Jumat, 07 Mei 2021

Ta'at Penguasa bisa Masuk Surga*🏹(Edisi menghibur siapapun yang gak jadi mudik, termasuk yang menulis)

🏹 *Ta'at Penguasa bisa Masuk Surga*🏹
(Edisi menghibur siapapun yang gak jadi mudik, termasuk yang menulis) 

📌Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; 

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, salatlah lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadan, tunaikanlah zakat hartamu, dan *ta'atilah penguasamu, maka kamu akan memasuki surga Rabb-mu*.” 
(H. Tirmidzi 616 dan, disahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth, dan al-Albani.

📌Jika kita masih ada pikiran untuk nekat mudik secara ilegal,  padahal pemerintah melarangnya karena wabah, maka koreksilah aqidah kita tentang kewajiban ta'at penguasa dalam hal yang bukan kemaksiatan. (Lihat QS.an-Nisa 49) 

📌Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, “ *Para fuqaha bersepakat atas kewajiban taat kepada penguasa mutaghallib (penguasa yang telah berkuasa)*. 

📌jika ada yang menyanggah, *aah,  itukan penguasa adil, yang harus ditaati !*

Maka katakan, *Allah dan Rasul-Nya menyuruh kita taat penguasa tanpa syarat, kecuali jika kita disuruh berbuat dosa,  maka tidak ditaati*, Nabi bersabda; 

السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ حَقٌّ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِالْمَعْصِيَةِ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

“ *Patuh dan taat pemimpin itu sebuah ketetapan (syariat), selama bukan perintah berbuat dosa. Jika (kita) diperintah untuk berbuat dosa,  maka tidak ada patuh dan taat.*” (HR. Bukhari. 2955).

📌Jika ada yang komen,  *itu ada banyak aktifis yang demo minta mudik,  dan banyak orang nekat mudik sembunyi- sembunyi, ada juga yang lolos!*. 
katakanlah, *Kalau anda mengaku ahli sunnah*, maka *ahlu sunnah tetap taat kepada penguasanya kecuali dalam perbuatan dosa*, camkan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berikut; 
أهل البدع من الخوارج والشيعة والمعتزلة وغيرهم يرون قتال أئمة الجور والخروج عليهم إذا فعلوا ما هو ظلم أو ما ظنوه هم ظلما ويرون ذلك من باب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر
*Para ahli bid'ah* dari kalangan khawarij, syi'ah,  mu'tazilah,  dan lainnya,  *menganggap bahwa melawan pemerintah dan tidak mentaati pemerintah yang dzalim itu merupakan bentuk amar makruf dan nahi mungkar*
(Majmu' Fatawa, 28/167)

📌Mengapa kita harus taat penguasa yang dzalim? 

 jawabannya *karena maslahatnya lebih besar dibanding tidak taat dan melawan penguasa.* 

📌Imam Al-Qadhi Ibnu Abi Izz ad-Dimasqy rahimahullah berkata : Hukum mentaati pemerintah adalah wajib (selama tidak dalam kemaksiatan), meskipun mereka berbuat zhalim, 
alasannya, *karena tidak mentaati mereka akan menimbulkan kerusakan yang berlipat ganda dibanding dengan kezhaliman penguasa itu sendiri*. 

📌Semoga kita  *tetap sabar meski tidak jadi mudik* karena ada larangan, dan kesabaran ini Salah satu bentuk ketaatan kepada pemerintah yang sah,  sehingga *sabar ini pahalanya dilipatgandakan tanpa batas hitungannya*,  Allah ta'ala berfirman; 
اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
 " *Hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas sempurna pahalanya tanpa batas*.

Share jika bermanfaat, 

Pasuruan, 26 Ramadan 1442, Abu Ibrohim Muhammad Ali AM.