Minggu, 22 Juni 2025

SYAIKH AL ALBANI YANG KU KENAL. Oleh : asy-Syaikh Prof. Dr. Ashim bin Abdillah al-Qaryuti

SYAIKH AL ALBANI YANG KU KENAL

Oleh : asy-Syaikh Prof. Dr. Ashim bin Abdillah al-Qaryuti

Penerjemah : Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA حفظه الله

Rabu, 27 Dzulhijjah 1443 H / 27 Juli 2022 M.

Lokasi : Masjid Al-Hidayah, Purwosari Yogyakarta

Waktu yang ada cukup singkat untuk membahas biografi ulama' besar (Syaikh Albani). Meskipun kita berarti bukan mengajarkan untuk ta'assub/taqlid kepada beliau, namun bagi mereka yang mengetahui kadar dari Syaikh Albani, dengan melihat kitab beliau, karya beliau, dan jasa beliau kepada ummat, tentu dia bisa memahami bagaimana bentuk penghormatan yang harus kita lakukan terhadap beliau رحمه الله.

Syaikh Albani رحمه الله تعالى termasuk diantara ulama' yang memiliki metode dakwah yang sangat berbeda dengan ulama' yang lain. Dimana beliau sangat semangat dalam mendakwahkan tauhid, Aqidah yang lurus, memerangi kebatilan, mendakwahkan Sunnah, dan memerangi lawannya yaitu aneka perbuatan dan amalan yang tidak sesuai Sunnah nabi صلى الله عليه وسلم.

Syaikh Albani رحمه الله memiliki banyak sekali karya, dan kitab-kitab beliau ada di banyak bidang disiplin ilmu dan memiliki banyak sekali pelajaran di dalamnya. Misalnya kitab dalam masalah hadits, dan ini kitab beliau yang paling dominan. Beliau juga membahas fiqih hadits, adab, dan beliau juga memberikan layanan dalam masalah aqidah, ditunjukkan dalam kitab-kitab Aqidah yang beliau tulis, dan beliau pernah mengajar kepada murid-muridnya dalam masalah tauhid, seperti kitab tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. 
Perjuangan beliau juga beragam. Termasuk diantaranya bagaimana beliau memberikan bantahan dan meluruskan pemahaman orang orang yang punya pemahaman orang orang yang menyimpang seperti qodiyaniyah, Ahmadiyah, Syi'ah, dan beberapa kelompok menyimpang lainnya.

Syaikh Albani sangat semangat ketika bekerja dalam dunia ilmu, beliau sangat semangat ketika bekerja dalam da'wah. Sehingga kita bisa melihat bagaimana perjuangan beliau dalam karya-karya beliau dan bagaimana upaya tahqiq penelitian yang beliau lakukan. Sehingga bagi mereka yang menyadari perjuangan yang dilakukan Syaikh Albani akan bisa memahami kadar Syaikh Albani رحمه الله, bahkan sampai saat beliau sakit, beliau tetap belajar mencari keterangan-keterangan ulama', melakukan tahqiq al-ilmi, meneliti buku-buku ulama'. Sampai akhirnya ketika sakit beliau sangat parah, beliau sudah tidak lagi mampu untuk mempelajari dan meneliti kitab-kitab para ulama'. Itulah contoh perjuangan beliau dan kesungguhan beliau dalam bekerja di dunia 'ilmu.

Syaikh Albani memiliki sifat yang sangat tawadhu'. Tawadhu'tidak hanya dalam urusan lahiriyah. Beliau tawadhu'  dalam pakaian, ketika berjalan, ketika bersama murid-muridnya. Dan puncak ketawadhu'an beliau adalah berani meninggalkan pendapat yang tidak sesuai dengan kebenaran. Sehingga beliau kembali kepada kebenaran,  meninggalkan pendapat beliau yang dikritik oleh orang lain karena tidak sejalan dengan kebenaran jika beliau tidak sejalan dengan kebenaran. Diantara contohnya beliau pernah mendapatkan masukan kemudian beliau nyatakan dalam kitabnya dalam karya-karyanya. Sebelumnya berpendapat A, kemudian beralih ke pendapat B, sehingga beliau tidak bertahan dalam kesalahan dan kekeliruan. Kita bisa lihat bagaimana ketawadhu'an seorang ulama' berani meninggalkan pendapatnya karena menilai ada penjelasan lain yang lebih kuat dari sisi dalil. Dan ini bisa kita tiru dalam masalah berprinsip agama mau meninggalkan pendapat lama karena ada pendapat yang lebih kuat daripada yang kita miliki.

Syaikh Albani punya perhatian yang besar kepada masyarakat. Diantara bentuk perhatian beliau adalah beliau bersedia menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Karena itu kebiasaan beliau pada saat memberikan kajian dan pelajaran, beliau tidak banyak memberikan muqiddimah, beliau memberikan al-mau'idzoh, at-tadzkir (peringatan) kepada mereka, lalu beliau memberikan kesempatan bertanya jawab. Barangkali ada banyak kasus di masyarakat, mereka butuh jawaban, sementara mereka tidak tahu kemana harus menyampaikan itu. Maka Syaikh Albani رحمه الله membuka kesempatan bagi mereka untuk menjawab masalah-masalah yang mereka hadapi.