Selasa, 16 Februari 2021

Telah datang kabar mengenai kematian seseorang yang disebut 'al-Marisiy' (gembong jahmiyyah) sementara aku tengah berada di pasar. Andai bukan karena tempat ini bukanlah tempat untuk sujud, niscaya aku sujud sebagai bentuk syukur. Segala puji bagi Allah yang telah mematikannya. Seperti inilah mereka (salaf) mengungkapkan." [Lihat; Tārîkh Baghdād 7/66 & Lisānul-Mîzān 2/308]

Diantara contoh lainnya sebagaimana dikisahkan Ibnul-Harits yang berkata: "Telah datang kabar mengenai kematian seseorang yang disebut 'al-Marisiy' (gembong jahmiyyah) sementara aku tengah berada di pasar. Andai bukan karena tempat ini bukanlah tempat untuk sujud, niscaya aku sujud sebagai bentuk syukur. Segala puji bagi Allah yang telah mematikannya. Seperti inilah mereka (salaf) mengungkapkan." [Lihat; Tārîkh Baghdād 7/66 & Lisānul-Mîzān 2/308]

Al-Khathib al-Baghdadi juga menyebutkan pada biografi Ubaidullāh bin Abdillāh bin al-Husain Abul-Qāsim yang dikenal dengan nama "Ibn al-Naqîb" : 'Aku menulis hadits darinya. Penyimakannya shahih. Ia begitu kuat berpegang pada Sunnah. Telah sampai kabar kepadaku bahwa beliau tengah duduk untuk mengucapkan selamat (tahni'ah) atas kematian Ibnul-Mu'allim seorang syaikh-nya kalangan syi'ah rafidhah. Beliau berkata; "Aku tidak peduli pada waktu kapan aku mati setelah aku menyaksikan kematian Ibnul-Mu'allim." [Tārîkh Baghdād 10/382]
Ust Zack taymee