PETUAH IMAM AS-SYAUKANI - RAHIMAHULLAH - UNTUK SELALU BERPEGANG TEGUH KEPADA DALIL
-[1]- Allah - Ta'ala - berfirman,
يَآ أَيُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱسۡتَجِیبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا یُحۡیِیكُمۡۖ وَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ ٱللَّهَ یَحُولُ بَیۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَقَلۡبِهِۦ وَأَنَّهُۥۤ إِلَیۡهِ تُحۡشَرُونَ
" Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya hanya kepada Nyalah kamu akan dikumpulkan. "
(QS. Al-Anfal : 24)
-[2]- Imam Syaukani - Rahimahullah - menuturkan,
ويُسْتَدَلُّ بِهَذَا الأمْرِ بِالِاسْتِجابَةِ عَلَى أنَّهُ يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إذا بَلَغَهُ قَوْلُ اللَّهِ أوْ قَوْلُ رَسُولِهِ فِيْ حُكْمٍ مِنَ الأحْكامِ الشَّرْعِيَّةِ أنْ يُبادِرَ إِلَى العَمَلِ بِهِ كَائِنًا مَا كانَ ويَدَعَ ما خالَفَهُ مِنَ الرَّأْيِ وأقْوالِ الرِّجالِ.
وَفِي هَذِهِ الآيَةِ الشَّرِيفَةِ أعْظَمُ باعِثٍ عَلَى العَمَلِ بِنُصُوصِ الأدِلَّةِ وتَرْكِ التَّقَيُّدِ بِالمَذاهِبِ، وعَدَمِ الِاعْتِدادِ بِمَا يُخالِفُ ما في الكِتابِ والسُّنَّةِ كائِنًا ما كانَ.
" Ayat ini menjadi dalil (bukti kuat) akan perintah (dari Allah) untuk menjawab seruan Nya (dan Rasul Nya). SETIAP MUSLIM APABILA SUDAH DATANG FIRMAN ALLAH DAN SABDA RASULULLAH BERUPA HUKUM-HUKUM SYARI'AT, MAKA WAJIB BAGINYA UNTUK BERSEGERA DALAM MENGAMALKANNYA DAN MENINGGALKAN PENDAPAT-PENDAPAT YANG MENYELISIHI FIRMAN ALLAH & SABDA RASUL NYA.
Ayat ini pun merupakan dalil yang agung untuk mengamalkan nas-nas dalil dan meninggalkan madzhab, dan tidak memperhatikan hal-hal yang dapat menyelisihi Alquran & Sunnah. "
[Fathul Qadiir (hal.665), cet.ar-Risalah al-'Alamiyyah]
✍🏻 Ragil Juliantoro