juga firmanNya :

وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ

Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". (Qs. An Nur : 54).

Ust Muhammad Alif lc