-Kisah Berubahnya Perangai Istri Seorang Wali Allah-
Pernah mendengar nama tabi'in Abu Muslim Al-Khaulani? Imam Adz-Dzahabi dalam "Siyar A'lam Nubala" menjuluki Abu Muslim sebagai junjungan para tabi'in dan ahli zuhud di masanya. Diantara peristiwa yang membuatnya terkenal adalah ketika ia tidak mempan dibakar oleh Aswad Al-Ansi, seorang nabi palsu di Yaman, sehingga sebagian orang menganggapnya sebagai wali Allah.
Beliau juga terkenal dengan doanya yang mustajab. Ada kisah menarik tentang hal ini. Dalam kitab "Min Ajaib ad-Du'a" karangan Syaikh Khalid bin Sulaiman Ar-Rib'i yang terjemahan kisah ringkasnya sebagai berikut: Abu Muslim Al-Khaulani jika hendak masuk ke rumahnya beliau mengucapkan salam lalu bertakbir, kemudian istrinya ikut bertakbir. Beliau lalu berganti pakaian dan melepas sepatu kemudian istrinya membawakan makanan. Pada suatu malam, beliau masuk dan bertakbir tetapi tidak ada jawaban dari istrinya. Beliau mengulangi lagi tapi tetap tidak ada jawaban. Ternyata di dalam rumah lampu belum dinyalakan, sedangkan istrinya duduk memegang ranting sambil memukul-mukulkannya ke tanah.
Abu Muslim bertanya ada apa dengannya, istrinya menjawab bahwa orang-orang dalam keadaan baik sementara keadaan mereka hidup pas-pasan. Istrinya menyuruhnya agar mendatangi Muawiyah -radhiyallahu anhu- untuk meminta seorang pembantu dan memberi mereka materi. Mendengar perkataan istrinya, Abu Muslim terkejut dan langsung berdoa kepada Allah agar membutakan mata orang yang telah merusak akhlak istrinya (karena sebelumnya istrinya seorang yang qona'ah).
Ternyata sebelum kejadian itu, istrinya bersama seorang wanita yang "memprovokasinya" supaya suaminya meminta-minta kepada Muawiyah. Perawi kisah menuturkan, pada saat itu si wanita "provokator" langsung kehilangan penglihatannya dan segera menyadari kesalahannya. Diapun bergegas ke rumah Abu Muslim untuk meminta maaf dan membujuknya agar mendoakannya. Abu Muslim kemudian mendoakannya dan wanita itu kembali dapat melihat seperti sediakala.
(Selesai kisahnya dengan diringkas).
Diantara faedah dari kisah diatas adalah menunjukkan hati wanita itu lemah dan mudah dipengaruhi temannya. Selevel istri Abu Muslim yang "Wali Allah" saja bisa berubah dalam sekejap apalagi level "Wali Murid" seperti kita. Maka pesan untuk para suami, perhatikan siapa teman istrimu dan perhatikan apa yang sering dibukanya di medsos. Adapun pesan untuk para istri, carilah teman yang mengingatkan akan akhirat bukan yang mengingatkan tentang dunia, dan berhati-hatilah dengan konten di medsos terutama yang isinya seperti "membela hak-hak wanita" padahal tidak lebih dari propaganda feminis yang banyak bertentangan dengan agama.