Kamis, 10 Agustus 2023

Kegelapan akibat berpaling dari kebenaran (setelah mengetahuinya) itu lebih berat (tingkat keparahannya) daripada gelapnya kebodohan

Terkadang kita melihat ada orang yang dulunya dikenal sudah mengenal sunnah atau seorang thalibul ilmi, namun sekarang ternyata didapati sudah jauh dari sunnah dan tidak lagi terlihat di majelis ilmu, bahkan sebagian berbalik memusuhi sunnah. Dan hal ini tentu bisa menimpa siapa saja.  Wal 'iyaadzubillah.

Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili berkata yang maknanya:

"Kegelapan akibat berpaling dari kebenaran (setelah mengetahuinya) itu lebih berat (tingkat keparahannya) daripada gelapnya kebodohan.

Maka dari itu kita harus bersyukur tatkala Allah memberikan hidayah kepada kita, ditujukan kepada sunnah dan tauhid, serta diberi kesempatan untuk merasakan nikmatnya thalibul ilmi.

Selain itu kita juga harus menjaga hidayah tersebut serta menjauhi segala hal yang bisa menjadikan kita kehilangan hidayah tersebut atau bermalas-malasan dalam menjaganya. 

Sebagian ulama mengatakan bahwa:

"Orang yang meninggalkan kebenaran setelah dia mengetahuinya, diibaratkan seperti orang yang tergelincir dari atas gunung."

Dia akan dengan cepatnya terjatuh dan tidak bisa mengendalikan dirinya. 

Para ulama juga mengatakan bahwa:

"Orang yang terjatuh (berpaling) dari kebenaran menuju kepada kesesatan, maka keburukannya lebih banyak daripada orang yang belum tahu kebenaran sama sekali.""
Ustadz Mu'adz mukhadasin