Minggu, 14 Januari 2024

HARAMNYA DEMOKRASI DAN PEMILU !

HARAMNYA DEMOKRASI DAN PEMILU !

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

دُعَاةُ الدِّمُقْرَاطِيَّةِ يَدْعُونَ إِلَى الشِّرْكِ.

"Para Du'ât (penyeru) demokrasi, adalah orang yang menyeru kepada kesyirikan."
[Lihat "Ghôrotul Asyrithoh" (1/17)].

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

وَمَنْ يَتَبَاهَى بَالدِّمُقْرَاطِيَّةِ،  فَوَاللَّهِ إِنَّهَا لَخِيَانَةٌ لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ

"Barangsiapa berbangga dengan demokrasi maka demi Allôh, hal tersebut adalah pengkhianatan kepada Allôh dan RosulNya." 
[Lihat "Ghôrotul Asyrithoh" (1/315)].

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

وَمَنْ دَعَا إِلَى الدِّمُقْرَاطِيَّةِ وَهُوَ يَعْرِفُ مَعْنَاهَا فَهُوَ كَافِرٌ، لِأَنَّهُ يَدْعُو إِلَى أَن يَكونَ الشَّعْبُ شَرِيكًا مَعَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.

"Barangsiapa menyeru kepada demokrasi dalam keadaan ia mengetahui maknanya, maka dia kafir. Karena ia menyeru untuk menjadikan rakyat sebagai serikat (tandingan) dengan Allôh azza wa jalla."  [Qom'ul Ma'ânid" (221-222)].

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

الدِّمُقْرَاطِيَّةُ طَاغُوتِيَّةٌ.

"Demokrasi adalah Thoghut!."
[Lihat "Ghôrotul Asyrithoh" (1/354)].

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

الدِّمُقْرَاطِيَّةُ فِيهَا تَعْطِيلُ كِتَابِ اللَّهِ، وَتَعْطِيلُ سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

"Demokrasi terdapat padanya penelantaran terhadap Kitabullôh dan Sunnah Rosulillâh shollallôhu alaihi wa sallam." 
[Lihat "Ghôrotul Asyrithoh" (1/485)].

Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi’i rohimahullôh :

أَهْلُ السُّنَّةِ مَا يَتَلَوَّنُونَ نَحْنُ نَقُولُ اليَومَ وَغَدًا وَبَعْدَ غَدٍّ: الإِنْتِخَابَاتُ طَاغُوتِيَّةٌ مُحَرَّمَةٌ.

"Ahlus Sunnah tidaklah berubah-ubah, kita katakan hari ini, maupun esok dan setelah esok bahwa Pemilu adalah Thoghut lagi Harom."  ["Tuhfatul Mujîb" (401)]. ( "I'lâmul Ajyâl bi Kalâmil Imâm Al-Wâdi'i fiel Firoqi wal Kutubi war Rijâl").