๐ฐ๐ฆ๐จ๐ก๐ก๐๐ ๐ง๐๐๐๐๐ฅ ๐๐๐ง๐๐๐ ๐๐๐จ๐ ๐๐๐ง๐ฅ๐๐ฐ
• Disunnahkan untuk bertakbir pada hari raya idul fitri. Dan ini adalah pendapat jumhur (mayoritas ulama); Malikiyiah, Syafi’iyah, Hanabilah, dan pendapat yang dipegang oleh Al Qadhi Abi Yusuf & Muhammad Hasan Asy Syaibani dari kalangan Hanafiyah. Dan telah dinukilkan pula ijma’ (kesepakatan para ulama) tentang hal tersebut.
๐(Lihat Al Majmu’ 41-5/40, Al Minhaj Syarah Shahih Muslim 6/179, Bidayatul Mujtahid 221-1/220, Nailul Authar 3/228)
• Takbir dihari idul fitri dimulai sejak tenggelamnya matahari akhir Ramadhan (malam idul fitri). Dan ini adalah Madzhab Syafi’iyyah, Hanabilah, salah satu Qaul (pendapat) Malikiyah, ini juga pendapat yang dipilih oleh Sa’id bin Al Musayyib, ‘Urwah bin Az zubair, Abu Salamah, Zaid bin Aslam, dan ini pendapat yang dipilih oleh Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Baz & Ibnu ‘Ustaimin.
๐(Lihat Al Majmu’ 5/30, Al Inshaf 2/304, Ats Tsamru Ad Dani 1/251)
• Takbir dihari raya Idul Fitri berakhir ketika Shalat Ied ditegakkan. Ini adalah Malikiyah , Syafi’iyah (menurut pendapat yang shahih didalam Madzhab), salah satu riwayat dari Ahmad, pendapat ini dipilih oleh Ibnu Baz & Ibnu Utsaimin.
๐(Lihat Hasyiyah Ad Dasuqi ‘ala Asy Syarhil Kabir 1/339, Al Majmu’ 5/30, Al Inshaf 2/304, Fatawa Nur Ala Ad Darb 13/368)
• Tidak ada takbir Muqayyad yang dibaca setiap selesai shalat fardhu pada hari raya Idul Fitri. Ini adalah kesepatakan Madzhab yang empat, Al Hanafiyah, Al Malikiyyah, Asy Syafi’iyyah, dan Al Hanabilah. Hal itu dikarenakan tidak adanya contoh dari Nabi dan juga dari para shahabat. Apabila hal tersebut disyariatkan, maka mereka akan melakukannya dan akan diriwayatkan kepada kita.
๐( Lihat Al Majmu’ 5/32)
• Tidak ada lafazh khusus pada bacaan Takbir. Perkara dalam didalam masalah ini luas. Ini adalah Madzhab Malik, salah satu riwayat dari Ahmad, dan ini adalah pendapat Ibnu Taimiyyah, Ash Shan’ani, Asy Syaukani, Ibnu Baz, & Ibnu Utsaimin.
๐ (Lihat Ats Tsamru Ad Dani 1/252, Masa’il Al Imam Ahmad hal.61, Al Fatawa Al Kubra 2/369, Subulussalam 2/72)
• Diantara Lafazh Takbir adalah Lafazh Takbir Ibnu Mas’ud (ุงููู ุฃูุจุฑ ุงููู ุฃูุจุฑ ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู ูุงููู ุฃูุจุฑ ุงููู ุฃูุจุฑ ูููู ุงูุญู
ุฏ).
๐(Lihat Al Mushannaf 2/168)
• Disunnahkan bagi laki laki untuk mengeraskan bacaan takbir.
• Bid’ah hukumnya membaca Takbir secara berjamaah dengan di komandoi oleh seseorang. Hal ini di nashkan oleh Asy Syathibi, dan Qaul (pendapat) Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, dan Al Albani.
๐(Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 13/21, Hasyiyah Al Adawi 1/497)
๐Yami Amanda Cahyanto
(Mahasiswa Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah - Ketua Mahasiswa Riau Arab Saudi)