Kisah Umar bin Khaththab Dan Perempuan yang terkena penyakit Kusta
Al Imam Malik meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Ibnu Abi Mulaikah, bahwa
Umar bin Khattab melewati seorang wanita yang terkena penyakit kusta, wanita tersebut sedang thawaf di Ka'bah. 'Umar berkata kepadanya:
يَا أَمَةَ اللَّهِ، لَا تُؤْذِي النَّاسَ، لَوْ جَلَسْتِ فِي بَيْتِكِ
"Wahai hamba Allah, jangan kamu membuat manusia merasa terganggu. Seandainya kamu duduk di rumahmu (maka hal itu lebih baik bagimu) ."
Maka wanita itu pun berdiam diri di dalam rumah. Setelah itu ada seorang laki-laki melewatinya dan berkata kepadanya:
إِنَّ الَّذِي كَانَ نَهَاكِ قَدْ مَاتَ، فَاخْرُجِي
"Orang yang telah melarangmu sekarang telah wafat, maka keluarlah kamu (untuk haji) ."
Wanita itu lantas berkata,
مَا كُنْتُ لِأُطِيعَهُ حَيًّا، وَأَعْصِيَهُ مَيِّتًا.
"Aku tidak ingin mentaati seseorang di masa hidupnya, lalu mendurhakainya saat ia telah tiada." (Al Muwaththa' : Kitabul Hajj: Hadits No.1275)
Al Imam Az Zarqani menjelaskan bahwa Umar memisahkan / membatasi orang yang terkena penyakit kusta dengan orang orang lain yang sehat (ketika Thawaf -pent), karena hal tersebut (Thawafnya orang yang terkena penyakit menular -pent) menyakiti / mengganggu orang lain, dan hal tersebut tidaklah boleh. (Syarah Az Zarqani Ala Al muwaththa' Imam Malik hal.531).
Begitu pula dengan kebijakan pemerintah Saudi yang menangguhkan ibadah umroh
untuk sementara waktu, sebagai upaya agar tidak adanya manusia yang tertular penyakit (corona) ini. Kita juga melihat saat ini Ka'bah yang dibatasi oleh pagar-pagar yang bertujuan agar manusia tidak berdesak desakan dan sebagai cara agar virus penyakit yang menular tersebut tidak menyebar kemana-mana (akibat berdesak-desakan tsb). Dan ini merupakan kebijakan resmi kerajaan Saudi Arabia didalam mengatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Maka, harap bersabar dan banyak berdoa.
Wallahu A'lam.
Madinah An Nabawiyyah
✒Yami amanda Cahyanto
Mahasiswa Islam Madinah