Kamis, 07 Mei 2020

KEDUSTAAN HADITS HURU HARA JUMAT 15 RAMADHAN

KEDUSTAAN HADITS HURU HARA JUMAT 15 RAMADHAN
------------------------------------------------

"Kedustaan Hadits Huru Hara Jumat 15 Ramadhan"

Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi

Telah banyak beberapa pertanyaan kepada kami tentang status hadits huru hara yang akan terjadi pada hari Jumat 15 Ramadhan,  lebih-lebih sebagian orang yang katanya ustadz tapi pada hakekatnya adalah pendusta dan peramal membawakan hadits ini dan mengaitkannya dengan Ramadhan tahun ini 1441 H yang bertepatan dg Jumat 8 Mei 2020 M. 

Maka sebagai bentuk nasehat agar umat tidak tertipu dengan hadits palsu ini dan tidak tertipu dari ustadz gadungan peramal akhir zaman dan tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan maka kami ingin jelaskan bahwa hadits tersebut adalah palsu dan dusta kepada Nabi. 

Hadits yang mereka bawakan,  kurang lebih terjemahannya sebagai berikut:

Rasulullah bersabda, "Apabila ada suara keras pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram."

"Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram?" tanya Nabi hingga tiga kali.

"Jauh dari yang kalian kira. Manusia akan saling bunuh dalam hiruk-pikuk."

Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bilakah teriakan keras tersebut?"

Rasulullah menjawab, "Itu terjadi pada pertengahan Ramadhan malam Jumat. Suara keras yang membangunkan orang tidur, yang berdiri akan duduk, gadis-gadis pingitan berhamburan keluar dari biliknya. Pada jumat pada tahun terjadi gempa di mana-mana".

Keterangan Hadits:

Hadits ini MUNKAR dan tidak shahih dari Nabi,  apalagi tidak sesuai dengan realita,  karena telah beberapa kali terjadi jumat pada pertengahan ramadhan namun tidak terjadi apa yang tertera dalam hadits tersebut.  Oleh karenanya para ulama menghukumi hadits ini Maudhu' (palsu). 

Komentar Ulama:
Berikut komentar para ulama pakar hadits terhadap hadits ini:

قال العقيلي رحمه الله : " ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة ، ولا من وجه يثبت " انتهى . " الضعفاء الكبير " (3/52) .

Al-'Uqaili berkata: "Hadits ini tidak memiliki sumber yang terpercaya dan sumber yang shahih". (Adh-Dhu'afa Al Kabir 3/52)

وقال ابن الجوزي رحمه الله : " هذا حديث موضوع على رسول الله صلى الله عليه وسلم " انتهى ." الموضوعات " (3/191)

Ibnul Jauzi berkata: "Hadits ini maudhu' (palsu)  didustakan kepada Rasulullah". (Al Maudhu'at 3/191)

وقال الشيخ الألباني رحمه الله :

" موضوع ، أخرجه نعيم بن حماد في "الفتن " (ق 160/1) ، ومن طريقه أبو عبد الله الحاكم (4/517 - 518) ، وأبو نعيم في "أخبار أصبهان " (2/199) قال : حدثنا ابن وهب ، عن مسلمة بن علي ، عن قتادة ، عن ابن المسيب ، عن أبي هريرة ...مرفوعاً .

وقال الحاكم : حديث غريب المتن ، ومسلمة ظن لا تقوم به الحجة .وقال الذهبي : قلت : هذا موضوع ، ومسلمة ساقط متروك ...(" السلسلة الضعيفة " (رقم/6178، 6179) .

Maudhu' (palsu). Diriwayatkan Abu Nuaim bin Hammad dalam Al Fitan 1/160, Abu Abdillah Al Hakim 4/517-518, Abu Nuaim dalam Akhbar Asbahan 2/199 dari jalur Ibnu Wahb dari Maslamah bin dari Qotadah dari Ibnul Musayyib dari Abu Hurairah.. 
Berkata  Hakim: Hadits ini aneh matan haditsnya, dan Maslamah juga tidak bisa dijadikan hujjah.  Adz Dzahabi berkata: Hadits ini palsu,  Maslamah adalah rawi yang parah dan ditinggalkan". (Silsilah Ahadits Adh Dhaifah no 6178_6179)

وقال الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله :
" بلغني أن بعض الجهال يوزع نشرة مشتملة على حديث مكذوب على النبي صلى الله عليه وسلم يتضمن هذا الحديث المكذوب ما نصه : 
Telah sampai berita padaku bahwa sebagian orang bodoh membagikan selebaran yang berisi hadits dusta kepada Rasulullah (lalu beliau menyebutkan hadits di atas) 

فهذا الحديث لا أساس له من الصحة ، بل هو باطل وكذب ، وقد مر على المسلمين أعوام كثيرة صادفت فيها ليلة الجمعة ليلة النصف من رمضان فلم تقع فيها بحمد الله ما ذكره هذا الكذب من الصيحة وغيرها مما ذكر .

Hadits ini tidak shahih sama sekali,  bahkan bathil dan dusta.  Sungguh telah lewat kepada kaum muslimin tahun2 yang banyak dan sering bertepatan dengan malam jumat pertengahan ramadhan namun alhamdulillah tidak terjadi apa yang disebutkan dalam hadits dusta tersebut. 

وبذلك يعلم كل من يطلع على هذه الكلمة أنه لا يجوز ترويج هذا الحديث الباطل ، بل يجب تمزيق ذلك وإتلافه والتنبيه على بطلانه ، 

Dengan demikian hendaknya setiap orang yang membaca nasehat ini untuk mengetahui bahwasanya tidak boleh menyebarkan hadits bathil ini,  bahkan harus dirobek, dihancurkan dan dijelaskan kebathilannya. 

ومعلوم أنه يجب على كل مسلم أن يتقي الله في جميع الأوقات ، وأن يحذر ما نهى الله عنه حتى يتم أجله

Dan sebagaimana diketahui bersama bahwa wajib bagi setiap muslim untuk betaqwa kepada Allah pada setiap waktu dan mewaspadai larangan Allah sampai ajal menjemputnya. 

والآيات والأحاديث في وجوب لزوم التقوى والاستقامة على الحق والحذر من كل ما نهى الله عنه في جميع الأوقات في رمضان وفي غيره كثيرة معلومة ، وفق الله المسلمين لما يرضيه ، ومنحهم الفقه في الدين ، وأعاذنا وإياهم من مضلات الفتن ، ومن شر دعاة الباطل ، إنه جواد كريم ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه " انتهى." مجموع فتاوى ابن باز " (26/339-341)

Ayat-ayat dan hadits2 tentang kewajiban bertaqwa dan istiqomah di atas kebenaran dan meninggalkan larangan2 Allah dalam semua waktu baik di bulan Ramadhan maupun di waktu lainnya banyak sekali.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kaum muslimin menuju ridhoNya dan menganugerahkan mereka ilmu agama dan melindungi mereka dari fitnah2 yang menyesatkan dan dari keburukan penyeru kebathilan,  sesungghnya Allah Maha Pemurah lagi Dermawan. Semoga sholawat dan salam untuk Nabi kita Muhammad. (Majmu Fatawa 26/339-341, diringkas dari https://www.google.com/amp/s/islamqa.info/amp/ar/answers/132280).

Setelah mengetahui kedustaan hadits ini maka kami ingatkan kepada semua pengedar hadits palsu ini. 

1. Takutlah kalian kepada Allah dan ingatlah betapa besarnya dosa berdusta kepada Rasulullah,  sesungguhnya telah mutawatir dalam timbangan ahli hadits bahwa Rasulullah  bersabda:

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Barangsiapa berdusta padaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di Neraka. 

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata dalam Nuzhatun Nadhar fi Taudhih Nukhbah Fikar hal. 122:
 “Para ulama bersepakat bahwa sengaja berdusta kepada Rasulullah termasuk dosa besar, bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras sehingga mengkafirkan orang yang sengaja dusta terhadap Rasulullah. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadits maudhu’ (palsu) kecuali disertai keterangannya, berrdasarkan hadits Nabi:

مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ 

“Barangsiapa yang menceritakan dariku suatu hadits yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk diantara dua pendusta”. Dikeluarkan  Muslim”.

2. Janganlah membuat kepanikan dan kegelisahan umat dengan ramalan dan kebohongan,  karena anggaplah hadits tersebut shahih,  dari mana klaim kalian bahwa itu terjadi pada ramadhan tahun ini?  Darimana igauan ini wahai pendusta? Ingatlah sabda Nabi:

لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

"Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk membuat takut muslim yang lain." (HR. Abu Dawud 5004 dan Ahmad 23064 dengan sanad shohih, dishahihkan al-Albani dalam Ghoyatul Marom 447).

Saya pribadi berharap agar para peramal dan ustadz gadungan akhir zaman yang meresahkan dengan bualan2 itu dihukum agar membuat jera dan melindungi masyarakat dari kegaduhan. 

Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanya tentang para khatib yang biasa menyampaikan hadits-hadits lemah dan palsu dalam khutbahnya, beliau menjawab: "Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadits pada suatu kitab atau khutbah yang penulisnya bukan ahli hadits. Barangsiapa yang melakukan hal itu maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khathib zaman sekarang, tatkala melihat ada khutbah yang berisi hadits-hadits, mereka langsung menghafalnya dan berkhutbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu apakah hadits tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khathib dari perbuatan tersebut dan menegur dari khathib yang telah melakukan perbuatan tersebut".   (Al Fatawa Al Haditsiyyah hlm. 63)

Semoga Allah melindungi kita semua dari fitnah para ustadz gadungan akhir zaman.

Ya Allah,  saksikanlah bahwa kami telah menyampaikan dan memberikan nasehat dan peringatan ini. 
Semoga Allah menjadikan kami pembela agama dan Nabi dari segala kedustaan yang dialamatkan kepada keduanya.
Ust abu Ubaidah as sidawi