Minggu, 01 Juni 2025

Keadaan Seorang Mukmin Saat Doanya Belum Dikabulkan[Ibnul Jauzi dalam kitabnya Shaidul Khathir]

Keadaan Seorang Mukmin Saat Doanya Belum Dikabulkan
[Ibnul Jauzi dalam kitabnya Shaidul Khathir]

Janganlah engkau lelah dalam berdoa,  
Mungkin kebaikan terletak pada tertundanya jawaban.  
Atau, mungkin pula tidak dikabulkannya permintaan adalah yang terbaik bagimu.  
Engkau tetap mendapat pahala dan manfaat,  
Bahkan bisa jadi, tidak diberikannya apa yang kau minta diganti dengan sesuatu yang lebih baik.

Bila seorang mukmin berdoa dan tidak melihat jawaban,  
Hendaknya ia berserah diri dan menyerahkan urusannya kepada Allah.  
Ia berpikir: Mungkin penundaan ini lebih baik bagiku,  
Atau mungkin karena dosa-dosaku,  
Atau mungkin penundaan ini lebih tepat,  
Atau mungkin permintaanku bukanlah yang terbaik.

Jika ia tidak menemukan alasan,  
Janganlah hatinya dipenuhi dengan keraguan,  
Namun yakinlah bahwa ia telah beribadah melalui doanya.  
Karena kebanyakan permintaan adalah untuk dunia,  
Yang jika tidak diberikan, mungkin itu lebih baik baginya.

Mungkin penundaan jawaban adalah demi kebaikan,  
Datang pada waktu yang paling tepat.  
Dan jika tidak datang,  
Engkau tetap mendapatkan pahala karena berdoa dan merendahkan diri.

( حال المؤمن مع تأخُّر الإجابة). 

قال #ابن_الجوزي:
" لا تملَّ من الدُعاء، فربما كانت المصلحة في تأخير الإجابة، وربما لم تكن المصلحة في الإجابة، فأنت تُثاب وتُجاب إلى منافعك، ومِن منافعك: الاّ تُعطى ما طلبت، بل تُعوّض غيره". 

وقال:" إذا دعا المؤمن ولم يَر إجابةً؛ سلّم وفوّض، وتأوّل للمنع فيقول: رُبما يكون المنع أصلح، وربما يكون لأجل ذنوبي، وربما يكون التأخير أولى، وربما لم يكن هذا مصلحة. 

وإذا لم يجد تأويلاً، لم يختلج في باطنه نوع اعتراض، بل يرى أنه قد تعبّد بالدعاء، على أن أكثر السؤال في طلب الدنيا، التي إذا رُدّت كان أصلح". 

وقال أيضاً:" ربما كان تأخير إجابة الدعاء لبعض المصالح؛ فهي تجيءُ في وقتٍ مناسب، ولو لم تحصل، حصل التعبُّد والذُّل". 

"صيد الخاطر"ص(٦٧٠)،(٦٥٦)،(٦٧١).
Ustadz nurhadi nugroho