أخذ القاضي المعتزلي الكافر "أحمد بن أبي دؤاد" مالا مِن المعتصم ليوزعه على الناس
فأعطى رجلًا
فقال له الرجل: أنا أصلي وأصوم وأفعل الخير، وكانوا يقولون عنك أنك كافر، وأنا أُشهد الله أني على دينِك، وحبذا كفر يكون هكذا.
الشاهد من الكلام: أن كثيرا من دهماء الناس لا ينظرون إلى حقيقة دين المرء، وإنما إلى معاملته معهم، فإن أحسن إليهم؛ حَمِدوا دينه، وإن أساء إليهم؛ قدحوا بدينه.
___________
مصادر القصة: «تاريخ الطبري» (٩/ ١١١)، و «المنتظم» (٣٣٧/ ٦، ٣٤٧)، و «الكامل في التاريخ» (٦/ ٦٩)، و «العبر» (١/ ٣٩٥).
وذلك المعتزلي كفره شيخنا أحمد ابن حنبل
نقله الخلال في السنة (1757)
Al Qadhi Ahmad bin Abi Duad al Mu'tazili yg dikafirkan oleh para ulama, dulu punya kebiasaan mengambil harta dari al Mu'tashim (khalifah di Daulah Abbasiyah) dan membagikannya kepada orang-orang.
Dia pun memberi harta ini ke seorang laki-laki, maka laki-laki ini pun berkata:
"Saya shalat, puasa & berbuat kebajikan, dan orang-orang mengatakan bahwa anda ini kafir. Maka saya bersaksi kepada Allah bahwa saya berada di atas agamamu. Betapa bagusnya kekufuran bila seperti ini."
Hikmah dari kisah ini:
Banyak dari kalangan orang awam tidak memandang bagaimana hakikat agama seseorang, tapi yang dijadikan tolak ukur adalah bagaimana perilaku orang tersebut.
Seandainya dia berbuat baik niscaya orang akan memuji agamanya, dan bila dia berbuat jelek maka orang akan mencela agamanya.
https://www.facebook.com/100000537281463/posts/4449700698391129/