Ketika Tak Berpuasa Lebih Mengeruk Pahala
Terik sekali siang itu hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya yang ikut bersafar dengan beliau memilih untuk singgah di suatu tempat. Guna menahan sengatan sinar matahari siang bolong, sebagian sahabat membentangkan kain di pohon namun itu tak cukup untuk sahabat yang lain. Alhasil sebagian dari mereka menaruh tangan di kepala sendiri, walaupun itu tak akan maksimal menahan panas.
Di safar ini, ada di antara para sahabat yang memilih untuk berpuasa dan ada yang tidak berpuasa. Yang berpuasa tidak sinis atau mencela yang tidak berpuasa, begitupun sebaliknya, yang tidak berpuasa tidak mencela atau sinis kepada yang berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun membiarkan mereka atas pilihan masing-masing para sahabatnya.
Hanya saja, mereka yang berpuasa saat itu terlihat letih dan lemas sehingga tidak bisa melakukan banyak hal. Sebaliknya, para sahabat yang tidak berpuasa lebih berenergik sehingga gesit membangun tenda dan melakukan aktifitas lainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, melihat perbedaan ini, bersabda: “Orang yang tidak berpuasa telah memborong pahala.”
Fragmen ini terekam apik dalam sepotong hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Oleh penyusun Umdah al-Ahkam, Abu Muhammad Abdul Ghaniy al-Maqdisiy, hadits ini dicantumkan dalam bab as-Shaum fiy As-Safar (Puasa Saat Safar)
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم في السفر فمنا الصائم ، ومنا المفطر قال : فنزلنا منزلا في يوم حار ، وأكثرنا ظلا صاحب الكساء . ومنا من يتقي الشمس بيده . قال : فسقط الصوام ، وقام المفطرون فضربوا الأبنية . وسقوا الركاب فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ذهب المفطرون اليوم بالأجر
Dari Anas bin Malik menuturkan bahwa para sahabat bepergian bersama Rasulullah ﷺ. Diantara mereka ada yang berpuasa dan ada yang tidak berpuasa. Pada hari yang panas tersebut, mereka singgah di suatu tempat. Orang yang paling banyak mendapatkan perlindungan (dari panas) adalah orang yang memiliki pakaian luar. Diantara mereka ada yang berlindung dari matahari dari tangannya. Orang-orang yang berpuasa berguguran/lemas. Orang-orang yang tidak berpuasa lantas bangkit dan mendirikan tenda serta memberi minum hewan-hewan tunggangan.
Rasulullah ﷺ lantas bersabda, "Orang-orang yang tidak berpuasa pada hari ini pergi dengan membawa pahala."
Faidah hadits:
1. Boleh berpuasa atau tidak berpuasa saat safar sebab Rasulullah membiarkan para sahabat atas pilihannya masing-masing.
2. Keutamaan membantu orang lain atau keluarga. Ini termasuk ajaran agama Islam.
3. Tidak berpuasa saat safar itu lebih utama (afdhal) terlebih ada maslahat. Rasulullah dalam hadits ini menyebutkan bahwa mereka yang tidak berpuasa telah memborong ganjaran/pahala.
4. Islam mengajarkan untuk bekerja (dengan tetap melaksanakan ibadah) dan ini lebih diutamakan daripada fokus ibadah namun tidak bekerja.
5. Dll
____
Dikembangkan dari Taisir al-'Allam Syarh Umdah al-Ahkam, hal. 381, Dar Ibnul Jauziy, Saudi Arabia.
Yani Fahriansyah