Saat menanti shalat tarawih gelombang kedua, Syaikh Abu Hafsh hafizhahullah memhampiri saya,
“Ya Aba Razin, apa yang terjadi di Al-Aqsha hari ini betul-betul membuatku sedih. Selain video yang dari kamu, ada juga ibu-ibu yang berdarah-darah.
Kamu tahu ya Aba Razin, apa yang paling dibutuhkan Al-Aqsha saat ini?
Bukan para pemuda yang melempar bebatuan, bukan.
Yang paling dibutuhkan Al-Aqsha adalah PARA ULAMA.
Para Ulama yang mereka dengar fatwanya dan para Ulama yang menasehati rakyat Palestina dengan JUJUR. Bukan ulama yang hanya gemar memainkan perasaan/emosi.
Kamu tahu Makkah dengan Ka'bahnya?
Makkah dengan Ka'bahnya lebih mulia dibanding Al-Quds dengan Al-Aqshanya. Namun, Rasulullah dan para sahabatnya meninggalkan kota Makkah menuju Madinah.
Kalau kaum muslimin meninggalkan Al-Quds nanti siapa yang akan menjaga Al-Aqsha?
ALLAH
Apakah kamu ingat ketika Ka'bah hendak diserang Abrahah?
Ketika itu Abdul Muththalib kurang lebih berkata, “Ya Allah, sesungguhnya ini adalah rumah-Mu. Maka kuserahkan penjagaannya kepada-Mu. ”
Dan Allah pun menjaga Rumah-Nya.
Kalau kamu membaca sejarah, berapa kali Al-Quds kembali dibebaskan dan berada kembali ke pangkuan kaum muslimin? Siapa yang membebaskan Al-Quds?
Orang-orang Ajam, mereka bukan orang Arab.
Itu pertanda apa?
Allah lah yang menjaga Al-Quds dan Masjid al-Aqsha dengan perantara orang-orang pilihan-Nya. ”
_____
Ini pendapat beliau dan pendapat ini juga merupakan pendapat kebanyakan para ulama di Mamlakah.
Tentunya pendapat ini didasarkan pada Dharuriyatul Khams, diantaranya menjaga jiwa/nyawa.
Walau bagaimanapun, kita akui kaum muslimin dalam keadaan lemah.
Wallahul Musta'an wa 'alaihit tuklan
Abu razin Taufiq
Darul hadist dzammar Yaman