Senin, 10 Mei 2021

Saat menanti shalat tarawih gelombang kedua, Syaikh Abu Hafsh hafizhahullah memhampiri saya,“Ya Aba Razin, apa yang terjadi di Al-Aqsha hari ini betul-betul membuatku sedih. Selain video yang dari kamu, ada juga ibu-ibu yang berdarah-darah.

Saat menanti shalat tarawih gelombang kedua, Syaikh Abu Hafsh hafizhahullah memhampiri saya,

“Ya Aba Razin, apa yang terjadi di Al-Aqsha hari ini betul-betul membuatku sedih. Selain video yang dari kamu, ada juga ibu-ibu yang berdarah-darah.

Kamu tahu ya Aba Razin, apa yang paling dibutuhkan Al-Aqsha saat ini?

Bukan para pemuda yang melempar bebatuan, bukan.

Yang paling dibutuhkan Al-Aqsha adalah PARA ULAMA.

Para Ulama yang mereka dengar fatwanya dan para Ulama yang menasehati rakyat Palestina dengan JUJUR. Bukan ulama yang hanya gemar memainkan perasaan/emosi.

Kamu tahu Makkah dengan Ka'bahnya?

Makkah dengan Ka'bahnya lebih mulia dibanding Al-Quds dengan Al-Aqshanya. Namun,  Rasulullah dan para sahabatnya meninggalkan kota Makkah menuju Madinah.

Kalau kaum muslimin meninggalkan Al-Quds nanti siapa yang akan menjaga Al-Aqsha?

ALLAH

Apakah kamu ingat ketika Ka'bah hendak diserang Abrahah?

Ketika itu Abdul Muththalib kurang lebih berkata, “Ya Allah, sesungguhnya ini adalah rumah-Mu. Maka kuserahkan penjagaannya kepada-Mu. ” 

Dan Allah pun menjaga Rumah-Nya.

Kalau kamu membaca sejarah, berapa kali Al-Quds kembali dibebaskan dan berada kembali ke pangkuan kaum muslimin? Siapa yang membebaskan Al-Quds?

Orang-orang Ajam, mereka bukan orang Arab.

Itu pertanda apa?

Allah lah yang menjaga Al-Quds dan Masjid al-Aqsha dengan perantara orang-orang pilihan-Nya. ”
_____

Ini pendapat beliau dan pendapat ini juga merupakan pendapat kebanyakan para ulama di Mamlakah.

Tentunya pendapat ini didasarkan pada Dharuriyatul Khams, diantaranya menjaga jiwa/nyawa.

Walau bagaimanapun, kita akui kaum muslimin dalam keadaan lemah.  

Wallahul Musta'an wa 'alaihit tuklan
Abu razin Taufiq 
Darul hadist dzammar Yaman