Sabtu, 07 Desember 2024

2 Jenis Penyesalan dan Istighfâr Orang Yang Melakukan Maksiat.As-Syaikh Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh ditanya:

2 Jenis Penyesalan dan Istighfâr Orang Yang Melakukan Maksiat.

As-Syaikh Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh ditanya: 

"Seseorang melakukan maksiat, kemudian ia menyesal, dan beristighfâr, lalu ia melakukan kemaksiatan lagi sementara ia tahu bahwasanya ia nanti akan mengulangi lagi dosa itu, dan itu terjadi karena kelemahannya, dan ketidak mampuannya untuk meninggalkannya, dan apa hukum terkait orang ini ?."

As-Syaikh Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh menjawab: 

"Orang ini tidak lepas dari salah satu dari 2 perkara:

1. Immâ ia bertaubat dengan lisân saja, sementara ia tidak ber'azam (bertekad bulat) untuk meninggalkan dosa, maka tidak ada taubat bagi orang ini.

2. Dan immâ ia sudah ber'azam untuk meninggalkan dosa, ia pun bertaubat dengan taubat yang shahîh, akan tetapi ia dikalahkan oleh hawa nafsu, dan syaithân, lalu ia terjatuh ke dalam maksiat yang kedua kalinya, dan ini lebih ringan dari jenis taubat orang yang pertama tadi, orang ini taubatnya shahîhah, tetapi jika ia terjatuh lagi ke dalam dosa yang kedua kalinya, maka janganlah ia berputus asa dari rahmat Allâh, ia harus bertaubat kepada Allâh, ulangi taubat kepada Allâh, ia ulangi taubat setiap kali ia mengulangi berbuat dosa, dan janganlah ia berputus asa dari rahmat Allâh. Na'am"

FB Penerjemah: Dihyah Abdussalam 
IG Penerjemah: @mencari_jalan_hidayah