Jumat, 18 Juni 2021

nasehat atau kebalikannya

"Kena lu! Ucapan ulama dan kalam hikmah ini jelas-jelas kontra dengan sikap dan gayamu yang menyebalkan itu!"
_________

Syaikh 'Ali Hasan al-Halabi -rahimahullah- berkata:

idzā aradta an ta'rifu nafsaka -fīmā tazhunnuhu nashīhatan tuwajjihuhā ilā ghairika- hal anta nāshihun am lā?  Fan-zhur ilā niyyatika:
-idzā aradta at-tasyaffī bil man-shūhi, fa anta nāqimun lā nāshihun
-wa idzā aradtal khaira bil man-shūhi, fa anta nāshihun shādiqun

wa qalīlun min 'ibādiyasy syakūru ...

jika kau ingin mengetahui dirimu -berkaitan dengan hal yang kau anggap sebagai nasihat yang kau tujukan kepada orang lain, yakni apakah kau itu memang orang yang memberi nasihat ataukah bukan, maka hendaklah kau menelisik niat hatimu:
- jika -ternyata- kau bermaksud at-tasyaffī bil manshūhi (yakni kau ingin berpuas-puas melihat kedongkolan dan kejengkelannya karena tertampar oleh kandungan nasihatmu), maka berarti kau adalah seorang pendendam bukan pemberi nasihat
-jika -ternyata- kau menginginkan kebaikan untuk orang yang kau nasihati, maka kau memang seorang pemberi nasihat yang tulus ...

"Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur."

(( إذا أردت أن تعرف نفسك
-فيما تظنه نصيحةً توجّهها إلى غيرك-؛هل أنت ناصح أم لا؟!
فانظر إلى نيتك:
*إذا أردت التشفّي بالمنصوح(!)؛فأنت ناقم..لا ناصح..
*وإذا أردت الخير بالمنصوح؛فأنت ناصح صادق..
{وقليل من عبادي الشكور}..))