Jumat, 15 Mei 2020

# Panduan Ramadhan (24)

# Panduan Ramadhan (24)

*” Zakat Mal (1/3)“*

*A. Hukum Zakat Secara Umum*

Hukum zakat itu wajib berdasarkan dalil dari Al Qur’an, As Sunnah, dan ijma’.

Dalil dari Al-Qur’an,

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ

_” Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat…”_
[ Al-Baqarah : 43 ]

Dalil dari Hadits,

Dari Ibnu 'Umar -semoga Allah meridhoi keduanya- berkata: Rasulullah _Shallallahu 'Alaihi wa Sallam_ bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

_”Islam dibangun diatas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, *menunaikan zakat*, haji dan puasa Ramadlan”_
[ HR, Bukhari & Muslim ]

*B. Akibat Enggan Menunaikan Zakat*

Orang yang enggan menunaikan zakat dalam keadaan meyakini wajibnya,

dicap sebagai *orang yang fasik* dan akan mendapatkan siksa yang pedih di akhirat.

… وَٱلَّذِينَ يَكْنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍۢ، يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ،

_” Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,_

_Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka_

_(lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu"._
[ At-Taubah : 34-35 ]

*C. Syarat Zakat*

1. Berkaitan dengan muzakki(orang yang mengeluarkan zakat):
a. Islam
b. Merdeka

2. Berkaitan dengan harta yang dikeluarkan zakat:
a. Harta tersebut dimiliki secara sempurna(tidak ada hutang)
b. Harta tersebut berkembang(harta/aset produktif)
c. Telah mencapai _nishab_ (kadar minimal terkena zakat)
d. Telah mencapai _haul_ (kepemilikan harta mencapai setahun)
e. Harta tersebut kelebihan dari kebutuhan pokok (seperti makanan, tempat tinggal, listrik dll).

*D. Zakat _Atsman_ (Emas, Perak, dan Mata Uang)*

Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, dari Nabi _Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam_, beliau bersabda,

...وَلَا فِي أَقَلَّ مِنْ عِشْرِينَ مِثْقَالًا مِنَ الذَّهَبِ شَيْءٌ , وَلَا فِي أَقَلَّ مِنْ مِائَتَيْ دِرْهَمٍ شَيْءٌ

_” …Tidak ada zakat sedikit pun pada emas yang kurang dari dua puluh mitsqal, tidak ada zakat sedikit pun pada uang dirham yang kurang dari dua ratus dirham…”_
[ HR. Daruquthni ]

Nishob zakat emas adalah 20 mitsqol atau 20 dinar. Satu dinar setara dengan 4,25 gram emas. 

- *Sehingga nishob zakat emas adalah 85 gram emas (murni 24 karat).*

Besaran zakat emas adalah 2,5% atau 1/40 jika telah mencapai nishob.

Nishob zakat perak adalah 200 dirham atau 5 uqiyah. Satu dirham setara dengan 2,975 gram perak.

- *Sehingga nishob zakat perak adalah 595 gram perak (murni).*

Besaran zakat perak adalah 2,5% atau 1/40 jika telah mencapai nishob.

- *Yang jadi patokan dalam nishob mata uang adalah nishob emas atau perak.*
Jika mencapai salah satu nishob dari keduanya, maka ada zakat. Jika kurang dari itu, maka tidak ada zakat.

Harga emas per gram hari ini Rp. 934,334,000 x 85 = Rp. 79. 418,390,000 
(harga emas versi Antam per 15/05/2020, https://www.indogold.id/harga-emas-hari-ini)

Harga perak per 250 gram hari ini Rp. 2.875.000, maka harga per gram adalah, 2.875.000 : 250 = *11.500*, 
(https://www.logammulia.com/id/product/silver-bar)

Nishab perak 595 gram, maka Rp. 11.500 x 595 = *Rp. 6.892.500*

*Intinya jika uang tabungan sudah berumur setahun dan mencapai kadar minimal Rp. 6.892.500, maka ia wajib membayar _zakat mal_  dengan membayar 2,5 % atau 1/40 dari uang tabungan.*

Dengan catatan itu adalah uang bersih setelah dikurangi biaya kebutuhan pokok dan pembayaran hutang.

NB:
Jika emas/perak mencapai nishob ini atau lebih dari itu, maka ada zakat. 

Jika kurang dari itu, tidak ada zakat kecuali jika seseorang ingin bersedekah sunnah.

Perlu diingat bahwa yang dijadikan batasan nishob emas dan perak di atas adalah emas murni (24 karat) dan perak murni.

 Dengan demikian, bila seseorang memiliki emas yang tidak murni, misalnya emas 18 karat, *maka nishabnya harus disesuaikan dengan nishob emas yang murni (24 karat),*

yaitu dengan cara membandingkan harga jualnya, atau dengan bertanya kepada toko emas atau ahli emas, tentang kadar emas yang ia miliki. 

Bila kadar emas yang ia miliki telah mencapai nishob, maka ia wajib membayar zakatnya. 

Dan bila belum, maka ia belum berkewajiban untuk menunaikan zakat.

Wallahu A’lam 
______________
23 Ramadhan 1441 H / 16 Mei 2020 M

Diringkas dari buku " Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah "

oleh Ustad Muhammad Abduh Tuasikal - semoga Allah selalu menjaga beliau -, hal. 108 - 110 dengan beberapa perubahan.

Buku bisa diunduh di :
(http://bit.ly/panduan-ramadhan)