KEDUDUKAN PEMERINTAH DALAM PANDANGAN SYARI'AT

مَن كَرِهَ مِن أمِيرِهِ شيئًا فَلْيَصْبِرْ، فإنَّه مَن خَرَجَ مِنَ السُّلْطانِ شِبْرًا ماتَ مِيتَةً جاهِلِيَّةً
Barangsiapa yang membenci sesuatu dari (perbuatan) pemimpinnya maka wajib baginya untuk bersabar, karena siapa saja yang keluar dari ketaatan terhadap penguasa (walaupun) sejengkal, maka dia mati jahiliyah
[Muttafaq Alaihi]
Dan Nabi juga bersabda dalam riwayat imam Ahmad : Barangsiapa siapa yang memuliakan penguasa Allah (pemerintah) di dunia maka Allah akan memuliakannya pada hari kiamat, Dan siapa saja yang menghinakan penguasa Allah (pemerintah) di dunia maka Allah akan menghinakanya pada hari kiamat.
[Imam Al-Haitsami berkata dalam kitabnya Al-majma' : perowi riwayat imam Ahmad dlm hadits ini tsiqoh)
وَعَنْ عَبْدِاللَّهِ بنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ : قالَ رسُولُ اللَّه ﷺ : إنَّهَا ستَكُونُ بَعْدِي أَثَرَةٌ وأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا، قَالُوا : يَا رسُولَ اللَّهِ، كَيفَ تَأْمُرُ مَنْ أَدْرَكَ مِنَّا ذلكَ؟ قَالَ: تُؤَدُّونَ الحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ، وتَسْأَلُونَ اللَّهَ الذي لَكُمْ [متفقٌ عليه]
Dari sahabat Abdullah bin mas'ud radiyallohu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda : Sungguh akan terjadi sepeninggalku kesewenang-wenangan para penguasa (seperti adanya penguasa yang lebih mementingkan diri pribadi dan menggunakan harta manusia secara batil) dan perkara-perkara yang kalian ingkari, mereka (para sahabat) bertanya : wahai rasulullah, apa yang kamu perintahkan jika kami mendapati hal itu.???
Beliau menjawab : tunaikanlah hak penguasa kalian, adapun hak kalian, maka mintalah kepada Allah {Hadits Riwayat Bukhori-Muslim}*
عن أبي هريرة رضي الله قَالَ : قَالَ رسُولُ اللَّهِ ﷺ : مَنْ أَطَاعَني فَقَدْ أَطَاعَ اللَّه، وَمَنْ عَصَاني فَقَدْ عَصَى اللَّه، وَمَنْ يُطِعِ الأمِيرَ فَقَدْ أطَاعَني، ومَنْ يَعْصِ الأمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي [متفقٌ عَلَيْهِ]
Dari Abu hurairoh radiyallohu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang mentaatiku maka sungguh dia telah taat kepada Allah, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Dan siapa saja yang mentaati penguasanya (pemerintahnya) maka sungguh dia telah taat kepadaku, dan siapa saja yang bermaksiat kepada pemimpinnya maka dia telah bermaksiat kepadaku (muttafaq alaihi)
عن أبي بكرة رضي الله عنه قالَ : سَمِعتُ رَسُولَ اللَّه ﷺ يقول : مَن أهَانَ السُّلطَانَ أَهَانَهُ اللَّه [رواه الترمذي] وقال: حديثٌ حسنٌ
Dari sahabat Abu bakroh radiyallohu anhu, beliau berkata : Aku telah mendengarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang menghinakan penguasa (pemerintah) maka Allah akan menghinakannya
[Riwayat At-Tirmidzi, beliau berkata : Hadistnya Hasan]
Semisal hadits-hadits ini sangatlah banyak, dan terlalu cukup untuk di jadikan sebagai pelajaran bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran akan wajibnya taat terhadap pemerintah, meskipun dalam perkara yang dia tidak sukai, meskipun dia melihat kesalahan dan kejelekan terhadap penguasanya, maka selama perintah penguasa itu bukan maksiat maka wajib kita taat dalam rangka ketaatan kepada Allah & RasulNya.
Sesungguhnya masalah ketaatan kepada pemerintah ini adalah masalah aqidah.!!! seorang muslim tidak boleh jahil (bodoh) terhadapnya, karena para ulama madzhab semuanya telah bersepakat diatas hal ini, karena itulah tidak kita ketahui ada dari para As salaf (generasi terbaik dari umat ini) yang menyelisihi perkara ini, bahkan semuanya sepakat akan wajibnya taat terhadap pemerintah dalam perkara yang dia senangi atau dia benci.
Dan mereka para ulama juga sepakat akan haromnya keluar dari ketaatan terhadap pemerintah, baik dengan mencela, mencerca mereka, atau melawan mereka dengan senjata, atau mengancam mereka, atau meyakini dalam hati tidak wajibnya taat kepada mereka, maka hal ini adalah harom berdasarkan kesepakatan ulama, bahkan tidak halal baginya melewati malam hingga dia meyakini akan wajibnya taat kepada pemerintah.

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله: ستون سنة من إمام جائر أصلح من ليلة واحدة بلا سلطان. مجموع الفتاوى28/290.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh : 60 tahun berjalan (dipimpim) oleh penguasa (pemerintah) yang dzolim / jahat, itu jauh lebih baik daripada satu malam tanpa ada pemimpin.
[Majemu' Al-fatawa : 28/290]

Maka ini adalah pelajaran buat kita bersama, bahwa pemimpin bagaiamanpun yang diberikan kepada mereka, maka pasti mereka cela juga, karena pemimpin itu manusia yang pasti salah dan banyak kekurangannya, kalau Utsman bin Affan saja mereka bunuh karena di tuduh tidak adil dan seterusnya, dan Nabi Shallallohu alaihi wasallam juga di cela terhadap sebagian kebijakanya, maka tidak ada seorangpun yang ma'shum (bebas /terjaga dari hal ini), bahkan kita katakan apalagi selain Nabi dan Utsman tentu akan lebih di cela dan di cerca. Semoga Allah mengokohkan para penguasa (pemerintah) muslim di setiap negara, aamiin.
Dari generasi demi generasi, tidak ada yang memperingati manusia dari kesalahan mereka mencerca penguasa, kecuali para As Salaf (generasi terbaik dari umat ini, yaitu para sahabat, taabi'in, dan atbaa'ut taabi'in)
karena merekalah yang paling mengenal perintah Allah & RasulNya dan paling mengerti kemaslahatan manusia setelah NabiNya.
Karena itulah Allah & RasulNya memuji genersi terbaik ini dalam Al-Qur'an & Sunnah,,,, dan tidaklah mereka di puji dalam Qur'an & Sunnah, kecuali agar kita mencontoh & meneladani mereka dalam beragama, bukan menyelisihi mereka, karena umat ini tidak akan menjadi baik, sampai mereka mengikuti jejak generasi terbaik umat ini yaitu para As Salaf.