Rabu, 10 Februari 2021

Syiah di zaman dahulu

Syi'ah Di Zaman Dahulu

Sebagian orang ada yang beralasan dengan adanya perawi perawi hadits yang disifati sebagai perawi syi'ah dan haditsnya diterima untuk membenarkan keyakinan syi'ah di zaman sekarang.

Yang harus difahami adalah bahwa di zaman dahulu dibedakan antara syi'ah dengan rafidhah.

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata:

التشيع في عرف المتقدمين هو اعتقاد تفضيل علي على عثمان، وأن عليا كان مصيبا في حروبه ، وأن مخالفه مخطئ ، مع تقديم الشيخين وتفضيلهما ، وربما اعتقد بعضهم أن عليا أفضل الخلق بعد رسول الله -صلى الله عليه وآله وسلم- ، وإذا كان معتقد ذلك ورعا دينا صادقا مجتهدا ؛ فلا ترد روايته بهذا ، لا سيما إن كان غير داعية .
وأما التشيع في عرف المتأخرين: فهو الرفض المحض ، فلا تقبل رواية الرافضي الغالي ، ولا كرامة 

Syi'ah menurut istilah ulama terdahulu adalah meyakini keutamaan Ali di atas Utsman dan bahwasannya Ali lah yang benar dalam peperangannya dan yang menyelisihi Ali adalah salah. Tapi mereka tetap mendahulu Abu Bakar dan Umar di atas Ali. Dan terkadang sebagian mereka meyakini bahwa Ali adalah manusia yang paling utama setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Orang yang meyakini ini jika ia mempunyai sifat wara', jujur, dan ahli ijtihad maka riwayatnya tidak ditolak. Apalagi jika ia bukan da'i.

Adapun Syi'ah menurut istilah orang orang terakhir adalah rafidhah murni. Dan tidak boleh menerima riwayat kaum Rafidhah karena tidak ada kehormatannya."
(Tahdzibuttahdzib 1/94)

Rafidhah adalah istilah untuk syi'ah imamiyah yang mengkafirkan para shahabat dan melaknat Abu Bakar dan Umar.
Ustadz badrusalam lc