KEMATIAN AHLUSSUNNAH
Jika salah seorang ahlussunnah meninggal dunia, ahlussunnah yang lain bersedih hati dan seakan-akan kehilangan salah satu anggota badan.
Sebaliknya ahlul bid'ah bergembira ria dan bersuka cita atas kematian ahlussunnah. Dan mereka sangat menginginkan kematian seorang ahlussunnah.
Berkata Ayub (As-Sakhtiyani) rahimahullah :
إني أُخبر بموت الرجل من أهل السنة وكأني أفقد بعض أعضائي
“Sungguh aku mendapat kabar tentang kematian seseorang dari Ahlus Sunnah, maka aku merasa seakan-akan telah kehilangan sebagian anggota badanku.” (Hilyatul Auliya’ - Abu Nu’aim Al-Ashbahani III/9, dan Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah - Al-Lalaka’i I/60/29).
Berkata Hammad bin Zaid rahimahullah :
حضرت أيوب السختياني وهو يغسل شعيب بن الحبحاب، وهو يقول: إن الذين يتمنون موت أهل السنة يريدون أن يطفئوا نور الله بأفواههم ، والله متم نوره ولو كره الكافرون
“Saya mendatangi Ayyub as-Sikhtiyaniy, sementara dia sedang memandikan Syu’aib bin Habhaab. Dia mengatakan: ‘Sesungguhnya barangsiapa yang menginginkan kematian seorang ahlus sunnah, maka dia menginginkan padamnya cahaya Allah. Dan Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya.” [HR. Al-Laalika’iy dalam Syarh Ushul Al-I’tiqod (no. 35)].
AFM