Selasa, 17 Januari 2023

Di antara syubhat dari Asya'irah

Di antara syubhat dari Asya'irah ketika mereka menetapkan sebagian sifat [wujud, qidam, baqa', mukhalafatul-hawaditsi, dst, yang berjumlah 20, di mana kata mereka pada intinya 20 sifat ini kembali kepada 7 sifat: qudrat, iradat, 'ilmu, hayat, sama', bashar, kalam] dan menta'wil sifat-sifat yang lain [seperti rahmat, ridha', istiwa', nuzul, maji', ityan, yad, dll] adalah karena jika sifat-sifat yang lain ini tidak dita'wil, maka itu sama saja dengan melakukan tasybih atau penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya.

Mengenai hal ini, Ibnul-Mibrad rahimahullah berkata,

وإذا خرجت من الإثبات إلى التأويل فنفس ما خرجت إليه يلزم فيه ذلك الذي خرجت لأجله، فإنك إذا قلت: اليد القدرة، فيقال: لأي شيء قلت ذلك؟ يقول: لئلا نقول بالتشبيه وأنه يلزم من اليد أن تكون كيد الآدمي فوقع التشبيه

فنقول: وهذه القدرة التي ذكرتها كذلك للآدمي قدرة، فيلزم أن تكون كقدرة الآدمي، فإن قلت: لا، قدرة تليق بجلاله، فنقول: اترك أنت هذا التأويل الذي لا برهان عليه وقل: يد تليق بجلاله

"Jika engkau keluar dari menetapkan sifat kemudian menuju ta'wil sifat, maka yang engkau tuju tersebut juga mengharuskan seperti yang engkau hindari tadi. Jika engkau berkata: Tangan Allah itu maksudnya adalah Qudrah Allah [yang bermakna: kekuatan, kemampuan, kekuasaan Allah], maka kita katakan: Mengapa engkau berkata demikian? Jika dijawab: Agar kita tidak melakukan tasybih, karena kalau kata Yad kita maknai Tangan Allah, maka ini akan seperti tangan manusia, sehingga terjadilah tasybih [penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya].

Maka kita katakan: Qudrah [kekuatan, kemampuan, kekuasaan] yang engkau sebutkan tersebut juga dimiliki oleh manusia, sehingga ini juga akan seperti qudrah manusia. Jika engkau berkata: Tidak, tetapi yang dimaksud di sini adalah qudrah yang sesuai dengan Keagungan Allah. Maka kita katakan: Tinggalkanlah ta'wil yang tidak ada dalilnya ini, dan katakanlah: Tangan Allah yang sesuai dengan Keagungan-Nya."

Selesai nukilan dari Ibnul-Mibrad rahimahullah.

Ini menunjukkan ilmiahnya dan konsistennya pondasi akidah dari Ahlus-Sunnah, dan kontradiksi yang ada pada pondasi akidah dari Asya'irah.
Ustadz Dr andy oktavian latief