Senin, 11 Mei 2020

pandangan Imam Asy-Syāfi‘ī itu memiliki kebahagiaan tersendiri, terlebih jika mendapati pandangan yang antik dan unik. Contoh pandangan yang unik adalah,

PESONA CLEOPATRA

Mengumpulkan pandangan Imam Asy-Syāfi‘ī itu memiliki kebahagiaan tersendiri, terlebih jika mendapati pandangan yang antik dan unik. Contoh pandangan yang unik adalah, sebagaimana disebutkan oleh Syekh ‘Abdul-Awwāl dalam Al-Majmū‘ (hal. 687 no. 37):

سمعت الوالد يقول: قال الشافعي: من لم يتزوج مصرية فهو ليس بمحصن

Aku mendengar Al-Wālid mengatakan: Asy-Syāfi‘ī menuturkan: “Barangsiapa yang tidak menikahi wanita Mesir maka dia dianggap belum menikah (walaupun sudah menikah dengan wanita non-Mesir)”.

-----catatan:
1️⃣ Al-Wālid yang dimaksud dalam atsar diatas adalah Al-‘Allāmah Abū ‘Abdul-Lathīf Hammād bin Muhammad Al-Anshārī Al-Khazrajī As-Sa‘dī, seorang Ahli Hadis yang tsiqah (tepercaya) di Al-Madīnah An-Nabawiyyah, keturunan dari Sahabat Al-Jalil Sa‘d bin ‘Ubādah (Sang Pemimpin Bani Khazraj), wafat tahun 1418 H.

2️⃣ Saya belum menemukan sanad atsar ini yang muttashil hingga Imam Asy-Syāfi‘ī. Barangkali ada yang menemukan, silakan corat-coret di kolom komentar.

3️⃣ Walaupun begitu, atsar ini masih bisa menjadi kabar gembira bagi Anda yang belum menikah, agar ketika kelak akan menikah maka menikahnya sekalian dengan wanita Mesir titisan Cleopatra.

4️⃣ Dan, atsar ini juga masih bisa menjadi kabar bahagia bagi Anda yang sudah menikah, minimal menjadi hujah dihadapan Istri yang sekarang ada.

5️⃣ Karena, tanpa atsar ini pun, wanita Mesir memang istimewa. Padanya terpancar pesona Cleopatra.

Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa