Sabtu, 26 April 2025

TIDAK USAH NGOTOT DAN BERLEBIHAN DALAM MENCARI REJEKI

TIDAK USAH NGOTOT DAN BERLEBIHAN DALAM MENCARI REJEKI

Rejeki manusia, sudah ditakar dan ditetapkan Allah -'azza wajalla- dalam ketetapan takdirnya. Bahkan ketika ditiupkan ruh pada fase penciptaan, dituliskan kembali rejeki, ajal, amalnya, bahagia atau sengsara. Oleh karena itu,berlebihan dalam mencari rejeki, ngotot, serta grasak-grusuk untuk mencari sesuatu yang sudah pasti datang, hanya mendatangkan kelelahan, keletihan, kegundahgulanaan bahkan kesedihan dan kesengsaraan. Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- mengajarkan agar kita tenang, lembut, dan indah dalam mencari rejeki. Beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
 
أيُّها النَّاسُ اتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ فإنَّ نفسًا لن تموتَ حتَّى تستوفيَ رزقَها وإن أبطأَ عنْها فاتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ خذوا ما حلَّ ودعوا ما حَرُمَ

"Wahai manusia! bertakwalah kepada Allah dan berbuat indahlah dalam mencari rejeki. Karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan mati sampai sempurna rejekinya. Apabila lambat datangnya rejeki, bertakwalah kepada Allah dan berbuat indahlah dalam mencari rejeki. Ambil yang halal dan tinggalkan yang haram." HR. Ibnu Majah (2144)

Imam Al-Munawi -rahimahullah- berkata: ((Wahai manusia! bertakwalah kepada Allah dan berbuat indahlah dalam mencari rejeki)) berlemah lembutlah dalam mencari rejeki (tidak ngotot). ((Karena sesungguhnya manusia tidak akan mati sampai sempurna rejekinya)) Allah berfirman:

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

"Kamilah yang membagi di antara mereka penghidupan mereka" QS. Az-Zukhruf: 32

((apabila lambat datangnya rejeki)) Maka rejeki pasti akan mendatanginya. Maka tidak ada faidah dalam ketekunan dan integritas yang berlebihan. Rejeki tidak didapatkan dengan susah payah dan kesungguhan yang berlebihan. Terkadang orang berakal lagi cerdas bersusah payah mencari rejeki, ia tidak mendapatinya. Dan orang yang polos dan bodoh dimudahkan untuk mendapatkannya. Ketika itulah menjadi jelas bagimu kebenaran perkataan Imam Asy-Syafi'i:

 :ومن الدليل على القضاء وكونه#
                بؤس اللبيب وطيب عيش الأحمق
"Di antara dalil terhadap ketetapan dan takdir kauni-Nya
       Sengsaranya orang cerdas dan baiknya kehidupan orang yang idiot."

[Faidhul Qadir, (No. 3012) (III/191) cet. Darul Kutub Ilmiyyah]

Tenang dalam mencari rejeki dan tidak ngotot dalam berusaha,akan menghilangkan kesedihan himpitan dunia, dan kesengsaraannya.

Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata: PASAL: "Nabi -shallallahu alaihiwasallam- dalam sabdanya: "Bertakwalah kepada Allah -ta'ala- dan berlaku indahlah dalam mencari rejeki." Menggabungkan antara kebaikan dunia dan akherat. Nikmat dan kelezatan akherat hanya bisa didapatkan dengan bertakwa kepada Allah, dan ketenangan hati dan badan, serta meninggalkan perhatian penuh, rakus, lelah, letih, bersusah payah dan sengsara dalam mencari dunia bisa didapatkan dengan berlaku indah (tidak ngotot dan rakus) dalam mencari rejeki. 

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka akan beruntung dengan negeri akhirat dan kenikmatannya, dan barang siapa yang berlaku indah dalam mencari rejeki, maka ia akan tenang dari merana dan kesedihan dunia. Allahul musta'an.

[Al-Fawaid, Hal 81-82, cet. Dar Alamil Fawaid]

Dika Wahyudi Lc.