Dunia Terbalik: Pengagung Filsafat Yunani Kuno Sebut Ibnu Taimiyah Membawa Akidah Bid'ah
Temuan Cak Nur dalam disertasi S3 nya di Cichago University tahun 1984, bahwa Ibnu Taimiyah banyak membantah Helenisme dalam keyakinan umat Islam.
Helenisme adalah ajaran dari filsafat Yunani kuno yang masuk ke dalam ranah akidah Islam.
Mereka membahas dzat Allah dengan menggunakan akal pikiran dan kaidah-kaidah filsafat Yunani kuno.
Pembahasan Allah dimana, aradh, jauhar, tajsim, dll, Helenisme masuk ke ranah ini.
Ibnu Taimiyah membantah hal tersebut dengan membawa riwayat dan atsar dari para sahabat nabi.
Syaikhul Islam mengimani Nama dan Sifat Allah sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya, tanpa tasybih, takyif, dan ta'wil.
Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah berada di atas madzhab Salaf.
Kyai Amal menegaskan juga bahwa tidak benar jika menuduh Ibnu Taimiyah seorang mujassimah dan musyabbihah, hanya karena mengimani nama dan sifat Allah secara makna hakiki, bukan secara majas.
Pengasuh Pesantren Darussalam Gontor ini mewajibkan kepada setiap hamba untuk menetapkan wujud sifat Allah sebagaimana yang Allah tetapkan di dalam Al Quran tanpa membahas tata caranya seperti apa.
Kyai Amal kemudian menegaskan: "Dengan hal ini maka Ibnu Taimiyah sudah sangat sesuai dengan manhaj Al Quran, yaitu menetapkan sifat Allah dengan tanpa tasybih (penyerupaan), membersihkan dari hal-hal yang bersifat negatif, dan juga tanpa ta'thil (penolakan) (Al ittijah As Salafi fil Fikril Islami Al Hadits Wal Mu'ashir Indunisiya Anmudzajan, hal.55).
Poin penting dari pemaparan Cak Nur dalam disertasinya dan penjelasan Kyai Amal dalam tesisnya, dapat disimpulkan bahwa pembantah Ibnu Taimiyah dari dulu hingga saat ini adalah para pengagung filsafat pembela Helenisme.
Seperti dijelaskan oleh Kyai Amal, bahwa Ibnu Taimiyah berada di atas metode Al Quran, karena memang Syaikhul Islam ini membantah pemikiran filsafat Yunani kuno yang masuk ke akidah Islam.
Jadi, yang meradang dan mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah saat ini membawa akidah bid'ah, ya sangat aneh.
Logika sederhananya begini:
Ibnu Taimiyah berpegang teguh kepada Al Quran dan Assunnah, sedangkan kaum Helenis berpegang kepada akal dengan merujuk pada pemikiran filsafat Yunani kuno.
Masa iya yang berpegang kepada Al Quran dan Sunnah dibilang pembawa bid'ah? Ini namanya dunia terbalik.
---
Foto: Kitab karya Prof. Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi halaman 55.