Kamis, 07 Mei 2020

Barangsiapa yang meninggalkan kebenaran, maka sungguh ia akan tertimpa kontradiksi dan perselisihan pada perkataannya

Benarlah apa yg dikatakan oleh Syaikh Shalih Al Fauzan -حفظه الله-, beliau berkata:

التناقض هو : تضارب الأقوال واختلافها، فمن ترك الحق فإنه يبتلى بالتناقض وتضارب أقواله، لأن الضلال يتشعب، ولاحد لشعبه. وأما الحق : فإنه شيء واحد لايتشعب ولايختلف، والله جل وعلا يقول : (فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَٰلُۖ) [يونس :٣٢]، فمن ترك الحق وقع في الضلال، والضلال متاهة والعياذ بالله، فتجد أصحابه مختلفين فيما بينهم، بل تجد الواحد منهم مختلفة آراؤه، لأنه ليس عنده هدى يسير عليه، وإنما يتخبط، تارة يقول كذا، وتارة يقول كذا."  
(شرح مسائل الجاهلية، ص ٢٨٧)

"Tanaqudh adalah: kontradiksi dan perselisihan pada perkataan. Barangsiapa yang meninggalkan kebenaran, maka sungguh ia akan tertimpa kontradiksi dan perselisihan pada perkataannya. Karena sesungguhnya kesesatan itu bercabang, dan tidak ada batas cabangnya. Adapun kebenaran, maka ia adalah suatu yang satu, tidak memiliki cabang dan perselisihan didalamnya. Allah berfirman :

فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَٰلُۖ
"Maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan" (QS. Yunus : 32).

Siapa yang meninggalkan kebenaran, maka ia akan terjerumus kedalam kesesatan, dan kesesatan itu simpang-siur, (Wal'iyadzubillah).
Yami Amanda Cahyanto 
Mahasiswa universitas Islam Madinah