#PULANGLAH NAK...
Ba'da Tahmid wa Sholawat.
Alhamdulillah pada hari pertama Dauroh Syari'ah #1 di Makassar bersama Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily _Hafidzohullah_ pada sesi ke-3 selepas sholat ashar, beliau disela-sela menjelaskan kitab beliau (الحكمة) bercerita sebuah pengalaman pribadi beliau _hafidzohullah_,
Suatu hari datang seorang pemuda kepada beliau bertanya dan meminta nasehat, pemuda ini berkata :
"Aku kabur dari rumah orangtuaku, terjadi keributan antara aku dan abiku sehingga aku harus pergi...."
Ketika pemuda itu sedang bercerita, tiba-tiba saja terbesit dihati Syaikh sesuatu yang membuat risau hati Syaikh, sehingga beliau _hafidzohullah_ memotong cerita tersebut dan meminta kepada pemuda tersebut untuk pulang, Syaikh berkata :
"Pulanglah nak, engkau tidak tahu kapan ajal akan menjemput orangtuamu."
Waktupun berlalu kira-kira seminggu kemudian, lantas Syaikh mendapat telpon yang ternyata dari pemuda yang datang kepada beliau seminggu yang lalu.
pemuda ini berkata sambil terdengar suara parau kesedihan bercampur aduk, pemuda ini bercerita :
"Ini saya syaikh, pemuda yang pernah datang kepadamu seminggu yang lalu,"
"Baik, ada apa wahai pemuda?" Jawab Syaikh
"Sungguh setelah engkau memintaku untuk segera pulang, maka akupun secepat mungkin malam tersebut pulang, lantas aku mencium kening abiku dan meminta maaf kepadanya, lantas abiku mendoakan kepadaku kebaikan demi kebaikan yang begitu banyak." Jawab pemuda tersebut menahan isak.
"Alhamdulillah, bersyukurlah kepada Allah nak, lantas apa yang membuat suaramu begitu berat?" Lanjut Syaikh.
"Malam itu akupun tertidur, dan ditengah malam aku mendengar sayup-sayup suara abiku sedang sholat..."
"sehingga alarmpun berbunyi menunjukkan waktu subuh, aku bergegas bangun, dan membangunkan abi untuk sholat subuh, yang ternyata abiku telah tiada, ia telah berpulang kepada Rabbnya, Allah lebih mencintai abiku wahai Syaikh." Cerita pemuda tersebut yang akhirnya pecahlah tangisan pemuda tersebut.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.."
"Aku sangat berterima kasih kepadamu wahai Syaikh sudah memintaku untuk pulang, semoga Allah menjagamu dalam kebaikan wahai Syaikh." Lanjut pemuda tersebut.
Semoga Allah menjaga setiap orangtua senantiasa dalam kebaikan, dan menjadikan anak-anaknya berbakti kepadanya.
___
Tambahan nasehat dari kami :
Wahai setiap anak yang pergi merantau, pulanglah, jangan sampai kesuksesanmu hari ini membuatmu tidak lagi pulang menjenguk orangtuamu di desa, jangan biarkan orangtuamu menua dalam kesendirian, jangan biarkan dia ditemani hanya dengan kenangan masa kecilmu dirumahnya, mengenangmu padahal engkau bukan mayat!
Pulanglah nak...
Maafkan ia jika mungkin dahulu ia pernah mengusirmu dari rumahnya karena kenakalanmu, berdamailah dengan dirimu sendiri!
Bukan, bukan _seharusnya_ orangtuamu yang meminta maaf, tapi engkau wahai anak yang terlahir dari sulbinya!
Pulanglah, jangan sampai ketika saat ini engkau bertahan dengan ke-egoisanmu, ternyata kafannya sedang ditenun bersiap menyelimuti orangtuamu.
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan *hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapakmu*. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil'.” [Al-Israa’/17 : 23-24]
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berbakti kepada orangtua kita. Amien.
___
Catatan Dauroh Syari'ah #1 bersama Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily.
Makassar, 3 Rajab 1445 H
Ditulis oleh :
Syahid Al-Haq
@abuzuhairelhaq